img Sang Luna Terakhir  /  Bab 4 : Menyerah | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 : Menyerah

Jumlah Kata:1128    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

l

a. Ayahnya sedang duduk di balik mejanya, selembar kertas besar yang dicoreti gambar-gambar terbentang di depannya. Ellie tahu ayah

ataan Ellie itu. "Benarkah?" tanyanya

sambil memberikan tatapan tajam yang selalu dik

duk agar dia bisa melihat rencana yang sudah disusunnya itu. "Rencananya sangat sederhana. Nanti akan ada tiga p

tidak mau ada pesta da

pilan musik langsung, minum-minum, berdansa, hal semacam itu." Dia menatap Ellie, mata gelapnya meleb

"Jika aku ditetapkan akan menikahi pemenangnya, tidak ada

l mereka semua. Terutama karena tujuan kedua kita adalah untuk membentuk persekutua

kejadian itu, kebanyakan pria tidak suka kalah. Dia terpikir ketiga teman mudanya, anak laki-laki yang sudah seperti saudara baginya, dan betapa mer

menang. Dia bisa saja menarik hati--bukan? "Baiklah, Ayah. Apa tiga perlombaan itu?" Dia sudah menebak-nebak berdasark

annya cukup sederhana. Masing-masing mereka akan diberi tiga kesempatan untuk mengambil kayu da

lintas di pikirannya. "Baiklah," katanya perlahan. "Dan... apakah mereka

mendapatkan sejumlah poin, katakanlah sepuluh, peringkat kedua delapan, dan seterusnya, s

i asalkan semua peserta tahu prosesnya akan seperti apa.

tan, dan gampang saja, siapa pun yang lebih dahul

ie menunjuk ke gambar

Ayah rasa semua peserta harus saling melawan satu sama

k manusia?"

perlombaan ini. Pemenangnya adalah orang yang menunjukkan kemampua

memilih suaminya berdasarkan kekuatan besar, kecepatan, dan kemampuan bertarung. Semua hal itu penting sebagai seorang Alpha, tet

bisa menjalankan cara kuno dan mengadakan pesta dansa,"

bisa menghindari skenario Pesta Dansa Dewi Bulan. "Baiklah, Ayah. Se

tinju. Dia melompat dan mencium kepala

ahnya dan kemudian berbalik untuk keluar mencari udara segar dan sahabatnya. Shelby harus mendengar kabar ini

menyenandungkan musik pengiring pengantin, d

i di sore hari, terutama setelah hari yang sangat melelahkan di ruang olahraga. Ellie duduk di sampingnya, menatap pepohonan besar yang berdaun hijau cerah, dan menjelaskan seluruh skenario itu kepada sah

luar biasa! Aku turut berbahagia untukmu!" Dia mengulurkan tangan dan memegang tangan Ellie yan

aku tidak tahu. Bagaimana kalau dia pria brengsek yang

iasa?" balas Shelby, membuat mereka berdua terkekeh-kekeh. "Aku hany

erpikir dia tidak akan pernah menemukan "pasangan yang ditakdirkan" untuknya seperti Omega yang dikatakan Shelby yang telah membuatnya mabuk kepayang. "Siapa tahu,

... kurasa aku tidak punya pasangan yang ditakdirkan, Shelby. Kurasa aku ditakdirkan untuk

unggu saja dan lihat nanti. Kau bisa memiliki segalanya. Kau bisa

api menurut pengalaman Ellie, mimpi seperti itu tidak menjadi kenyataan. Dia selalu berlapang dada menerima itu, mengutamakan kawanan da

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY