/0/16512/coverbig.jpg?v=671d1c701e1595fa47501afd0329e9fb)
Bukanya diurus dengan baik, ibuku justru dijadikan pengasuh untuk kedua anak kakakku Sarah. Sungguh tega dia menyiksa ibu saat aku sedang berada di luar negri. Namun kepulangku saat ini untuk membalas setiap perlakuannya terhadap ibuku.
Bukanya diurus dengan baik, ibuku justru dijadikan pengasuh untuk kedua anak kakakku Sarah. Sungguh tega dia menyiksa ibu saat aku sedang berada di luar negri. Namun kepulangku saat ini untuk membalas setiap perlakuannya terhadap ibuku.
IBUKU di JADIKAN PENGASUH ANAK- ANAK KAKAKKU [1]
Bugh bugh bugh
"Sakit, nduk ampun! Ibu tidak bermaksud membuat anak-anak mu menangis, Hu hu hu."
"Itu adalah hukuman yang pantas ibu dapat, cuma ngurus dua anak saja tidak becus!"
Deg. Baru saja kaki ini melangkah di depan pintu. Aku sudah dikagetkan dengan suara tangisan ibu. Ya, tidak salah lagi itu adalah suara ibu. Dan suara pukulan itu disertai dengan teriakan kemarahan kakakku Sarah.
Niatnya aku ingin memberi kejutan kepada ibu dan kak Sarah atas kepulanganku yang sudah 3 tahun merantau di negri orang, namun ternyata justru aku yang dibuat terkejut dengan kelakuan kak Sarah terhadap ibu .
Hatiku benar-benar sakit, emosiku seketika naik. Tanganku terkepal kuat, apa yang dilakukan kak Sarah terhadap ibu. Ini tidak bisa dibiarkan.
Bugh! bugh!"Ampun, huhuhu."
Brak. Saat pintu kutendang, terlihat sosok ibu sedang meringkuk di bawah kaki kak Sarah. Seketika mereka berdua kaget dengan kedatangannku. Kulihat kak Sarah sedang memegangi ganggang sapu.
"Apa yang kau lakukan dengan ibu, Sarah" amarahku memuncak saat melihat tubuh kurus dan pakaian lusuhnya. Kemana uang yang selama ini aku kirimkan. Kenapa ibuku begitu tak terurus.
"Nduk." Ibu memanggilku. Matanya berkaca kaca, sejurus kemudian kuhampiri tubuh tua itu. Aku memeluknya, mencium pipi keriputnya. Ibu menangis di pelukan, dielusnya pipi ini, kulihat matanya sudah basah sedari aku datang hingga sekarang, Oh ibu kenapa jadi begini.
Setelah puas memeluk ibu, kini aku sudah berdiri di hadapan kak Sarah. Kutatap matanya dengan tajam untuk meminta penjelasan.
"I-ren, kamu sudah pulang dek? Ke-napa tidak mengabari kakak du- "
Plak!
Plak!
Ucapan kak Sarah menggantung begitu saja, dia sangat kaget karna aku lebih dulu menamparnya. Dia meringis kesakitan memegangi pipi.
"Kenapa ha? Kalau aku memberi tahumu dulu, aku tidak akan pernah tau dengan apa yang kau lakukan kepada ibu, Sarah!." aku benar-benar murka, kenapa masih saja pura-pura.
"Kau berani menamparku, Iren?" Kak Sarah Marah dan terlihat tidak terima.
"Kau tidak terima ha?" Kali ini aku mendekat ke arah tubuhnya. Bisa kurasakan nafasnya memburu seperti sedang menahan emosi.
Sungguh miris, di saat ibuku terlihat begitu buruk, justru berbeda dengan kak Sarah. Wajahnya yang dulu kusam sebelum aku tinggal merantau. Kini terlihat putih bersih bahkan Glowing. "Kulitmu halus sekali, Sarah, apakah uang yang kukirim selama ini hanya untuk menyenangkanmu saja." tandasku tepat di depannya.
Kulihat kak Sarah seperti gugup, matanya melirik kesana kemari, seperti tengah mencari jawaban yang tepat.
"Jangan sembarangan kau, Iren, aku bekerja, aku punya uang. Jadi wajar bukan kalau aku merawat diri." sinis kak Sarah.
"Lalu, kemana uang yang kukirim selama ini untuk ibu?" Aku masih memindai eksperesi wajah terkejutnya dari jarak Deket.
"Ibumu itu boros, dia selalu ingin makan enak, kau pikir mudah mengurus tua renta seperti dia!" Kak Sarah berbicara sambil menunjuk kearah ibu.
" hey! Ibuku juga ibumu, jangan kau kurang ajar terhadapnya, Sarah!" aku kembali emosi saat dengan entengnya dia menyebut hanya ibuku. Tak sadarkan dia terlahir dari mana.
"Kau itu tak perlu menasehatiku. Aku lebih tau segalanya." Setelah membalas ucapanku, kini dia hendak pergi.
Kucekal tangannya kuat, bahkan sampai dia meringis kesakitan. Bahkan akan kupatahkan tangannya yang sudah berani menyiksa ibuku.
"Arghh! Kau sudah gila ya?" Kak Sarah berusaha melepaskan tangannya.
"Kutanya sekali lagi! Kemana uang yang selalu ku kirim untuk ibuku?"
"Haha, Sudah kubilang ibumu itu boros. Dan karna aku yang sudah menampungnya di rumahku selama kau pergi. Jadi kuanggap uang itu sebagai upah untukku." Jawab kak Sarah dengan entengnya.
" Kau bilang ini rumahmu Sarah, apa kau lupa ini rumah peninggalan almarhum ayah, dan kau belum pikun,kau lihat!(aku menunjuk ibu), ibu masih ada! Jadi beliaulah yang lebih berhak dari pada kau, Sarah!" emosiku yang sudah mulai reda kini kembali muncul setelah mendengar ucapan dari kak Sarah.
Aku bahkan sudah tak memakai embel-embel kak lagi untuk memanggil namanya.
"Sebentar lagi dia juga m@ti! Jadi aku yang akan mewarisinya, haha!" Kak Sarah tertawa seperti orang gil@.
Biadab, saat tanganku terangkat ingin menampar kak Sarah, tiba-tiba ibu menahannya. Ibu menggelengkan kepalanya pertanda aku tidak boleh menampar anak pertamanya itu.
"Sudah, nduk, jangan di teruskan, ibu tidak apa apa. Ibu tidak mau kalian bertengkar lagi."
mendengar ucapan ibu, kak Sarah mendecih kan bibirnya. Dia beringsut mundur lalu pergi dari hadapanku.
Akhirnya ibu mengajakku kekamarnya.
****
Pandangan mataku nanar menatap sekeliling kamar ibu. Ranjang usang, lemari kayu yang lapuk, saat aku buka isinya hanya baju-baju lama ibu. Ah, ternyata uang yang aku kirim selama ini untuk ibu, digunakan kak Sarah untuk bersenang-senang.
Aku tidak akan tinggal diam, akan kuambil hak ibuku. Saat ini kulihat ibuku sedang berbaring menatap langit langit kamarnya.
"Nduk, ibu bahagia kamu sudah kembali." ungkapnya yang tak lepas menatap ke atas.
"Iren juga bahagia Bu, mulai sekarang aku akan menjaga ibu. Tidak akan kubiarkan ibu di perlakukan buruk lagi oleh kak Sarah."
Kami pun berpelukan, rinduku begitu besar, akhirnya aku bisa mendekap surgaku lagi. Tapi pelukanku tidak lama.
" uhuk uhuk! Sudah, nduk, ibu gak bisa napas kalau kamu kekepin terus." aku akhirnya melerai pelukan.
"Aduh maafin Iren ya, Bu, soalnya kangen banget sama, ibu." kami tersenyum bahagia.
Tiba-tiba aku teringat dengan anak-anak kak Sarah, sedari tadi aku datang tak melihat mereka.
"Oh ya Bu kemana anak-anak kak Sarah? Kok mereka gak ada di rumah." tanyaku kepada ibu.
"Itu, nduk, emh-emh-." ibu menjawab dengan gugup.
Kenapa, Bu-?"
Sarah ! Sarah !
"Ini anakmu dari tadi nangis terus, pusing aku denger tangisan mereka."
"Iya bang maaf tadi Sarah habis mandi."
"Mana nenek tua itu, panggil dia kemari, suruh untuk menenangkan mereka!."
Belum sempat ibu menjawab, terdengar suara gaduh dari luar. Dan siapa nenek tua yang orang itu maksud. Atau jangan-jangan ibu. Dan suara laki-laki itu, aku seperti mengenalnya.
Saat memori otakku tersadar emosiku memuncak lagi. " kurang ajar!" Tanganku terkepal kuat.
Ibu! Ibu ! Suara itu semakin mendekat.
Brak.
Pintu kamar ibu dibuka dengan paksa.
Muncul sosok laki-laki yang kubenci, dia terlihat kaget, matanya melirik ke arah kak Sarah meminta penjelasan.
Kusunggingkan senyum sinis, ternyata ini yang membuat kak Sarah berulah...baiklah tunggu pembalasanku.
Terimakasih yang sudah baca, jgan lupa like dan komen ya ❤️
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.
Diperuntukkan bagi dewasa berumur 18+. Harap bijak dalam memilih bacaan.***Seperti biasa mas bram pun selalu punya cara untuk memberikan alasan pada ibundanya setiap bulan ketika harus bertemu dengan aku. Dan hal itu bukan masalah yang besar untuk mas bram mengingat dirinya seorang atasan pada perusahaannya dimana dirinya diharuskan untuk mengontrol beberapa cabang diluar kota.Seperti pagi ini disaat aku sedang mamasak, mas bram diam-diam memelukku dari belakang dan mendaratkan ciuman nya di tengkuk leherku. Kami seperti pengantin baru saja, padahal kami sudah menikah selama sepuluh tahun lamanya. Dan dia adalah seorang lelaki yang romantis dan penuh pengertian dan sangat paham apa yang membuat aku bertekuk lutut dihadapan. Atau paling tidak disangat mengerti apa yang kuingini ketika kami dimabuk asmara seperti ini.Aku hanya mendesah, “ Mas, geli aah..Dia tambah bersemangat dengan memelukku tambah erat. Hingga akupun merasakan kelelakiannya ketika menyentuhku dari belakang.
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
© 2018-now Bakisah
TOP