h ku adalah TNI. Sejak kecil kehidupan ku sudah keras, kras yang artinya aku sudah harus merasakan betapa pahit dan manisnya dalam hidup. Padahal s
peroleh ibuku hanya seberapa, cukup untuk kebutuhan sehari-hari kita bertiga saja. Sedangkan aku dan adik ku harus melanjutkan sekolah. Walaupun adik ku belum sekolah, tapi pastinya dia juga membutuhkan biaya hidup untuk sehari-harinya. Sebenarnya hatiku juga merasa sedikit sesak dan sakit ketika menden
eh bicara denganmu na
anya Pras dengan suara imutnya itu. Karna dia juga
ibu Pras dengan meneteskan air matanya. Sebenarnya ibu Pras tidak tega kalau harus mengorbankan pendidikan anaknya. Karna
dengan nada sedih, seolah-olah dia hendak mengeluarkan air matanya mel
r biar aku mendapatkan ranking 1 lagi ibu." lanjutnya sambil mengeluarkan pu
baik, anak pintar." jawab ibu Pras sambi
sanggup untuk membiayaimu sekolah lagi. Gaji ibu tidak cukup nak. Belum lagi i
ar perkataa ibunya. Apalagi diumur yang masih terbilang anak
angat buat ibu untuk melanjutkan hidup nak. Maafkan ibu hang tidak bisa membahagiakanmu." lanjut ibu Pras lagi. Sedangkan Pras kini hanya terdiam menangis
kolah dan bermain bersama teman-teman mu saat ini, tanpa harus memikirkan ha
pendiam dan tidak banyak bicara. Padahal sebelumnya dia adalah anak yang aktif, dan selalu riang. Pras adalah anak yang pan
sambil mengetuk pintu kamar Pras. Karna pintu kamar tersebut terkunci, rupanya
n pintu kamar Pras. Ibu Pras rasanya tertusuk bangett melihat sang anak yang berubah sangat drastis itu. Pa
n Pras hanya menjawab dwngan anggukan kepala saja,
bertiga saja, tanpa ayah Pras. Karna semenjak ibu dan ay
ur. Karna ibu hanya mampu beli ini saja." ucap ibu Pras yang sedang meyiapkaan makan untuk k
kecewaan dan sakit hati yang sangat dalam. Tapi, dia juga tauh bagaimana perjuangan ibunya
ibu Pras sambil menarik ked
makanannya." ucap ibu Pras lagi deng
hap. Ntah itu perkara karna lapar, atau hanya kasihan melihat sang ibu ya
alam. Seperti biasa, ibu Pras membereskan sisa makan mereka, dan membersihkan meja makan
merenungkan kembali perkataan ibunya tadi si
ti perkataan ibu tadi siang ...?" uca
sekolah, aku tidak bisa
s bekerja, cari uang agar aku bisa sekolah lag
ikan ku pekerjaan yhallah besok. Supaya aku bisa lanjutin sekolah dan bisa membantu i
temannya. Tapi berbeda sekali dengan Pras yang mengaruskan dirinya masuk kedalam dunia orang dewasa. Dia harus menjalani hidup bera