engan penuh semangat, di persawahan milik kedua orang tuanya. Nayanika, itula
seorang juragan. Sedangkan Ibunya ada seorang Bidan. Nayanika benar-benar
sosok yang sombong dan angkuh. Sikapnya ya
g mancung, alis tebal, kulit putih, bahkan ia memiliki lesung di pipinya. Orang bilang lesu
yang Nayanika kenal dengan nama Surti. Surti adalah salah
di salah satu pohon tak jauh dari keberadaan Surti. "Mbak Surti, ini Nay cum
natap sendu gadis itu. Pasalnya Nayanika memang selalu diti
di rumah ada Andi," tawar Su
aja, soalnya Ayah sama Ibu bentar lagi pulang kat
a ya Ndok?" tanya Surti lagi yang ha
i dengan jabatan yang mereka emban. Kedua orang tua Nayanika juga terkenal denga
han hati seseorang, masih banyak orang yang julid, tidak menyuka
rang berlari dan meneriaki nama gadis itu. Nayanika p
h orang yang selama ini bekerja di rumahnya sebagai
k pulang, Eyang nyariin!" ujarnya s
a memintanya untuk pulang, sepertinya ia tak pernah meminta cucu kesayangannya untuk pulang sekalipun,
Ibu kecela
ia berlari meninggalkan Paman juga Surti yang masih sama terkejutnya seperti Nayanika. Bahka
encari ke segala penjuru rumahnya. Tapi ia juga tidak berhasil mene
do
meneteskan air matanya dengan nafas yang masih memburu karena berlari, begi
ggeh? Bapak sama ib
erasa diperas dan lehernya seakan dicekik tanpa memberinya ruang bern
angun seketika hancur meninggalkan butiran debu saja. Sangat sakit, tidak ada lagi oran
Nay, Nay sa-ma siapa...?" ujarnya dalam Isak tang
ain aja Bapak sama I
ulan. Ia harus bangkit dan berjuang demi Adik kecilnya-Alfah
i tepat di depan rumah kediaman Nayanika. Sontak semua warga yang men
rang tua Nayanika. Mereka benar-benar merasa sedih saat mendengar or
lah seseorang tersenyum menyeringai. Seakan senang dengan k
lirihnya di tenga
*
a Eyang dan Budenya. Kebetulan hari mulai larut, dan rumah kediaman Nayanika mulai sepi
t merasa sedih, pasalnya ia juga ikut terpukul atas
tau, ini berat buat Ndok Nay. Tapi Ndok juga harus ikhlas, biar Bapak sama Ibumu tenang
bicara, setelah ia bungkam semenjak kedatangan jenazah kedua ora
ka semua yang akan mengurus kamu ... masalah tole, Eyang Sam Bude yang ngerawat, nah engko lak ndok wes sukses oleh dole
an dibiayai oleh keluarga Hadi. Sedangkan Aldiano akan di
ini Eyang sama Budemu ora iso mbiayai," ujar Eyang Nayanika di ba
ay kangen Tole, Bude
n Rene Ndok," jawab Ruri member
, Nay
ok siap-siap besok pergi ke Jakarta." Nayanika sontak sedikit terkejut, lantas menatap Budenya dan seakan berta
e tau ini kecepetan buat Ndok, tapi
Ayahnya memberinya waktu sebentar untuk kedukaan yang baru beberapa jam yang lalu ia alami. Tapi kenapa ia harus se
ama Eyang n
alau tole kan masih bisa Bude usahain. Kalau Ndok'e, sekolahnya piye?" Ruri berusaha menjelaskan pada Nayanika untu
uskan napasnya dengan pa