ke dalam rumah sepatu hak tinggi milik istrinya berserakan di mana-

sukan ke lemari. Setelah itu dia membuka pintu kamar terdapat sosok w

emannya. Menyelimuti kembali tubuh istrinya. Disingkirkan anak ramb

senggukan. Fera tiba membuka kedua matanya k

bangun dan mendoron

uk ke kamar nggak pernah k

nangis?" Chan

iya, kenapa? Semua gara-gara kau semua teman menjauhi aku karena menikah

rangtuaku dan orangtuamu. Apabila kau tidak suka aku ada di sini. Tidak apa-apa, ak

an sesuatu pasti Fera sul

i dari sini, t

ma tiba datang bisa - bisa aku dimarahi sama mereka. Aku cuma kesal saj

as dan manja. Mereka memang terlalu memanjakan putrinya tapi apa dia bisa mendidik istrinya dengan baik. Padaha

nar akan pergi? Please... jangan y

am sih su

ak suka tidur sendirian," senyumnya me

k t

letakkan di mana. Dia mulai mencari-cari sedangkan Chandra masu

nya senyuman merekah di wajahnya. Terlalu bangga kalau dia akhirnya bisa beli tas bermerek, bisa

edip beberapa kali sesuatu yang tidak bisa dia hindari yaitu ko

ekat. Barang yang ada di dekat Fera telah dia

i tangannya tapi ada lagi mencengkeram menahan seran

ena lelaki itu marah cuma menghindar dari

menjadi riuh. Chandra melirik perut istrinya sedangkan dia (Fe

itu apa? Dar

anya Chandra telah lengkap dengan paka

ngnya. "Fera sayang, kau mau makan apa?" ditanya sekali

a Hut!" jawabnya cepat tidak fok

alis. Tidak butuh lama dia pun mengeluarkan pon

. Dilihat depan cermin kedua pipinya memerah. Deta

Ahh... sialan! P