img Dibeli oleh Pangeran Milyarder  /  Bab 1 No.1 | 0.68%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Dibeli oleh Pangeran Milyarder

Dibeli oleh Pangeran Milyarder

Penulis: Theresa Oliver
img img img

Bab 1 No.1

Jumlah Kata:1359    |    Dirilis Pada: 11/03/2022

a. "Mau aku bawakan sesuatu untuk makan malam nanti?" Biasanya Ari tinggal di asrama di Universitas New York dan akan pulang kerumah

bunya terdengar lembut, sama seperti ketika dia masi

mpus dan memiringkan kepalanya ke arah po

a yang perlu dikhawatirkan, tapi Henl

Ari meninggi

, saat dia tidak ada kelas untuk dihadiri, dia ak

gkan kepala. "Aku sudah duga suatu hari dia pasti akan pingsa

ya yang berusaha untuk tetap tegar. "Mereka memintanya untuk menginap

bali berjalan ke arah kamar asram

Ketika masuk ke kamar, dia segera mengucapkan selamat tinggal pada ibunya dan mematikan telepon. Dia kemudian mengambil tas duffel mil

ereka. Sekarang mereka sudah di tahun kedua dan sangat menantikan sisa tahun mereka di kampus. Ari berpikir untuk m

dengan cepat mengambil beberapa barang dari le

ras dengan rambut dan kulitnya yang berwarn

ke bahu. "Tolong beri tahu pada dosen aku tidak akan hadir pada kelas besok. Aku akan mengirimkan pesan padanya ketika s

tir." Dia kemudian melepaskan pelukannya

dah berada di dalam perjalanan menuju Queens dengan mobil VW

*

dalam ruangan dan segera menghampiri u

dekat di ruang tunggu. "Seperti yang ibu bilang, ini harusn

dia merasa dokter tidak mungkin menyuruh orang tinggal

"Mereka sedang melakukan tes, setelah sele

udian menghembuskan

ut. "Jangan khawatir, kecuali memang

a berharap ada sesuatu yang bi

hari-hari ketika malam itu dokte

eleste sambil men

yang menyatu khawatir dan bibir terkatup m

hawatir. Dokter tidak mungkin mengaja

eka masuk ke ruanga

nya Celeste cemas, sebuah keru

m pasti, kita akan tahu secara pasti

tegangannya. Dia benci saat dokter bicara berbelit-belit,

dokter ber

elalak. "Apa

lankan," ulang dokter sambil menatap mereka deng

ir, dia tidak bisa ber

ntuk memberikan dukungan. "

hu mereka mengenai pengobatan kemoterapi dan Transplantasi Sel P

asuransi." Setelah ayah Ari meninggalkan mereka enam tahun yang lalu, ibunya bekerja sebagai pelayan di sebu

ita akan pikirkan suatu cara." Saat ia merasakan air mata ibunya di pundakn

*

opi." Ari berdiri dan merenggangkan tubuhnya di

ng. "Tidak, Saya

. "Apakah ibu akan bai

aik saja." Dia kemudian memaksakan senyum. "Hei! Se

Dia kemudian memeluk ibunya dengan singkat. "Lagipula, ib

ah bukan anak kecil lagi dari dulu. Ibu

i bank, tidak ada yang cara lain untuk mendapatkan uang banyak. Dikarenakan harus membayar biaya kuliah Henley dan dirinya, uang

k bank. Dia bisa berpura-pura membawa pistol dan masuk ke

pertimbangkan untuk merampok bank, namun situasi yang sulit membutuhkan tindakan yang drastis. Dia berjalan di area antrean kantin, n

ngan beberapa pensil di dalam

gan ke arah pensil da

atu pun disana. Ari menghela napas lega, dia sedang tidak ingin mengobrol saat ini. Setelah memba

Cek. Mengambil pinjaman. Cek. Dia menatap serbet itu sebentar, membaliknya dan mulai

, apakah ada yan

at dari ruang gawat darurat. Ari menggeleng dan mengisyaratkan dengan tangannya. "Duduklah." Dia ke

yesap kopinya. "Aku harap kamu tidak keberatan, tapi aku mendengar

nya. "Terima kasih, ta

khawatir. "Yah, jangan lakukan sesuatu

ghargai perhatianmu, tapi tidak akan ada yang

ap matanya. "Ini bukan urusanku, tapi apak

s. "Selain merampo

m dan mencondongkan badannya sambil be

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY