img Be My Husband  /  Bab 4 Obrolan Berat | 7.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Obrolan Berat

Jumlah Kata:1753    |    Dirilis Pada: 17/02/2022

tahu kesukaan atau hobinya agar k

up berhasil. Buktinya, Evan secara sukarela duduk di sebelahku ketika makan malam. Artinya, dari seg

n soal kehidupan lelaki itu. Namun karena hal itu juga, aku mengetahui bahwa Evan

ar ibuku membuatku sadar bahwa sekar

membuatku menatap tajam kakak perempuanku ya

penasaran. Maklum saja, dia pulang terlambat tadi malam dan hanya menemukan ayahnya sedang menonton

alah satu perusahaan konstruksi dari pamannya bernama Damian,

gguk singk

gisternya di Prancis, tempat Andre kakaknya sekarang tinggal," lanjut ayahku ya

ggal selama setahun di sini?"

Belum tahu, kan baru rencan

Ucapan Kanaya jelas secara tidak langsung menyindirku. Kulihat di

engarnya memiliki pacar lagi setelah kuliah. Padahal seingatku Kanaya cukup bersenang-senang sewaktu SMA, tidak terlalu aktif di eskul dan

an. Berarti aku harus segera mengambil langkah maju lebih cepat. Kenapa ini harus terjadi ketika aku harus k

i telat," ujar ayahku membuatku ters

ki dalam kelasku menjadi suram. Bagaimana tidak, langit cerah pada apel pagi, ki

engan pakaian olahraga. Ini semua berkat sibuk me

a cuaca mal

in sudah dibagi d

bat rencana mereka yang gagal. Sedangkan murid perempuan lainnya malah m

uru, melihat rencana bermain basket yang pekan lalu dia re

ada ya

elah mengira bahwa mungkin itu adalah Deril yang akan meminta bukunya

ngkit berdiri. Bisa kulihat wajah Ruri

asku, membelakangi murid dalam kelas yang mencoba mencuri pandang kepada kami, seolah su

engan Deril," kata Fahmi m

ng hanya untuk menanyakan hal itu?"

ei

h Deril. Tidak ingin membuat situasi semakin dramatis dan menjadi tontonan satu kel

" ujarku sambil menyerahkan buku

dia segera mendengkus pelan. "Apa ini? Kau sek

ta malas. "Lagipula

iran sepulang sekolah," kata Deril sambil

nganku dengan Deril, tapi satu hal yang harus kau ingat bahwa … kita sudah

apa kau akan kembali denganku

alimat mengundang pertengkaran itu, tiba-tiba terlihat

"Sebaiknya kau kembali ke kelasmu, s

nku untuk berjalan kemb

a anak orang kaya? Kau bahkan rela

reka satu per satu mulai memandangku dengan tatapan terkejut dan bertanya-tanya

ir untuk apa aku menolak berpacaran dengan Adnan dan mem

gar fakta yang kubeberkan ini. Siapa yang tidak mengenal Adnan, ma

lanjutku kemudian melihat Fa

i kau adalah laki-laki

anpa mengucapkan sepatah kata. Namun begitu aku berbalik,

Clap

k tangan ke arahku. Membuat ekspresi

beranian menyuarakan kebenaran," ujar s

tadi sangatla

mang terkadan

?" tukas salah satu

ga kadang suk

eman sekelasku satu sama lain. Maklum saja, beberapa diantara mer

endapati Ruri menatapku dalam. "Okay, a

an itu. Aku hanya tidak menyangka

ah masih meragukan antara hubunganku dengan Deril yang sebenarnya haru

yakin. "Aku sudah memi

embulat. "A

has

murid kebanyakan merasakan rasa kantuk meski terus berusaha menc

an Deril yang ternyata ingin mentraktirku. Lelaki itu seolah mera

" ujarku ketika kami telah berada di p

datang pas kau dan Fahmi bicara," b

rnya keluar dari mobil dan mengikuti Deril masuk ke sal

ihat lelaki itu berbicara dengan dua pria lainnya, tetapi dua pria tersebut sepertinya orang asing dari luar negeri. Dari gerak bibir Evan pun bisa kulihat bahwa lelaki itu

menyalami kedua pria tersebut. Namun tanpa kuduga panda

kap ke arah samping, ternyata Deril juga melambaikan tangannya. Kami berdua ke

l … K

telah berdiri di hadapan kami. Tidak ingin mengganggu pengunjung yang b

n kau tulis adalah Deril yang kukenal," ka

" tanya Deril terlihat

ayahku dan aku kebetulan pindah dan

pat. "Lalu bagaimana dengan Kak E

ernama Mayang adalah pembimbingku

ngar. "Wah sudah lama ya, terakhir k

tif ikut lomba sains ya?" tany

pan ujian akhir sekolah,"

sains, pekerjaan Evan yang berhubungan dengan teori Fisika, hingga permainan video game yang sama sekali tidak

mbuatku berpikir bahwa tips yang kedua akan tidak cocok untukku

sama? Hanya berdua lagi," selidik Evan kini mul

sumbang. "Rencananya

ar makan sama minumnya," timp

tebak Evan membuat mat

id

el

n. Namun ketika aku mendengar kata 'belum' ot

rsenyum

bisa bantu Kiran supaya ti

ng ujian Fisika-ku akhir semester lalu yang harus remedial. Lalu, kenapa D

*

img

Konten

Bab 1 Prolog Bab 2 Putih Abu-Abu Bab 3 Tetangga Tampan dan Salah Paham Bab 4 Obrolan Berat Bab 5 Merpati Berubah Menjadi Gagak Bab 6 Romantis Tak Melulu Soal Cinta Bab 7 Strategi Menghadirkan Matchmaker Bab 8 Kandasnya Harapan
Bab 9 Love Scenario
Bab 10 10. Memacu Adrenalin
Bab 11 Minggu Sempurna
Bab 12 Deep Talk
Bab 13 Only Hope (1)
Bab 14 Only Hope (2)
Bab 15 Double The Trouble
Bab 16 It's Hurt, That's Love
Bab 17 Loving You is a Losing Game
Bab 18 Risalah Hati
Bab 19 Hari itu juga, Hati Kiran Meledak
Bab 20 Pindah Sekaligus Move On
Bab 21 Transisi Kiran
Bab 22 Berkawan dengan Kesendirian
Bab 23 Muncul Tanpa Pertanda
Bab 24 Temu di Ambang Pilu
Bab 25 Apakah Resign Saja
Bab 26 Kisah Nostalgia
Bab 27 Penasaran Membawa Luka
Bab 28 12 Jam Berdua (1)
Bab 29 12 Jam Berdua (2)
Bab 30 Gelombang Marabahaya (1)
Bab 31 Gelombang Marabahaya (2)
Bab 32 Keteguhan Hati
Bab 33 Analogi Aneh Berujung Kebenaran
Bab 34 Cinta Lama Belum Kelar
Bab 35 Heart Shaker
Bab 36 I Just Couldn't Save Myself Tonight
Bab 37 Bos Ganti Status!
Bab 38 Hari itu di Yogyakarta
Bab 39 Serpihan Kisah
Bab 40 Can You See My Heart
Bab 41 Jawaban Penuh Luka
Bab 42 Termanjakan Oleh Kekasih
Bab 43 Bertaut Beriringan
Bab 44 Sebuah Awal Baru
Bab 45 Membara di Kantor
Bab 46 Aku Sedang Mencintaimu
Bab 47 Kiran Ingin Melihat Karin
Bab 48 Cup Cup
Bab 49 Hati Manusia Ternyata Serapuh Itu
Bab 50 Kondisi Darurat
Bab 51 Menepi Untuk Berjuang Kembali
Bab 52 Sendu Kerinduan
Bab 53 Kamu Yang Kutunggu
Bab 54 Impian, Harapan dan Cinta
Bab 55 Saling Memiliki
Bab 56 Kebahagiaan Sempurna Kiran
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY