v.
e capek sama hidup gue, Kalo
membenci tanah air gue untuk saat ini. Gue benc
ke Korea untuk beberapa tahun ke depan, gue sekekeh itu untuk pindah ke Korea. Tiket su
to los
abat sedunia sesuargaku insyaalla
tauladan tak baik" dan any athers sebutan untuk bad human beainglainnya. Mereka menyumpahiku seolah aku sampah,
udah dua hari ku menangis dan merenungi nasib akibat melihat foto-foto fulgarku tersebar luas
itu. Waktu itu Ama bilang sama aku "Ke K
untuk lari dari hidup gue yang sekarang. Mungk
ntu kamar gue dan dia dengan penuh tangis menyeruak ke pelukan gue. Dia nangis lebih lebe juga ikuta
a air mata gue, dia menatap gue lama se
a yang selalu menolak untuk beryukur. Hingga mentok, jadi seperti ini. Dan tempat bersimpuh yang paling menenangkan itu adalah diha
maniku menangis di atas sejadahku, dia menemani aku mengaji tak peduli seterbata-bata a
adalah awal baruku. Tertawa saja, aku su
d hasil kerja keras gue ! Mama di rumah sakit, dia masih terlalu membenci gue
ka sengaja tunggu gue, buat sarapan bareng sebelum berangkat ke Bandara. Kala
ah dengan Restu dia mulai berjilbab dan istiqomah sampai sekarang. Dia menjadi pribadi yang positif dan agamis sejak berhijab. Tentu
masuk kabin. Gue cuma pakai bagpack kecil di bahu yang isinya skincare dan makeup doang
lama sekali di anak tangga
g mau gue dengar. Gue memang sudah cantik dari lahir karena itulah
dan sertifikat tanahnya. Mana bisa 50%-50%" Om Sigit ini sebenarnya anak
melirik Om Sigit supaya bapak itu kembali duduk "Kita santai aja ya om ngobrolnya" Sejak menikah dengan Ama, Restu juga
il semuanya juga gak apa-apa, uang bisa dicari. Kalaupun dia ngasiin 100% r
rumahmu itu bisa buat ban
ena sejujur gue udah capek. Capek banget sama masalah ini. Ud
ebuat pablik jadi mikirnya i
eram "Kalau om gak mau urus sesuai dengan m
disini dan mulai hidup baru. Tolong dong..tolong. Mata gue udah berkaca-kaca lagi. Kalau saj
an guepun gak beli dia. yesterday we are in
tu aja, setelah yang dia laku
masih mau nonjok hidungnya. Tapi hari ini gue bersumpah untuk waktu yang lama gue akan ketemu lagi sama dia. Dan dalam w
ia nunjukin berkas-berkas yang sudah di siapkan "Ini
because of this stupid reason, nama om yang bakal ada di mabes" Gue mengisayaratkan sama Ama kalo gue bakal b
loyor, dia masih marah-marah gak jelas te
menghormati gue belikin muka gue dik
dia pernah memberikan kebahagiaan sama gue. Kita pern