Gundik Alpha-ku, Makam Tak Bertanda Putraku
Pada peringatan empat tahun kematian putraku, aku pergi ke Arsip Kawanan untuk melakukan ritual penenangan jiwa bagi arwahnya.
Namun, catatan di sana menunjukkan sebuah kebenaran yang tak bisa kupahami. Pasanganku, Alpha Damian, memiliki anak lain—seorang putra rahasia dengan serigala betina yang pernah ia sebut sebagai penguntit gila.
Dia berbohong melalui ikatan batin suci kami, mengaku ada urusan darurat Kawanan, tapi aku menemukan mereka di sebuah vila rahasia, tertawa. Dia, selingkuhannya, dan putra mereka—sebuah keluarga yang sempurna dan bahagia.
Bersembunyi di garasiku sendiri, aku mendengar percakapan yang menghancurkan duniaku. Putraku tidak sekadar terpeleset dan jatuh ke sungai. Dia lari ketakutan, ngeri mendengar suara perkawinan liar mereka yang tak terkendali di dekat situ.
Perselingkuhan mereka membunuh bayiku.
Saat kengerian ini menimpaku, ikatan pasangan kami, yang seharusnya untuk cinta, berubah menjadi alat penyiksaan. Ikatan itu memaksaku merasakan setiap detik kenikmatannya saat dia mengambil wanita itu lagi, di dalam mobil, hanya beberapa meter dari tempatku bersembunyi.
Dia dan ibunya kemudian menjebakku atas tuduhan penganiayaan, menggali abu putraku dan membuangnya ke selokan, dan mencambukku dengan cambuk perak sebelum meninggalkanku untuk mati bersama sekelompok Rogue liar.
Tapi aku selamat. Dan aku membuat pilihan. Aku tidak akan membalas dendam. Aku akan mencari pelupaan.
Aku menemukan sebuah kawanan yang mempraktikkan sihir terlarang, sebuah ritual yang bisa menghapus bersih ingatanku.
Aku akan menghapusnya, putra kami, dan setiap kenangan tentang kehidupan lamaku. Aku akan terlahir kembali.