img Jebakan Pacar Sewaan  /  Bab 5 Restu | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Restu

Jumlah Kata:1052    |    Dirilis Pada: 12/11/2022

mu. Silakan gunakan waktu kali

i, Nita," sela Ibu sebelum b

beli beberapa kebutuhan, sela

a sudah nge-seks?" dengan

kan dilontarkan Nenek. Aku tidak menyangka perta

gguh sesuatu yang m

gitu, Arung? Para bocah banyak mela

ua yang tidak mau ketinggalan zam

memastikannya sendiri. Secara Arung ada

kuduga nenek akan mengatakan sesuatu seperti itu. Namun, tetap saja aku

mbiarkan nenek bicara semaunya. Aku send

ara pribadi denganmu, Arung. Kita harus luang

nya seperti apa, cuma bisa m

an lebih baik kalau kami mendapat restu dari

rna. Nenek sampai ingin men

a! Siang, malam, lakukan kapan saja

nikahan, tapi hubungan intim? Entah aku yang bodoh,

elah kalian menikah, kalian bebas melakukan

erlalu semangat bahas h

u. "Gimana menurut kamu,

rius bertanya begitu? Tidak! Tentu saja itu hanya bagian dari sandiwaranya. Namun

kan memberitahu yang lain." Nenek turun

merasa bersyukur Nita sudah mau menemaniku menjenguk nenek. M

u ke mana?"

mau kenalin kamu s

ruk!" Sontak

mu jadi panik

ku juga dirawat di rumah sa

pa nggak bilang apa-apa ta

adi kayak gini! Dan soal pacar sewa

melihat kita, kedok kita

untuk kerja sebagai pacar sewaan. Karena itu, bis

rus keluar dari sini dulu." Nita mena

koridor, kulihat rombongan nenek-

Mereka

k ke

tulan kamar tersebut kosong. Dari ruangan itu ka

mereka ada

ek yang tidak menemu

a mengig

i, sumpah! Mereka sehar

berpencar dan t

yo

saja mencari kami, tapi mer

carinya di se

ke sa

awasi li

eperti tim investi

i, cepat atau lambat mereka pasti ba

at jendela saja. Aku pernah lihat di film, m

di lantai lima, salah se

gimana,

hatian mereka, arahkan semuanya menjauh dari kam

ku akan

ah periksa kamar

itu, kan? Bi

u itu adalah

i!" Aku semakin panik dan

hku. "Untuk sekar

ikku, lalu menutup badan kami dengan sel

ngguh menyiksaku. Nita baring menghadap ke atas sambil mendeka

mendekapku semakin erat. Aku tahu dia bukan i

berusaha menahannya supaya punya kami tidak saling

mungil dan sangat lembut. Bahkan aku bisa merasakan detak jantung

ik saja?" tanya Nenek yang ma

nya, Nita menjawab, "Iya

Anda melihat sepasang kekasih di

elihat mereka masuk

menutup pintu, lalu berteriak, "Se

menghampiri kami. Entah kenapa saat it

ku menatapnya, pikiranku semak

ni dia adalah pacarku," pikir

mi beradu, Nita sudah mendor

dilan! Aku akan menuntutmu! Sadarlah!

Nita bersiap turun dari tempat tid

it

susul Nenek yang menengok saat mendengar nama Ni

ta serentak menguca

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY