Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Seorang wanita muda dengan T-shirt putih dan celana jins sedang berjalan keluar dari stasiun kereta api Kota Duri sambil membawa sebuah koper.
Wajahnya yang menawan berubah sedikit merah saat sinar matahari menyinari dirinya. Dia menyelipkan seuntai rambut bergelombang ke belakang telinganya. Di bawah alisnya yang melengkung terdapat sepasang mata yang cerah dan jernih, hidung yang mancung dan bibir merah seperti buah ceri. Dia terlihat sangat cantik meski tanpa riasan wajah.
"Halo! Apakah Anda adalah Nona Adelia? Saya adalah sopir yang dikirim oleh Keluarga Bertolius."
Adelia Herva mengangguk dan mengikuti sopir ke dalam mobil dengan santai. Dia merasa sangat lelah.
Selama perjalanan, sopir itu berulang kali mencuri pandang ke arah wanita muda yang sedang beristirahat sambil memejamkan mata di kursi belakang.
Wanita muda ini adalah tunangan Raivan Bertolius.
Raivan adalah pria pujaan para wanita di kota. Pada usia 21 tahun, dia sudah menjabat sebagai CEO Grup Bertolius. Kemampuan dan prestasinya jauh di depan rekan-rekannya. Dia adalah orang yang kuat, pandai dan tidak suka omong kosong, sehingga banyak orang di dunia bisnis merasa takut padanya.
Beberapa tahun yang lalu, kakeknya yang bernama Bima Bertolius memutuskan untuk menjodohkan Raivan. Wanita yang dipilihnya ternyata adalah Adelia yang tidak memiliki latar belakang apa pun dan datang dari pedesaan dengan kereta api.
Sopir melirik wajah Adelia yang polos dan mendecakkan lidahnya. Dia sudah bisa membayangkan kesulitan yang akan dialami perempuan desa ini ketika menghadapi Keluarga Bertolius.
Pada saat ini, Adelia membuka matanya dengan perlahan dan mengamati pemandangan kota yang asing dengan ekspresi tenang.
Mobil tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba di rumah Keluarga Bertolius. Sopir membantu Adelia membawa barang bawaannya.
Sebelum Adelia sempat menginjakkan kaki ke dalam rumah, seorang wanita paruh baya dengan pakaian mewah muncul. Dia memandang Adelia dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan jijik.
"Tarmini!"
"Ya, Nyonya Erika."
Begitu Tarmini menerima sinyal, dia mulai menyemprotkan disinfektan ke seluruh tubuh Adelia.
Wanita berpakaian mewah itu adalah Erika Bestan, ibu Raivan. Dia memberi perintah dengan tangannya, "Jangan lupa sepatu dan rambutnya. Tidak ada yang boleh tertinggal."
Wajah dan tubuh Adelia menjadi basah karena disinfektan. Bau menyengat membuat hidungnya menjadi sedikit gatal. Dia berkata dengan dingin, "Apa ada yang salah dengan otak kalian?"
Mendengar ini, Erika langsung marah besar.
"Aku dengar kamu berasal dari pedesaan, awalnya aku mengira kamu setidaknya akan bersikap sopan. Ternyata kamu sama seperti gadis kampung lainnya, kasar dan tidak dididik sama sekali. Aku sengaja menyemprotmu karena aku takut kamu membawa virus atau bakteri ke dalam rumah kami. Apakah kamu ingin kami terkena penyakit?"
Adelia bukan tipe orang yang akan menerima hinaan dari siapa pun. Dia pasti sudah berbalik dan pergi jika bukan karena telah membuat kesepakatan dengan kakeknya.
"Kalau begitu, Tante seharusnya menyemprotkan disinfektan ke mulut Tante karena mulut Tante bau!"
Setelah itu, Adelia mendorong tubuh pelayan ke samping dan berjalan masuk.
"Kamu ... astaga ...." Erika menunjuk Adelia dengan tangan gemetar. Tarmini buru-buru menghampiri dan menghiburnya.
Di ruang tamu, seorang wanita muda yang terlihat seumuran dengan Adelia sedang duduk di sofa. Dia mengenakan pakaian desainer dan riasan yang cerah. Ekspresinya tampak lebih menghina jika dibandingkan dengan Erika ketika menatap Adelia. Dia adalah adik sepupu Raivan yang bernama Cynthia Bertolius.
"Apakah kamu adalah tunangan Kak Raivan yang bernama Adelia Herva?" Cynthia memutar bola matanya ke atas saat melihat Adelia mengenakan pakaian sederhana. "Ck, ck, ck, selera Kakek sangat buruk. Aku tidak percaya beliau memilih seseorang sepertimu. Omong-omong, aku dengar kamu datang ke sini dengan kereta api. Kamu seharusnya memberi tahu kami jika kamu terlalu miskin untuk membeli tiket pesawat. Kami akan membelikan tiket untukmu. Tunggu sebentar, sepertinya tidak ada bandara di pedesaan."
Adelia menatap Cynthia dengan salah satu alisnya terangkat.
Dia bertanya-tanya dalam hati apakah semua anggota keluarga ini begitu sombong.
Memang tidak ada bandara di kampung halamannya, tetapi kakeknya telah memesan seluruh gerbong kereta ke Kota Duri untuknya. Orang-orang sombong ini tidak tahu bahwa dia bepergian lebih mewah dari penerbangan kelas satu.
Lagi pula, dia bisa terbang ke sini dengan jet pribadi jika dia mau.
Adelia dapat memberi penjelasan dengan mudah, tetapi dia tidak mau repot-repot. Dia langsung naik ke lantai atas.
Rasa kesal menyelimuti wajah Cynthia begitu melihat Adelia menaiki tangga. Dia tidak terbiasa diabaikan orang lain, jadi dia segera mengikutinya.
"Kamarku yang mana?" tanya Adelia pada pelayan yang mengikuti di belakangnya.
"Di sini!" Cynthia menunjuk ke sebuah pintu di lorong sebelum pelayan sempat menjawab.
Dia mendorong pintu kamar terbuka dan menambahkan dengan sombong, "Kamu belum pernah tinggal di kamar seluas ini, bukan? Kamu harus menghargai kesempatan untuk tinggal di rumah ini. Aku adalah adik sepupu Kak Raivan, Cynthia Bertolius. Kamu harus menjilatku jika kamu ...."
Sebelum Cynthia sempat menyelesaikan kalimatnya, Adelia masuk ke dalam kamar dan membanting pintu di depan wajahnya. Tindakan Adelia membuatnya semakin marah.
"Ah! Beraninya dia bersikap sombong padaku? Dasar orang miskin! Aku tidak paham jalan pikiran Kakek."
Pelayan itu berjalan mendekat dan bertanya dengan cemas, "Nona, bukankan kamar itu adalah kamar Pak Raivan?"
Cynthia melemparkan tatapan menghina ke arah pintu.
"Diam kamu! Jangan beri tahu dia. Kak Raivan paling benci orang lain masuk ke kamarnya atau menyentuh barang-barangnya. Ketika dia mengetahui Adelia ada di kamarnya, bilang saja bahwa Adelia memilih untuk tinggal di kamar ini."
Kilatan melintas di mata Cynthia saat memberi perintah pada pelayan.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Setelah malam yang penuh gairah, Viona meninggalkan sejumlah uang dan ingin pergi, tetapi ditahan oleh sang pria. "Bukankah giliranmu untuk membuatku bahagia?" Viona, selalu menyamar sebagai wanita jelek, tidur dengan om tunangannya, Daniel, untuk melarikan diri dari pertunangannya dengan tunangannya yang tidak setia. Daniel adalah sosok yang paling dihormati dan dikagumi di kota. Kabar tentang petualangan romantisnya beredar, beberapa mengatakan mereka melihatnya mencium seorang wanita di dinding dan yang lain menyebutnya gosip. Siapa yang bisa menjinakkan hati Daniel? Kemudian, yang mengejutkan, Daniel ketahuan membungkuk untuk membantu Viona mengenakan sepatu, semata-mata demi mendapatkan ciuman darinya!
WARNING AREA 21+ Harap bijak dalam membaca. Berisi kata-kata kasar dan adegan dewasa yang tak cocok dibayangkan oleh anak dibawah umur. Jadi hati-hati ya. ***** Diputuskan sang kekasih hanya karena tak mau memberikan keperawanannya membuat Renata frustasi. Ia sangat mencintai Dinar namun pria itu dengan seenak hati membuangnya. Galaunya Rena dilampiaskan oleh gadis itu mabuk di bar sampai tak sadarkan diri. Beruntung, Ervin teman Rena dari kecil sekaligus musuh bebuyutan Rena diminta oleh papinya Rena untuk mencari gadis itu. Dengan ditemukannya Rena di bar oleh Ervin, papinya Rena meminta Ervin menjadi bodyguardnya dan memantau kemana pun Rena pergi. Hal itu membuat Rena emosi. Ia selalu mencari cara untuk Ervin tak tahan dengannya. Namun waktu berlalu, siapa sangka Sebuah ciuman lembut dari Ervin mampu membuat Rena terbuai, bahkan sejak saat itu kehidupan keduanya berubah menjadi lebih panas.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Bagaimana jika keponakan yang dititipkan oleh kakak perempuan nya mulai mengacaukan seluruh tatanan kehidupan nya. Gadis kecil yang dia sangka polos menyimpan cinta mendalam untuk dirinya, memancing hasrat nya berkali-kali hingga pada akhirnya satu malam panas terjadi di antara mereka. Bagaimana caranya dia meminta restu kepada kakak nya sendiri untuk hubungan yang jelas di anggap tidak mungkin untuk semua orang. Namun siapa sangka satu kenyataan dimasa lalu terbuka secara perlahan soal hubungan mereka yang sesungguhnya.