lagi, lo?" tanya Garrick,
sedang berada di salah satu gang yang sepi sambil berhadapan dengan musuh
enyeringai sambil menatap remeh satu persatu anggota i
banget ya udah ngelahirin anak kayak lo? Up
g tidak suka kepada orang yang selalu membawa-bawa nama ibunya ke dalam masala
engatakan itu, Alfio langsung memukul wajah Alf
annya erat. Kemudian membalas pukulan Arnold tak kalah kuatnya membuat
a kakinya tidak langsung menahan keseimbangan tubuhnya. Matanya menatap tajam ke arah Antaris ke
u
u
u
. Para anggota geng Adler terus saja memukul lawanny
n tubuhnya diatas tanah saat dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Antari
Bugh
nnya berhenti saat ia mendengar suara sirine polisi. Arrion menajam
mukul Arnold yang telah lemas tak berd
ti!" Antaris tidak menggubris ucapan Arrion. Ia
pipi kiri Antaris membuat Antaris men
o gak mau 'kan kalau ditangkap
n Arrion, ia langsung saja pergi
... Dr
ngar dering ponselnya. Ia langsung menekan tombol
i penting? ] tanya laki-la
ada bos. Tetapi, gue
si penting, langsu
ap b
u
ak. Kemudian ia melempar ponselnya ke atas tempat tidurny
ra-gara lo gue pernah kehilangan nyawa gue. Dan,
a di sampingnya dengan kuat membuat buk
ingai. "Tunggu pembalasan dar
gil Cyrinda d
dengan Ananta, langsung menoleh ke ara
Mah?" tany
angkit dari duduknya kemudian
" tanya Antari
ong kamu beliin ya?" Antaris mengangguk kemu
mengambil uang satu lembar warna merah dari
yang, soalnya
Setelahnya, ia mulai melangkahka
saat melihat Antaris yang berjalan
taris. Ananta langsung ber
inta Ananta yang dibalas a
ntun adiknya ke ara
Abang mau ngambil mobil
mobilnya kemudian membuka pintu mobil agar A
memasuki mobil Abangnya dan
inta Ananta. Antaris mengangguk. Setelah it
tersenyum tipis. Antaris mulai melajukan mobilnya ke arah supermarket. Setelah sampai di Supermarket, Antaris
dong," pinta Ananta yang di
engambil satu kotak beng-beng. Sedangkan Antari
ntaris yang dibalas
jajan l
ak,
taris sambil berjalan beriring
engan wajah datarnya sete
awab Mbak kasir sambil s
rikan satu lembar uang berwarna merah
emberikan satu lembar uang berwarna biru dan sat
mbuat Antaris mengangkat sat
yum tidak jelas sambil beberapa kali mengedipkan sebelah
-nya gak, Mas?" tanya Mbak k
atap tajam mbak kasir membuat mbak k
atanya?" tanya Ananta sambil berjalan beriringan
as Antaris acuh, yang langsung
raut wajah Antaris berubah menjadi datar de
gi. Antaris tidak menjawab, ia hanya mena
hendak menyentuh pipi Ananta, namun Ananta s
nekanan membuat laki-laki dihadapannya terkekeh. Laki-laki itu
ki itu penuh penekanan kemudian pergi meninggalkan