img EPITESHI PATHOUS : Serangan Gairah  /  Bab 3 Takut | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Takut

Jumlah Kata:1105    |    Dirilis Pada: 23/06/2022

yjen mulai menyeringai menatap Lion di iringi suara tawa rendahnya yang menakutkan.

tidak pilih-pilih." Suara rendah itu kembali

a

ion dengan tubuh y

di bahunya, namun hasilnya seakan sia-sia. Orang di belakangnya ini sanga

lagi. "Jika kau tak ingin

E

ang. Orang di belakangnya ini memiliki aura dingin yang sangat menakutkan hingga membuatn

aya..." Ujarnya de

takut dengan tubuh yang bergetar tak berdaya. Pemandangan itu membu

. tidak berkewajiban memuaskan nafsu

annya berubah dingin, senyuman tadi kian pudar dari wajahnya

r

ekik Lion

yang terbuka hingga memperlihatkan dada putihnya. Kaki Lion yang terbuka itu menjadi kesempatan yang tidak di sia-siaka

ah payudara Lion di balik pakaian dalam, ia pun kembali menatap ke atas. Di sana Lion memejamkan mata

tidak membuka matamu itu." Sua

Meskipun begitu Lion berusaha membuka matanya untuk meli

keluar dari ujung matanya, sementara mata hitam itu mas

" Tanya Mayjen Rich

seperti itu pasti akan mena

kemudian bangkit dari posisi

annya kembali, tak lupa ia menghapus sisa-sisa air mata

menatap Lion dengan inten

serealistis itu. Hal tadi seakan benar-benar nyata seolah atasan

jamin jika hal itu tak akan terjadi lagi di masa depan, bahkan samp

kunci pintunya." Lanjutnya sebelum b

yang membereskan? Kau yang mendorongku ke atas meja hingga

merapihkan semua barang yang berjatuhan tadi akibat

terlihat familiar? Apa aku pernah bertemu

*

ama 1

hingga sikat. Tak hanya itu, mereka akan mendapat sebuah kamar berukuran s

uk merapihkan barang-barang bawaannya. Tak ada yang membantu Lion da

at. Hubungan Lion dengan rekan wanita lainnya hanya sekedar rekan kerja, tidak

Humas. Mayjen pasti akan marah lagi jik

marnya untuk mencari kantor Divisi Humas. "Permisi? Apa kau

engubah ekspresinya dan tersenyum ramah. "Ya? Kau bisa berjalan lurus

rima kasih."

n pun memilih untuk berkeliling mencari pintu berwarna biru, dan benar saja! Tanpa sengaja ia melihat sebuah

misi

ejut oleh pemandangan di depannya. Tubuhnya memaku tanp

...." -Ba

r tengah menatapnya. Kulit putih yang terlihat halus serta tetesan air yan

yang terlilit di pinggang kecil pria itu serta harumnya sabun mandi yang terc

ama aku tidak bertemu

tergantikan dengan tatapan yang menunjukkan ketidaksukaan. "Berhenti me

kan aku! Aku hanya mencari kantor Divisi Humas, aku ti

u semakin membuat Lion gugup, apalagi tubuh putih tanpa adanya otot-

kan menemukan pintu hitam dengan tulisan Huma

Terima

U

itu dalam diam lalu menghela nafasnya dan bergerak menjauh, "Haah., Sepertinya aku di takdirka

MBUNG

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY