am

na kecerobahanku." Xiayuna mengelas napas, me

, mobil dan sejenisnya, Xiayuna berjalan di

*

rkicauan, udara yang segar, dan s

mar mandi sembari mengeringka

r

segara Arka menc

aling dua hari.

pesan tersebut Arka kembali meletakkan ha

*

i, T

i, T

g baru saja datang, Arka membalas sapaa

antornya, langkahnya terhenti

ngg

tanpa menolah sediki

an ayah s

*

ntara waktu, Lia akan memban

tap Lia, "jika anda berminat, jadilah karyawan di perusahaan ini

waktu 20 menit. Jika tidak, saya akan

"Sombong dan jutek, it's oke, ku pastikan kam

*

ng s

hari ini kamu pergi kerja, 'kan? Aku ikut ya

terkejut. Prisila lalu bertanya alasan kenapa dia

habatnya. Prisila lalu menaw

erja di toko roti pa

pi

anya sampai

u." seketika ekpresi Xiayuna

telfon papa

eseorang tiba-tiba menabrakny

ena buru-buru orang tersebut perg

.. Hand

*

alam

a. "Satu menit lagi, ay

uju ke ruangan Arka. Eno ngosngosan, setibanya di ruangan

jar Arka yang foku

ini itu lari. Karna terlalu buru-buru gua nabrak siswi hingga hpnya jatuh. Kalo gak mikirin ucapan lo

Arka. "Haa bai

a datang cepat-cepat? Perasaan ha

ah memilih asisten untuk penggantimu." menden

pikir gua. Lo udah ngegagalin rencan

Marah? Ma

hanmu itu membuatku lapar. Y

ak

nya, "tatap terus itu laptop, sehingga m

*

gnya, ia melihat seseorang bar

i nama Eno sebagai asisten Arka t

a para karyawan sedang pergi makan siang. Lia me

tan yang

ar melalui kaca kecil yang terdapat di pintu, Lia melihat Arka s

mudian menutup pintunya. Di

kamu kaya buat aku yang miskin, jadi terpaksa aku harus melakuk

u, Lia langsung me

*

tolongg, hiks..

un. Eno yang baru selesi makan siang dan akan ke ruangan Ar

yang teri

angan Pa

pa ada

eberapa

nya, karena karyawan-karyawannya juga kepo, se

ang te

i buat terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat. Bukan hanya mereka, Arka jug

menggunakan jas milik Arka. Bukan hanya itu, Lia juga mem

at melihat orang ramai berkumpul. Karena pena

pa karyawan yang berdiri dibalik pi

lantas pergi menceknya. Tapi apa yang terjadi, sang

nnya. Arka lalu mengahampiri ayahnya. "Papah, ja-ja

l

orang

menunjuk anaknnya

k melakuka

ia

l

ukti ada dilehernya," ujar ayahnya dengan pen

h pecat kamu dan kel

sung keluar dan pergi, kemudian di ke

awan perempuan untuk membawa

kembali

*

bi

ya,

skan semua pakaian-

a, Tu

gan datangnya Saras (istrinya

tanya istrinya hera

Arka, Arka sungguh

ia

r berwarna hitam. Wijayanto menggambil

kamu da