img I Love You Om Miliarder  /  Bab 2 Hari Pernikahan | 33.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Hari Pernikahan

Jumlah Kata:2230    |    Dirilis Pada: 25/07/2022

semakin me

defibri

a, dia harus tetap hidup. M

n. Debar jantung berdetak hebat lebih cepat dari biasa hingga rasa

ali menghantui tidur dan dalam waktu bersamaan pula ada sesak bersarang dalam jiwa. Kuusa

kkan mata pada Ember yang ternyata sudah mematung samping tempat tidur. Menyebalkan sekali, beruntun

at mataku melebar secara sempurna. Apa r

k acuh, mengusap waja

bnya tersenyum. Oh Tuhan, mimpi apa lagi ini? Mengapa takdirku begitu buruk hingga harus bertemu

li, detik berikutnya tiga pelayan mas

tiga puluh menit karena acara pernikahan akan segera dilangsung

k saat ini aku harus mengikuti rencana Tuan Marco, setelah lengah barulah mulai beraksi melarikan diri. Kubiarkan mereka melak

ngai secara

*

risi dan malu dengan penampilan seperti ini. Juga riasan pada wajah serta rambut tersanggul membuat leher sepenuhnya terekspos. Ini tid

Marco sangat beruntung mem

nti. “Jangan terus membual, perutku mual dengar

turun, Tuan Marco dan tamu

, setelah itu kalian kembali m

inya harus ada bualan kembali. “Aku janji tidak akan kabur, lagi pula mau kabur bagaimana kalau kal

eka sama-sama ke luar membuat napas kembali melega, barulah mulai berpikir keras untuk kabur sa

Bagaimana caranya aku harus bisa ke luar dari cengkraman Tuan Marco, kugigit jari saat merasa gugup mengedarkan pandang ke set

i mencari bagian yang lain. Saat merasa sudah cukup barulah me

anjang kuat-kuat agar bisa menahan tubuh. Baiklah, sekarang mari kita praktekkan ide brilian itu. Denga

pertengahan mendadak saja sambungan terputus dari bagian atas. Aku memekik antara kaget dan takut. Namun,

kulingkarkan lengan pada leher lantaran takut. Be

tefa

galun syahdu membuat jiwa memberontak. Terlebih kali ini dia perpenampilan be

tidak lagi tersenyum. Ah tidak, sekarang justru dia melebarkan lengkungan bibir hingga deretan gigi rapinya terlih

sih dengan mengg

” tanyaku saat kes

hanmu, 'kan?” Stefan bertanya santai s

indak kekerasan sama halnya yang kulakukan pada Mateo

embaca pikiran orang. Pun aku sebenarnya heran sebenarnya apa hubungan mereka. Stefan selalu ada saat aku jatuh, itu tandanya dia memang tinggal di ru

ba di dekat Tuan Marco, bisa kulihat reaksi wajah kaget darinya. Mereka sempat saling menatap, sama-sama melempar ketajaman netra. Aku ber

milik seorang lelaki baruh baya membuyarkan aksi saling tatap keduanya. Aku menahan napas

uk datang ke sini?” tany

m pikirkan,” jawabku bali

mana? Apa ini memang maumu memp

han, Om.” Tuan

gadis b

fan menggendongku hingga tempat pernikahan. Mengapa sifatnya selalu saja berlebihan dan menyeba

anya perjanjian di atas materai tanpa sepengatahuanku. Menyerah, kubiarkan semua acara berjalan dengan semest

nya hari berangsur begitu lambat. Padahal aku ingin seger

smi menjadi nyonya di sini dan harus terbia

rhak mengatu

saya suamimu.” Seperti tidak mau kala

ar O

” sanggahnya memotong ucapan. “Ember sudah menyiapkan pakaian untu

elkan. Padahal hari sudah berangsung sore, aku kira drama te

rindukan kebebasan sebelum

*

erbuka. Punggung terekspos sempurna juga paha meski ukurannya p

an seperti ini?” pr

urna, pakaian itu sangat cocok dan sem

sa risi dengan gaun merah ini. Mengapa mereka menyukai hal-hal yang berbau vulgar. Apa

a. Oh ayolah Ruby, jangan lupa pada satu hal ten

ki menuruni anak tangga semua pasang mata langsung tertuju karena suara dari peraduan wedgess dan lantai menggema. Sontak saja aku merasa

,” ujarnya masih deng

tidak ada yang sempu

an saliva pelan, ada perasaan aneh tumbuh begitu saja hanya karena peraduan kulit secara langsung. Dia menuntunku melangkah masih dengan lingkaran pada pinggang, menemui kumpulan lelaki berj

dan Tuan Marco menatapnya bersamaan. Lelaki itu te

ganku sebenta

ski kental terlihat meredam amarah

mpat kujawab terlebih dulu Tuan Marco m

aku berhak, Ruby sekarang sudah menjadi ipar. Ap

ngsung mengerti jika ternyata mereka adalah kakak b

agi Tuan Marco kembali menarik lenganku agar menjauh.

samaan. Bingung, sebenarnya apa yang terjadi di antara d

gannya,” liri

” Stefan men

ngga pegangan Stefan terlepas membuatku ter

rco di sela sunggingan senyum sini

“Kamu memang tidak p

seperti mereka. Gegas melepaskan diri dari pelukan Tuan Marco. “Tolong jan

t, seharusnya aku tidak membiarkan mereka berkelahi di tengah acara dan banyak tamu. Itu jelas akan mempermalukan keluarga sendiri. Ada rasa tidak ingin melihat Tuan Marco di

tah itu siapa, gegas kuhampiri dia meski masih kesal dengan perlakuan

diandalkan, badan saja yang besar, tetapi untuk memantau tuannya sendiri masih kewalahan

na. Benar saja, lewat pintu yang setengah terbuka kulihat Tuan Marco mencengkram kuat krah kemeja Stefan. Melihat perkelahian depan mata kembali mengingatkanku pada k

semakin babak belur. Tuan Marco terlihat begitu marah, wajah

bukan kamu satu-satunya

rdik Tuan Marco kalap. Aku tidak mengerti a

mengangkat tangan tinggi. Aku menggeleng k

..

Tuan Marco menatapku bersa

raman pada Stefan begitu saja, teralih mendekat dan menarik lenganku

angan tangan terasa perih, sesekali tergelicir karena menginjak ujung gaun

adak tuli tak mengubris. Membanting pintu kamar s

” teriakku

g seharusnya tidak kamu lihat.” Tuan Marc

semua kebusukan Om. Sepertinya Stefan

Gadis kecil sepertimu tidak berha

ecil, kenapa Om memaksa menikahiku?

luar membiarkanku seorang diri dalam kamar menyesakkan ini. Tuan Marco

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY