Layaknya resort golf lainnya, The Callesthene King Golf and Resort juga memiliki para caddy cantik akan setia untuk menemani para pengusaha kaya raya yang bersedia menghamburkan uangnya untuk bertaruh bermain golf. Para gadis itu akan tertawa dan menghibur pria pria kaya tua yang mencoba melucu dan terlihat 10 tahun lebih muda dari umur mereka. Mereka dilatih khusus untuk menyenangkan para tamu termasuk jika harus memberi layanan servis tertentu.
Manajemen resort golf ini benar-benar tahu cara memanjakan para anggotanya, termasuk sang pemilik, Mars King. Dari tempatnya, Mars terlihat tengah mengukur jarak dari tempatnya hendak memukul bola menuju hole (lubang) di depannya.
Ia akan melakukan teeing shot, pukulan pertama untuk memasukkan bola dalam hole par. Mars lantas berdiri dan mengeluarkan ujung lidahnya seolah berkonsentrasi mengukur dengan ujung stik golf ke arah lubang.
Setelah menyeringai, ia kemudian bersiap akan mengayunkan stik golf-nya. Tokk- dan bola pun menggelinding dan plup ... masuk ke dalam lubang. Mars lantas berdiri dengan angkuhnya. Sebelah tangannya diletakkan di pinggang lalu sebelahnya lagi menekan stik golf menopang dengan benda itu. .
"Coba lihat pukulanku, Tuan Arthur. Bukankah seharusnya aku menjadi pemain golf profesional?" sahut Mars dengan cengiran jahat dan nada angkuhnya. Ia lalu berbalik sambil terkekeh menyengir pada seorang pria yang tengah dipegangi oleh dua orang anak buahnya.
"Tapi sayangnya aku lebih suka football atau baseball," tambahnya dengan nada mengancam yang lebih rendah. Tangan kanan Mars King, Caleb Konstantine lantas menendang sebelah lutut belakang pria yang dipanggil Arthur itu sampai ia berlutut di rumput yang terhampar seperti permadani.
Mars lantas berjalan mendekati pria berjas yang sudah ketakutan dan tidak berani mengangkat wajahnya untuk melihat Mars yang berdiri di depannya. Mars mengangkat ujung stik golf-nya menyentuh dagu dan mengangkat wajah pria itu.
"Katakan padaku kenapa kamu gagal?" tanya Mars separuh menggeram ketika wajah pria itu menengadah melihat wajahnya karena dagunya ditarik ke atas dengan stik golf.
"Maafkan aku Tuan King, tapi Jared Wright menutup penawaran dengan jumlah yang jauh lebih banyak dari yang kita tawarkan, IFAF ingin tawaran yang lebih besar!" jawab Arthur memberi alasannya. Mars kemudian mendengus dan dan memandang sinis.
"Maksudmu mereka meminta lebih banyak uang atau Jared Wright memang mencuri milikku?" Pria itu terengah dan tidak tau harus menjawab apa, ia pun hanya diam saja mencoba menundukkan pandangannya.
Jared Wright adalah anak dari konglomerat saingan bisnis King Enterprise yang selalu mengusik ketenangan Mars selama ini. Wright Corporation adalah musuh yang sangat dibenci Mars. Jared sendiri sudah beberapa kali mencuri mega proyek milik Mars, sampai kadang harus menyogok beberapa pihak.
Sudah beberapa kali Mars diam dan membiarkan Jared melakukan manuvernya. Mars sesekali ingin bermain jujur tapi sepertinya Jared memang tidak ingin bermain dengan fair. Ia selalu dan akan terus melakukan cara curang.
Mars kembali menaikan dagu Arthur lalu menurunkan ujung pemukul tongkatnya itu.
"Apa kamu tau apa yang paling tidak aku suka dari seseorang, Tuan Arthur?" tanya Mars tanpa emosi. Arthur memilih tidak menjawab dna itu membuat ujung bibir Mars naik.
"Seorang pembual sepertimu!" BHUKK - Mars mengayunkan stik golfnya menamparnya tepat di wajah Arthur dari sebelah kanan. Arthur lantas berteriak kesakitan, hidungnya patah.
"AAAHHHHKKK!" Mars dengan seenaknya menaikkan stik golf di bahunya dan menyengir jahat dari balik kacamata hitamnya.
"Hidungmu tidak bisa menggantikan uang yang sudah kukeluarkan untuk kebodohanmu, Tuan Arthur!" Mars mengayunkan lagi dari sebelah kiri dengan kekuatan yang sama seperti saat ia melakukan teeing shot tadi.
"AAAAHHHK!" Sekarang sepertinya rahang Arthur mungkin sudah patah. Arthur menangis kesakitan meminta ampun.
"Maafkan aku, Tuan King... aku mohon!" ujar Arthur dengan susah payah mencoba bicara bahkan merangkak untuk mendekat pada Mars.
Caleb yang melihat santai bosnya dengan pandangan dingin sambil memasukkan tangan ke dalam saku celananya lalu menginjak bahu belakang Arthur sehingga wajahnya hampir menempel ke tanah di depannya. Mars lalu berjalan ke depan wajah Arthur yang sudah penuh darah dari kening dan hidungnya.
"Ucapkan selamat tinggal pada istrimu yang cantik. Aku rasa anak buahku akan bersenang-senang dengannya malam ini. Kamu pasi tak akan keberatan bukan!" gumam Mars dengan nada rendah dan suara baritonnya yang begitu menakutkan.
Mars pun berbalik hendak pergi dengan meletakkan stik golf pada bahu kanannya. Dengan sisa tenaga dan rasa sakit yang luar biasa di wajahnya, Arthur merangkak lalu memegang sebelah kaki Mars King untuk memohon.
"Tolong Tuan King. Beri aku kesempatan. Aku akan lakukan apa saja, tolong lepaskan istriku!" pinta Arthur memohong dengan wajah penuh darah dan bahasa yang agak tak jelas karena sakit di rahangnya. Mars lalu tertawa seperti seorang iblis yang baru saja selesai menyelesaikan misinya. Jahat dan menakutkan
"Aku pikir kamu puas dengan beberapa pelacurmu, ternyata kamu masih menginginkan istrimu. Bukankah dia hanya menginginkan uangmu saja. Dia pasti tidak akan keberatan jika aku dan anak buahku memakainya bergantian semalaman, bukan begitu?" Arthur makin menangis dan terus memohon.
"Tolonglah Tuan King, tolong jangan ambil istriku!" Mars dengan kasar lalu menghentakkan kakinya sampai terlepas dari pegangan Arthur. Mars lalu separuh menolehkan wajahnya ke arah kiri.
"Caleb, berikan dia pada anjing-anjingmu, dan istrinya ... berikan dia pada anak buahmu, mereka perlu bersenang senang malam ini!" perintah Mars King lalu berjalan dengan santai sambil memberikan stik golf pada salah satu caddy cantik yang sudah menunggunya dari tadi. Caleb sama dengan Mars, sama-sama tidak punya hati. Dengan pandangan dingin dan memakai kacamata hitam merek terkenal, ia menarik Arthur dan melemparnya pada salah satu bawahannya.
"Lakukan seperti kata King!" perintahnya dingin.
"Tidak ... tidak ... jangan ...." Arthur yang terus berteriak dan melawan akhirnya dibawa entah kemana oleh beberapa orang pria berjas.
"LEPASKAN AKU!" ia benar-benar mencoba melawan dan lari tapi dengan cepat salah satu anak buah Mars yang berada di bawah Caleb menangkap Arthur lagi. Ia dipukuli ditengah-tengah lapangan golf yang tak memiliki siapapun saksi di sana.
Suara teriakannya perlahan hilang berganti dengan suara burung-burung yang memekik bersahutan di padang golf The Callesthene King.