Unduh Aplikasi panas

Baca Bab Populer Salah Rahim online lengkap | Ulasan buku

Ulasan Buku Bakisah.com 2024-05-04 09:42:42 7

Baca Bab Populer Salah Rahim online lengkap | Ulasan buku

Masuki lanskap dramatis dalam novel "Salah Rahim" karya Mommy Ghina, di mana Fira Nadira Zahra, wanita muda berusia 24 tahun, tersandung ke dalam pusaran peristiwa tragis akibat kesalahan fatal seorang dokter kandungan. Apa yang seharusnya hanya ujian papsmear berubah menjadi mimpi buruk ketika ia disalahinseminasi, mengandung dari benih pria yang tak dikenal.

Takdir membawanya bertemu dengan pasangan suami istri yang merindukan anak selama lima tahun. Namun, ironi tak memiliki batas saat Fira, si 'pengganti', menyadari bahwa bukan ibu pengganti yang diinseminasi, melainkan dirinya sendiri. Ketika cinta dan dendam terjalin dalam satu mahkota, kebenaran pun terungkap: Fira mengandung anak dari Bratasena Pradana, pengusaha property yang pernah menjadi suaminya enam tahun lalu, dengan segala kekerasan yang pernah dilontarkan padanya.

Dalam pertemuan tak terduga ini, kilas balik terbentang di depan mata, menghadirkan cacat batin yang tertanam dalam ingatan kedua belah pihak. Emosi memuncak saat Brata bersikeras hanya Bianca—wanita yang dicintainya—cukup layak mengandung keturunan mereka, sementara Fira terperangkap antara mempertahankan atau mengakhiri kehamilannya karena benih yang tak diinginkan.

Mengikuti jejak pertarungan emosional dan konflik moral di antara hiopekspektasi dan tragedi masa lalu, kita diuji pada pertanyaan krusial: Akankah Fira merelakan kehidupan yang belum lahir? Bagaimana keberadaan Brata yang kini berbeda dan kehadiran Fira dalam hidupnya setelah melintas enam tahun? Mampukah Brata dan Fira menutup lembaran masa lalu, ataukah dendam akan terus menggerogoti masa depan mereka? Dapatkan jawabannya dalam cerita yang menggetarkan jiwa, mengungkap luka-luka yang terpendam dalam sebuah gambaran cinta, kesedihan, dan penyesalan yang memilukan.

Bagian 1: Anda mungkin juga menyukai buku yang sejenis dengan Salah Rahim

Jika Anda menyukai novel roman cerita dewasa, saya merekomendasikan 6 buku mirip "Salah Rahim".

Sang Pengantin Pengganti: Membuat Kenangan Tentang Kita

Sang Istri Pengganti: Menikahi CEO Miliarder

Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Baca Sekarang

Bagian 2 : Sinopsis Novel Lengkap "Salah Rahim"

Hanya karena memiliki nama yang sama dengan pasien dokter kandungan yang lainnya, alhasil Fira Nadira Zahra usia 24 tahun menjadi korban kesalahan praktik dokter, yang seharusnya hanya ingin melakukan papsmear justru dia di-inseminasi dan mengakibatkan dirinya hamil dari benih pria yang tidak dia kenal.

Namun, ternyata setelah mengetahui dirinya positif hamil bertemulah dengan pasangan suami istri yang sudah 5 tahun belum memiliki keturunan, yang seharusnya inseminasi dilakukan pada ibu pengganti yang mereka sewa justru Fira Nadira Zahra yang hamil. Wanita muda itu sangat tercengang saat dikenalkan pada pasangan suami istri tersebut, rupanya dia mengandung anak dari pria yang pernah menikahi dirinya karena telah memperko-sa dirinya 6 tahun yang lalu, Bratasena Pradana usia 35 tahun seorang pengusaha terkenal yang menguasai dunia bisnis property.

"Aku berharap anak itu mati sebelum dilahirkan, karena hanya Bianca-lah wanita yang akan mengandung anak-anakku!” sentak Brata penuh emosi.

Sentakan Brata 6 tahun yang lalu menyeruak diingatan Fira. “Aku harus menggugurkan kandungan ini! Aku tak sudi mengandung benih dari pria be-jat itu!” ucap Fira Nadira Zahra.

Benarkah Fira akan menggugurkan kandungannya? Lantas bagaimana dengan keadaan Brata setelah enam tahun berlalu dan kini bertemu kembali dengan wanita pertama yang pernah dia nikahi dan telah diusirnya tanpa mengucapkan kata talak, sekarang dalam keadaan yang sangat jauh berbeda? Mungkinkah Brata menyesalinya? Apalagi Bianca tidak bisa mengandung dan memberikan anak untuk Brata.

Bagian 3: Karakter utama Salah Rahim

Perempuan (Fira Nadira Zahra): Fira Nadira Zahra, seorang wanita berusia 24 tahun, menjadi korban kesalahan praktik dokter kandungan yang mengakibatkan inseminasi daripada prosedur medis yang semestinya. Ia tak sengaja hamil dari pria yang tidak dikenal. Fira kemudian mengetahui bahwa ia hamil dengan anak dari Bratasena Pradana, pengusaha terkenal yang pernah memperkosanya enam tahun yang lalu. Di hadapan pasangan suami istri yang merencanakan inseminasi di ibu pengganti, Fira terkejut menemukan bahwa mereka adalah mantan suami istri Bratasena.

Laki-laki (Bratasena Pradana): Bratasena Pradana, seorang pengusaha terkenal di bidang bisnis properti, mengekspresikan keinginan agar anak yang dikandung oleh Fira mati sebelum kelahiran karena hanya Bianca, mantan istrinya, yang layak mengandung anak-anaknya. Kembali bertemu dengan Fira setelah enam tahun dan dihadapkan pada kehamilan Fira yang tak terduga, Brata harus berurusan dengan rasa sesal atas perbuatannya terhadap Fira di masa lalu. Dilema ini semakin rumit karena Bianca tidak bisa memberikan keturunan untuk Brata, meningkatkan tegangannya dalam dinamika keluarga yang rumit. Konflik drama antara Fira, Brata, dan Bianca menciptakan sebuah jalinan emosi, penyesalan, dan pertanyaan tentang nasib keluarga yang masih bergantung.

Bagian 4: Bab paling populer dari Salah Rahim

Salah Rahim Bab 1. Nama yang sama

Langit cerah di luar sana sepertinya tidak sehati dengan rasa sedih yang menyeruak di hati seorang wanita berparas cantik jelita yang baru saja menginjak usia 24 tahun. Dia tampak terduduk lemas tak berdaya, setelah Dokter Hilda baru saja menyampaikan sesuatu padanya. Dirinya seakan dicabut nyawanya dari raganya.

Sementara wanita lain berparas biasa saja, yang duduk di sebelahnya hanya bisa berdiam, dan menatap wanita cantik jelita tersebut, tampaknya masih sangat terpukau dengan kecantikan Fira.

“Sekali lagi Mbak Fira, kami dari pihak rumah sakit meminta maaf atas kelalaian rekan kerja kami yang telah melakukan kesalahan yang sangat fatal, dan kami akan membayar segala kerugiannya,” ucap Dokter Hilda penuh penyesalan.

Netra Fira sejak tadi sudah berembun, ingin rasanya menangis atas kejadian yang disebabkan karena  memiliki nama yang sama dengan pasien yang lain, akhirnya terjadilah kesalahan dalam tindakan praktik dokter.

“Jadi 4 minggu yang lalu bukan tindakan papsmear yang saya terima? tapi inseminasi, betul begitukah?”  tanya Fira, suaranya bergetar hebat, salah satu tangannya menyentuh perut datarnya.

Empat minggu yang lalu, Fira menjadwalkan dirinya untuk mengecek kondisi bagian feminimnya karena ada rasa yang tidak nyaman, oleh sebab itu salah satu dokter kandungan menyarankan dirinya untuk melakukan papsmear untuk mendeteksi penyakit rahim sejak dini.

Namun, apa yang terjadi? Fira yang awam mengenai medis, saat esok harinya sudah dapat jadwal dari dokter, lalu dia kembali datang ke rumah sakit, dan salah satu dokter muda mengarahkan ke ruang praktik dan dia menyerahkan saja segala tindakan dokter tersebut terhadap dirinya tanpa bertanya, di sinilah dia sangat ceroboh. Dan lihatlah sekarang! kemarin dia kembali dihubungi oleh pihak rumah sakit untuk datang, terjadilah berita buruk tersebut. Bukannya ditindak papsmear tapi inseminasi karena memiliki nama depan yang sama dengan wanita yang harusnya melakukan inseminasi.

“Iya Mbak Fira, rekanan saya melakukan inseminasi pada Mbak Fira Nadira Zahra, seharusnya inseminasi dilakukan untuk Mbak Fira Nadira Syakira, kami baru menyadari kesalahan ini saat kemarin Mbak Fira Nadira Syakira datang untuk melakukan inseminasi,” jelas Dokter Hilda. Permasalahan kesalahan ini pun juga baru diketahui saat proses ingin pengambilan benih yang sudah tersimpan di rumah sakit sejak dua bulan yang lalu, yang ternyata sudah digunakan untuk inseminasi.

“Memangnya saat itu kalian tidak bisa membaca nama lengkap kami berdua yang berbeda di bagian belakangnya!” seru Fira masih tak percaya.

Meringislah wajah Fira setelah menjawab, lalu tersenyum getir saat menolehkan wajahnya pada pemilik nama awalan yang sama dengannya. Sungguh ceroboh!

Dokter Hilda dan perawat pendamping sejenak terdiam, karena memang salah dan tidak bisa mengelaknya.

👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖

Salah Rahim Bab 2. Pertemuan yang tak disangka

Setengah jam yang lalu, wanita muda itu sudah siuman dari pingsannya selama 30 menit. Namun, kepalanya masih berdenyut. Saat ini, Fira di bawa ke ruang UGD agar bisa beristirahat menenangkan diri. Tapi justru tidak tenang, karena dirinya masih dalam keadaan syok, hatinya sudah bergemuruh hebat ingin rasanya meledakkan amarahnya yang tertahan.

Wanita itu ditemani oleh Suster Nurul, sementara Dokter Hilda dan wanita yang memiliki nama yang sama menyambut kedatangan Brata bersama istrinya yang baru saja tiba, mereka berdua bertemu sejenak di ruang praktik Dokter Hilda.

“Bagaimana sih Dokter Hilda kenapa bisa bertindak seceroboh itu, harusnya wanita ini yang melakukan inseminasi bukan wanita lain!” tegur Bianca menaikkan vokal suaranya, sementara sang suami hanya diam dalam duduknya.

“Saya sangat minta maaf Bu Bianca atas kecerobohan ini, saat itu yang menangani Dokter yang lain karena saya harus menangani operasi caesar,” akui Dokter Hilda atas kesalahannya.

Bianca menarik napas kecewanya, lalu menatap wanita yang sejak tadi terdiam dalam duduknya. “Lantas, mana wanita yang menerima benih milik suami saya, Dokter Hilda? Kenapa dia tidak ada di sini?”

“Saat ini dia ada di ruang UGD, tadi sempat pingsan setelah saya memberitahukan kabar tersebut.”

“Aku ingin menemuinya,” pinta Bianca dengan rasa kecewanya.

“Mari saya antar ke ruang UGD, Bu Bianca, Pak Brata,” ajak Dokter Hilda dengan sopannya, sembari beranjak dari duduknya, diikuti oleh Bianca, Brata, dan Syakira.

Seperti biasa Bianca akan menggandeng tangan suaminya ketika berjalan dan menunjukkan kepemilikannya kepada setiap orang yang melihat mereka berdua. Istri mana yang tidak takut kehilangan sosok pria yang sangat tampan seperti aktor Turki Alp Navruz dan sosok pengusaha yang begitu kaya.

Brata sebenarnya sudah malas sekali dengan masalah yang terjadi, rasanya tidak ingin melanjutkan proses inseminasi, jika seribet ini ditambah dengan kejadian seperti ini, tapi apa daya semua demi permohonan sang istri.

Tak lama mereka pun tiba di ruang UGD, Dokter Hilda menggeser tirai berwarna biru.

“Mbak Fira, ada yang ingin bertemu,” sapa Dokter Hilda memberitahukan dengan tenang.

Fira yang kini sedang duduk bersandar sembari menyesap teh hangat mendongakkan wajahnya, pertama dia menatap Dokter Fira, lalu netranya bergeser ke samping sebelah kanan.

Dalam waktu bersamaan Fira dan Brata sama-sama terkejut.

“Tuan Brata!” batin Fira tak menyangka dengan kehadiran pria dewasa itu.

“Nadira! Dia ... Dia Nadira, ‘kan!” batin Brata juga sangat terkejut.

Bianca melangkah maju mendekati brankar yang ditempati oleh Fira, dan lumayan mengguncang hati Bianca melihat sosok wanita yang menerima benih suaminya adalah sosok wanita yang berparas sangat cantik, pikirnya wanita itu berparas biasa saja.

👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖

Salah Rahim Bab 3. Bayangan masa lalu

“Mbak Fira, mau ke mana?” tanya Dokter Hilda melihat Fira turun dan menggunakan sepatu high heelsnya.

“Saya mau ke toilet,” jawab Fira, salah satunya tangannya memegang tepi brankar karena kepalanya masih terasa pusing sembari menarik napas pelan.

“Suster Nurul, tolong temani Mbak Fira, saya takut kenapa-napa,” pinta Dokter Hilda agak khawatir, dan Suster Nurul bergegas memapah Fira.

Bianca agak menepi memberi ruang untuk Fira lewat begitu juga dengan Syakira. Dan di sinilah Fira harus melewati Brata, wanita muda itu menegakkan dagunya dan tetap menatap ke depan, tatapan mereka bertemu, akan tetapi tatapan Fira sangat kosong dan seakan tidak ada sosok pria tersebut di hadapannya. Sementara Brata menahan napas saat Fira melewatinya, dan mengepalkan tangannya sekuat tenaganya.

“Dokter Hilda, kalau begitu bisa kita bicara'kan untuk yang selanjutnya dan jangan sampai terjadi kesalahan untuk kedua kalinya,” pinta Bianca.

“Kalau begitu kita bisa kembali ke ruangan saya Bu Bianca,” ajak Dokter Hilda, dia berjalan terlebih dahulu sembari mengirim pesan untuk Suster Nurul.

Sementara itu sesampainya di toilet, Fira menahan dirinya untuk tidak menangis setelah sekian lama tidak bertemu dengan Brata. Namun, bayang-bayang akan masa lalunya masih enggan pergi dari ingatannya.

“Mbak Fira, Dokter Hilda berpesan sebelum pulang untuk bertemu dulu, ada yang ingin dibicarakan,” ucap Suster Nurul menyampaikan pesan dari Dokter Hilda.

“Mmm,” gumam Fira sebelum masuk ke dalam salah satu bilik toilet.

Di dalam bilik toilet, Fira duduk di atas closet, air matanya ternyata sudah tidak bisa tertahankan, berkat dorongan hatinya akhirnya dia pun menangis.

“Kenapa! Kenapa harus terjadi lagi dengan ku!” gumam Fira sendiri dengan tangannya meremas perut datarnya tersebut.

Enam tahun yang lalu, setelah Fira lulus sekolah menengah atas, untuk pertama kali datang dari kampung menyusul bibinya ke Jakarta untuk mencari pekerjaan demi mengumpulkan uang agar bisa menggapai cita-citanya yaitu kuliah. Sesampainya di Jakarta, majikan bibinya menerimanya bekerja sebagai maid di mansion. Fira sangat senang selain gajinya lumayan besar, tuan dan nyonya-nya sangat baik padanya hingga dia betah bekerja di sana. Akan tetapi, setelah sebulan dia bekerja di sana nasibnya sangat naas, ketika anak majikannya pulang bekerja dalam keadaan mabuk berat, Fira yang diminta mengantarkan air madu ke kamar anak majikannya tersebut malah direnggut mahkotanya secara paksa. Hancurlah masa depan Fira saat itu.

Kejadian satu malam itu, membuat majikannya memaksa anaknya menikahi Fira sebagai bentuk tanggung jawab, dan rupanya kejadian satu malam itu pun membuat Fira mengandung anak majikannya yang bernama Bratasena Pradana, pria yang sudah bertunangan dengan Bianca Zyala Azaka.

👉👉📕Klik di sini untuk membaca bab populer lainnya📖