img Cermin  /  Bab 4 Ramon | 5.71%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Ramon

Jumlah Kata:1719    |    Dirilis Pada: 31/03/2022

tnya berkobar saat menyadari hal tersebut. Aku hanya mengangguk, dan kini rasanya aku tidak ingin hanya berpangku tangan saja meli

gapain

at a

gila lu!" jerit M

yang kini berdiri di sudut ruangan, hanya menatapku sambil tersenyum getir. Aku me

lam pelukannya. Aku menyambut tante Dahlia dengan ikut terbawa suasana. Sejak datang tadi, aku meman

salah ke kamu. Lili ... Astaga, kenapa ini terjadi

memang lebih sayang Lili, tante. Setidaknya dia nggak sampai jatuh ke tangan laki-laki

dengar perkataanku, Ramo

tante Dahlia yang memang tidak

rang lu kalau ngomong!

a nggak ada orang yang tau busuknya elu, kan, maksudny

pa ini?" ta

lau dia!" tunjukku pada pria brengsek di d

Dahlia mulai tertar

am. Gue tau, kita semua berduka karena kepergian Lili, tapi elu harus te

ngacau. Saya sayang Lili, makanya s

Roy terlihat kebingungan di tengah wajah

itu!" kataku dengan menunjuk wanita yang berdiri tak jauh dari

rt elu, bahkan saat semua orang hina elu aja, dia yang belain elu. Kok bisa-bisanya elu malah mempermalukan dia di hari pemakamannya? Elu ngomong gitu nggak mikir? Apa kata orang di sini? Elu sama aja mempe

si yang ngomong gitu. Kurang baik apa Lili

get cari sensasi. Dia itu emang pembawa sial, lihat aja, kan? Tiap oran

Sembarangan lu kalau ng

ah mengapa kalimat Ramon sangat menusuk hatiku sekarang. Perdebatan Mey dan Ramon terus berlanj

elum berjalan makin jauh dari rumah duka. Beberapa tetes air jatuh dari pelupuk mata, dan langsung kusapu cepat.

pada sebuah pedagang kaki lima

Silakan du

menjual makanan. Lebih tepatnya warteg, dan cukup ramai. Melihat aneka lauk di etala

kasih makan," kata seseorang yang duduk di samping ku. Aku yang awaln

di hadapannya. Cumi cabai hijau dengan goreng

Lupa," tukasku samb

an sebagai simbol perkenalan, yang tidak dilakukan sebelumnya. Mungkin ini adalah perkenalan resmi kam

n di sini?"

lah. Masa

t rapi dengan kemeja serta celana hitam berb

? Siapa yang mati?" tanyanya,

Aku lagi

agi. Ya kali mau dugem." Kalimatnya sering terdengar menyebalkan, tap

an di sini?" aku menunjuk pakaiannya yang formal, tidak seperti kemarin

Cuma gue di bagian office,

ham. Masih memper

aper, udah buang energi banyak. Gih, pes

njak dan memesan makanan j

okopi." dia menyeruput es teh

ku sudah tersaji. Aku segera makan, t

lah kalimat pertama setelah beberapa menit ber

k sekali sepertinya, padahal baru saja aku mengalami hari yang buruk. Tapi setelah

vel situ, dapat ins

ya udah

sih? Wa

uu

r dari hidung dan mulut. Tatapannya lurus ke rumah duka, tempat peristirahatan

asain lapar. Biasanya jarang banget bisa makan yang

asain lapar? Kebanyakan nulis seta

di depan wajah, sekaligus menutupi hid

jari dan puntung rokok yang mas

a-tiba petir menyambar, langit berubah

t itu bersamaan, dan berakhir dengan

ta sehati de

h. Ap

can

ni

gin kencang. Membuat kami berdua terpaku dan hanya menatap

m berapa, Ngga? Tela

nih. Udah habis jam istirahat ku. Tapi n

inya, menatap wajahnya s

ik ke situ? Bukannya ac

lagi mereka mau ke inti acara. Udah beda keyak

erdua sama-sama terkejut saat dua mobil pol

mau takzi

g mau nangkap penjahat. Pakai ad

ar

g tersebut. Beberapa orang heboh berlarian keluar gedung, tak peduli hujan yan

n membuat orang- orang di sekitarnya cemas. Aku beranjak dengan ekspresi tak percaya. Bukan karena penasaran dengan apa ya

Lili! N

i?" tanya Rangga menunjuk buket bunga besa

makan ini, tangan ku di tahan Rangga. Aku p

h! Mau n

Bahaya banget i

ili ... Setannya? Di

a melepaskan tangan Rangga. Namun dia

beranjak mendekati pemilik warung lalu kemb

h-ubah. Dari elu gue, atau k

melambaikan tangan pada mobil yang hendak menerobos

inya. Ramon terus menoleh ke belakang, dan menjerit histeris. Ia ter

ekat pada kami, melirik Rangga namu

Ngap

k Lili sampai masuk jurang. Ada saksi. Jad

riu

uk semangat.

a hanya memperhatikan Ramon

ila sih," ujar Rangga tetap memeg

ak akan lepasin dia," kataku sambil m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY