/0/13574/coverbig.jpg?v=090fefa5c011d6b6c17ca5e5abf9724a)
"Kau siap menjadi pasangan seoarang wanita berpenyakitan?" ucap Shino dengan mata penuh kesedihan. "Kau adalah cinta pertamaku, dan akan selalu menjadi cinta terakhirku." Menjadi orang kaya tidak selalu berakhir dengan nasib baik. Hal itu terjadi sebaliknya pada wanita berkepala 3 ini. Ai Hoshino, wanita pemilik bisnis Al Entertainment yang fokus pada bidang teknologi yang ditakuti oleh seisi perusahaan ternyata seorang pengidap Xeroderma Pigmentosum. Suatu penyakit di mana pengidapnya dilarang terkena sinar matahari langsung karena dapat menyebabkan kulitnya kering dan melepuh. Ia menyewa seorang pria bernama Adam Dausch, untuk menjaganya. Pria yang pernah ia temui di kota Hong Kong saat bermain kasino. Adam dan Shino, dua insan yang kehilangan tujuan hidupnya, mulai disatukan oleh takdir yang tidak disengaja. Bagaimana kelanjutan kisah mereka? Yuk kepoin ceritanya sekarang juga!!
"Dia datang Ai Hoshino, CEO Al Entertainment," bisik Pak Imura kepada Berry.
Seorang wanita berpenampilan serba hitam disambut oleh sejumlah pegawai level atas di perusahaan ini. Berry dan Pak Imura mengintip dari kejauhan secara diam-diam, Berry hanya terkejut melihat kedatangan orang tersebut.
"Ada apa dengan pakaiannya? Masker? Kacamata hitam? Dan topinya?" bisik Berry kepada Pak Imura.
Ia penasaran mengapa bosnya tersebut memiliki style yang suram dan berbeda dari bos kebanyakan. Jika bos kebanyakan lebih memilih memakai jas atau pakaian formal lainnya yang berwarna casual, maka bosnya sendiri, Shino lebih memilih memakai baju serba hitam seperti malaikat maut.
Orang-orang sering mengejek Shino dengan sebutan penyihir atau malaikat maut karena pakaiannya tersebut.
"Diam saja dan lihatlah beliau! Nanti akan kuberi tahu kau, saat ini fokuslah mengintip! Hanya ini kesempatanmu bisa melihat bos secara langsung bodoh!"
"Aku akan ke kantor siapkan semuanya," ucapnya. Lalu, ia keluar dengan pakaian nyentrik tersebut membuka garasi bawah tanah apartemennya.
Satu jam yang lalu...
"Hei, suruh semua orang untuk menutup jendela dan menurunkan atap darurat di rooftop," perintahnya pada Ansel anak buahnya. Ia memasang wajah terkejut dan berusaha mencerna perkataan atasannya.
Pak Jung menoleh dan melotot pada Ansen lalu berteriak, "Kau tidak dengar perintahku? Apa kau tuli?!!"
"Baik, Pak!" Ansen berlari menuju ruang pemberitahuan dan menyuruh petugas di sana untuk memberi pengumuman kepada seluruh manusia yang ada di dalam perusahaan untuk melakukan perintah Pak Jung.
"Untuk semua yang ada di sini dimohon segera menutup semua jendela dan mulai menurunkan atap darurat di rooftop perusahaan ini."
Orang-orang mulai berhamburan setelah mendengarkan siaran itu.
"Wah sepertinya vampir datang hari ini," celetuk laki-laki paruh baya dengan style rambut ombak bergulung khasnya. Ia hanya tersenyum dan orang di sekitarnya bertanya-tanya akan ada acara apa tiba-tiba begini.
"Memangnya siapa vampir itu?" tanya seorang wanita muda berkacamata. Dia baru bekerja seminggu lalu dan masih belum tahu seluk-beluk perusahaan ini.
"Jangan berbicara sembarangan, kau mau seperti Pak Tio yang dikeluarkan setelah ketahuan menyebut beliau anggrek hitam. Iya benar kata anggrek hitam cantik tetapi Pak Tio memaknainya menjadi sebuah benda yang cantik tetapi suram," ucap wanita separuh baya berkacamata yang bernama Dinantia.
"Siapa yang disebut anggrek hitam?" tanya lagi wanita muda tersebut.
"Hei, aku tidak se ceroboh dia, mulut Pak Tio lah yang membuat ia keluar dari perusahaan ini. Memangnya kau juga tidak pernah membicarakan beliau? Aku pernah memergokimu mengatakan bahwa beliau perawan tua di depan anak baru." Pria tersebut yang tak lain bernama Makoto Imura atau biasa dipanggil Pak Imura menatap Ibu Dinan dengan tatapan jengkel.
"Mengapa Pak Tio sampai dipecat? Jawablah pertanyaanku huhuhu..." Anak baru tersebut bernama Berry Amanda, gadis lugu berkacamata tersebut terkejut mendengarkan percakapan atasannya. Ia tidak mengerti mengapa Pak Tio sampai dikeluarkan karena hal sepele itu.
"Kau ingin memfitnahku ya?! Aku hanya berkata kasihan sekali beliau belum menikah di umur 30 tahun, mengapa kau mengubah cerita?! Benar kata Pak Tio sebenarnya awal desas desus ini karena mulut Pak Imura." Ibu Dinan memutar bola matanya jengkel dengan tangan yang dilipat di dada.
Pak Imura yang mendengar hal itu semakin marah karena ia disebut penyebar berita jelek di perusahaan ini.
"Apa kau bilang?! Kau percaya dengan perkataan si Tio itu?! Dia bagai air di atas daun talas! Kau pasti tidak pernah mendengar ceritanya soalmu yang pulang bersama lelaki tua dari hotel cinta!" Pak Imura tersenyum sinis sambil melipat tangan di dadanya.
Ibu Dinan melotot dan menjambak rambut Pak Imura dengan cepat. Berry segera melerai keduanya dan memanggil orang sekitar untuk melerai keduanya.
"Apa kau bilang? Dia adalah ayahku dari desa?! Kau kira aku semurah itu?!"
"Lalu mengapa kau ada di hotel cinta? Lawak sekali kau berkata dia ayahmu!"
"Aku mengantarnya ke sana karena ada ibuku yang ada di dalam ruangan! Kau kira aku tidak pulang setelah itu??!!"
"Apa yang kalian lakukan?!! Cepat bereskan kantor ini!!" Pak Jung datang dengan perasaan marah karena sempat-sempatnya anak buahnya bertengkar di saat keadaan perusahaan sedang darurat. Pak Imura dan Ibu Dinan segera merapikan pakaian dan rambutnya yang acak-acakan lalu mulai menata barang-barang yang ada di mejanya.
Pak Jung mengambil tas Shino dan memberikannya kepada bawahannya untuk dibawakan ke ruang rapat, Shino ingin mengunjungi ruang rapat terlebih dahulu sebelum ke rooftop. Ia ingin memeriksa perkembangan perusahaan ini dan melihat siapa saja para atasan yang ada di rapat tersebut.
"Aku ingin pergi ke ruang rapat dulu, tidak usah bergerombol begitu, cukup Pak Jung saja yang ikut denganku. Tasku taruh saja di kantor Pak Jung." Pak Jung memberi lirikan isyarat para pengawal dan bawahannya untuk pergi dan melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing, kemudian ia mengikuti Shino menuju ruang rapat.
Shino masuk ke dalam ruang rapat dengan spontan tanpa mengetuk pintu. Para atasan langsung menjaga sikap mereka dan moderator pun ikut berhenti menunggu sang CEO berbicara. Shino langsung duduk di kursi kosong yang terletak di pojok.
"Lanjutkan saja, aku hanya memantau dari sini," perintah Shino kepada si moderator.
Pak Jung berdiri di samping Shino yang sedang fokus mendengarkan rapat, mereka membahas teknologi terbaru yang akan diluncurkan pada musim panas ini. Teknologi tersebut adalah aplikasi kencan dengan menyambungkan pengguna agar bisa berkomunikasi melalui game.
"Jadi, aplikasi ini akan mengajak orang-orang untuk menyalurkan hobi mereka melalui game dan tak lupa dilengkapi fitur menghitung seberapa besar kecocokan mereka dalam bermain game bersama dengan tim yang sama. Jadi, semakin pintar mereka bermain secara tim maka mereka bisa semakin dekat dan akrab berkat game tersebut." Moderator menjelaskan secara lengkap dan terperinci gagasannya kepada para atasan.
Mereka terlihat setuju dan tersenyum menganggukkan kepala setuju dengan gagasan si moderator, Shino mengetuk meja di depannya dan mengisyaratkan untuk diam.
"Aplikasi ini bermain game apa? Aku tidak paham maksudmu, terlalu berbelit," tanya Shino kepada moderator tersebut, seisi ruangan kembali mendengarkan penjelasan moderator.
"Aplikasi ini aplikasi kencan jadi tidak penting dengan gamenya, kita akan berfokus pada interaksi antar pas--"
"Aku bertanya game apa?! Bukan aplikasi apa! Jenis game apa yang akan disediakan pada aplikasi ini?!"
Shino melipat tangannya di dada dan dibalik kacamata hitamnya, ia menatap tajam pegawai itu menunggu jawaban yang akan dilontarkannya.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
“Aduh!!!” Ririn memekik merasakan beban yang amat berat menimpa tubuhnya. Kami berdua ambruk dia dengan posisi terlentang, aku menindihnya dan dada kami saling menempel erat. Sejenak mata kami bertemu, dadanya terasa kenyal mengganjal dadaku, wajahnya memerah nafasnya memburu, aku merasakan adikku mengeras di balik celana panjang ku, tiba-tiba dia mendesah. “Ahhh, Randy masukin aja!” pekik Ririn.
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.