/0/14542/coverbig.jpg?v=20250123120117)
Bukankah setiap orang berhak untuk mencintai dan dicintai. Setiap orang pun berhak memperjuangkan cintanya. Sama yang seperti yang kulakukan, aku mencintaimu dan menginginkanmu. Aku sudah memperjuangkan cintaku untukmu. Pada akhirnya aku sanggup membawamu bersanding menjadi pendamping hidupku. Tapi tak sekalipun kamu menoleh dan menganggapku ada. Setiap rasa cinta yang telah kucurahkan. Setiap perhatian yang telah kuberikan. Tetap tak bisa membuatmu menatapku walau sekilas saja. Kamu begitu dingin, tak pernah melihatku, menyapaku bahkan kau tak pernah menghapus setiap tetesan air mata yang jatuh akibat tindakkanmu, bahkan kau tak pernah menyentuhku layaknya istri. Sayang,aku tak butuh tubuhmu. Aku butuh hatimu. Lihatlah pengorbananku, bahkan aku merampasmu dari sahabatku sendiri. Beri aku sedikit ruang dihatimu. Haruskah aku pergi dulu dari hidupmu maka kau bisa melihat ketulusan cintaku. Apa kau ingin menguji kesabaranku,sampai kapan aku bisa bertahan disamping dan menghadapi dinginnya hatimu. Andrea keyne Halim
Angin sore yang berhembus tenang menerpa wajahku, bahkan mengeringkan air mataku.
"Bunda tak pernah memaksa ayahmu untuk memilih bahkan menikahi bunda, nak!"
Aku menatap ke bola mata bunda begitu tenang. Nampak mata yang indah itu terlihat sendu. Airmata wanita yang kucintai ini Nampak menumpuk di kedua bola mata bunda. Bunda mengelus lembut rambutku dengan penuh kasih saying, aku bisa merasakan hal itu, bahkan menatanya di belakang telinga. Pandangannya tak lepas melihat ke arah ku.
"Aku mencintainya, bun" cicitku menahan isak tangis ku. Tanpa sadar aku menggenggam erat tangan bunda yang aku gapai.
Bunda tersenyum kecil."Cinta tak bisa dipaksakan, bukankah kamu sudah mencobanya"
Aku mengangguk membenarkan perkataan bunda. Aku sudah mencoba sebisa aku bisa bertahan.
"Itu bukan cinta, Andrea! Kamu hanya ingin memlikinya. Kamu hanya ingin menang di depan Sea."
Aku menggeleng, kali ini bunda pikiran bunda salah. Aku benar-benar mencintainya.
"bund....." selaku membela diri.
Bunda memotongnya."Kamu ingin berkata bahwa bunda salah?" tebaknya
Aku mengangguk sambil memainkan cincin yang bertengger indah di jari manisku. Saat ini, cincin itu sudah ingin lepas dari jariku. Entah cincin ini memang kebesaran, atau tubuhku yang semakin kurus.
"Kalau benar kamu mencintainya, buat dia bahagia."kata bunda.
"Ak....aku sudah melakukan berbagai cara agar dia melihatku bunda, tap...tap...tapi" belaku
Bunda menghapus air mataku "aku ingin kisahku seperti bunda dan ayah"lanjutku dengan senyuman manis setiap kali mengingat kisah cinta kedua orangtuaku.
"Bunda malah tak ingin melihat nasibmu sama dengan bunda. Bunda ingin kamu mendapatkan lelaki yang mencintai dan memperjuangkanmu. Bunda selalu berdoá agar jalan cintamu selalu mulus putiku saying.
"Bunda" kataku sendu di pelukannya.
"Kamu ingin membuatnya bahagia?"
Aku mengangguk, itu memang impianku.
"Lepaskan dia, biarkan dia bersama orang yang dicintainya. Kamu tahu dengan siapa dia akan bahagia. Biarkan dia hidup dengan Sea!!"
Aku menangis di pundak bunda, apa aku bisa melepasnya. Sudah banyak yang telah ku korbankan bahkan membuat sahabat dan teman terdekatku memusuhiku. Aku meanatap bunda dengan pandanga kabur. Bunda mengangguk mencoba membujuk ku agar aku bisa memberi keputusan.
Jika aku melepaskannya, maka tak ada satupun orang yang ada disekitarku. Bahkan ayah dan kak Adri pun membenciku. Aku sudah kehilangan semuanya.
**
Di lorong sebuah sekolah, sepasang murid sedang berdiri saling berhadapan. Siswi itu hanya mampu menatap lantai saat siswa yang berdiri di depannya sedang berbicara dengannya. "Maaf, saya tidak bisa menerima hadiah ini. Saya yakin, jam tangan ini pasti sangat mahal. Saya tahu kamu membelinya dari uang tabunganmu. Nanti, setelah tiga atau empat tahun lagi. Kamu boleh memberikan ini kepada saya kembali. Seandainya jam tangan ini masih kamu simpan. Seandainya kita bertemu kembali," ucap pria tersebut tersenyum tipis. Empat tahun kemudian mereka kembali dipertemukan. Pertemuan yang membuat Chelia harus mengikhlaskan perasaan cintanya kepada pria itu. Karena takdir mempertemukan mereka sebagai kakak dan adik ipar. "Kak Varo, empat tahun sudah berlalu. Rasa itu masih tetap sama, hanya do'a nya saja yang berubah." Akankah Chelia mampu melupakan dan mengubur perasaan itu?
Saat cinta hanya sebagai pembalasan dendam! *** "Padahal aku tahu, perasaanku yang tidak pernah terbalas. Kalimat Aku mencintaimu, hanya pernah di dengar dari mulutku. Tapi, belum pernah sekalipun aku mendengar balasan dari mu, Bian," rintih Adhiti di kesunyian malam, dingin dan gelapnya kamar. Akankah cinta bisa mengalahkan dendam?
Nia mencintai lelaki yang bernama Raka yang tak lain tetangga sekaligus kakak dari sahabatnya. Raka begitu dingin dan cenderung kasar jika bertemu dengannya, sudah beribu perhatian, cinta dan kasih sayang yang dicurahkan Nia terhadap Raka, tak satupun dapat meluluhkan hati Raka yang bagaikan pahatan es. 2 tahun Nia telah mencobanya namun selalu gagal. Pada akhirnya Nia pun menyerah dan tak sanggup memperjuangkan cintanya lagi. Tiba saatnya Raka dengan santai tanpa mempedulikan hatinya, dengan mudahnya Raka mengatakan telah bertunangan dengan seorang wanita di hadapan Nia dan orang- orang sekitar Nia dan Raka yang tahu betapa susahnya gadis itu memperjuangkan perasaannya. setelah kejadian itu Nia bertekad pergi jauh dari kehidupan Raka, tak satupun petunjuk yang diberikan Nia kemana dia menghilang. Tibalah akhirnya takdir memepetemukan mereka 6 tahun kemudian ketika Raka mendengar seorang anak lelaki memanggil Nia dengan hangatnya dengan sebutan BUNDA!
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Naya Agustin, "aku mencintaimu, tapi cintamu untuknya. Aku istrimu, tapi kenapa yang memberi segalanya ayah mertuaku?" Kendra Darmawan, "kau Istriku, tapi ayahmu musuhku. Aku mencintamu, tapi sayang dosa ayahmu tak bisa kumaafkan." Rendi Darmawan, "Jangan pedulikan suamimu, agar aman dalam dekapanku."
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.