Buku Mimah Muzammil
Dendam Bunga Desa
Maaf kami tidak bisa melanjutkan acara pernikahan ini." Lemas dan luluh bagai tak berbentuk begitu mendengar hal itu seluruh keluarga kartini bagai tersambar petir di siang bolong. Laki-laki tua yang sedang duduk hanya menunduk lesu membendung air mata yang hampir menganak sungai. Berita itu sungguh sangat mengejutkan apalagi terucap dari mulut seorang calon besan dulunya setelah kalimat itu meluncur keluar tidak ada lagi harapan.