/0/18155/coverbig.jpg?v=540a44ca10a8e63bbf1481a7507d2528)
WARNING RATE 21+. Please be awise to reading!! Santi adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Tanpa dia tahu ibu dan ayahnya seperti apa. Dia bekerja sebagai kasir di sebuah toko kue. Tiba-tiba saat dia bekerja dituduh mencuri uang kasir dan dia dipecat. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak, akhirnya Santi menerima tawaran menjadi sebuah perawat di rumah besar untuk merawat orang tua yang lumpuh. Dan terpaksa Santi harus menerima pekerjaan itu. Namun, pekerjaan itu mengharuskannya dia selalu standby 24 jam. Hingga, saat Santi membantu Bimo seorang Casanova yang sedang mabuk yang juga merupakan anak dari tuan yang dia rawat. Sosok Bimo yang selalu tak pernah puas dengan orientasi seks-nya, akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya pada Santi. Bagaimana kisah Santi dan Bimo selanjutnya, baca no skip ya!!
Santi merasa kerongkongannya kering. Hari ini dia pulang cukup malam dari closing kasir. Dia beranjak turun dari ranjangnya untuk melepaskan hausnya.
Saat dia menenguk minuman, telinga terganggu dengan suara yang meresahkan dan dia lirik kamar sebelahnya, kamar Rina teman satu rumah barengannya, pintu kamar sedikit terbuka...
"Ah... Yang disituuuu... Enak bangettt... Lagi yanggg... Ahh ... Ah...," Suara Rina mendesah nikmat. Santi hanya bisa berdiri mematung di ambang pintu, dia melihat Rina sudah tak mengenakan baju sepotong pun. Tangannya terus meremas seprei dengan kedua pahanya yang sedang dibuka dengan lebar.
Ya, Santi melihat Rina sedang mengerang nikmat, saat seseorang sedang mengisap dan menjilati lembah miliknya. Santi menahan nafas. Jantungnya memburu tak karuan. Tiba-tiba ada yang berdenyut dibawah miliknya apalagi Santi melihat orang yang menjilati dan mengisap tadi mengangkat wajahnya. Dan itu, Riki pacar Rina, Riki memperlihatkan kejantanannya miliknya yang begitu besar. Santi sampai berdebar tak karuan setelah melihat kejantanan Riki.
Dan, bamm! Tak lama Riki menghujamkan benda tumpul tadi pada milik Rina, "Ahh... Yes... Baby... Fuck me more... Oh... Yeeesss, iya... Disitu... Enak bangettt!" Rancu Rina makin kencang, dia bahkan lupa kalo Santi jomblo yang belum punya pacar.
Santi tidak mau pacaran karena takut khilaf seperti Rina. Rina setiap hari selalu meracuni otaknya, untuk mencoba hal baru, katanya kalau udah ngerasain sekali pasti ketagihan. Apalagi Rina tau kalo Santi gak suka dekat cuwok kalo cuma mau enak-enaknya saja.
Dengan nafas Santi yang makin gak karuan. Dia buru-buru masuk ke kamarnya. Menutup pintunya rapat. Tapi, saat di tutup pun suara Rina di kamar sebelah membuatnya terganggu. Hingga tak sengaja Santi menyentuh celananya. Basah. Celananya Santi basah, dia bingung sendiri kenapa bisa basah, padahal tidak habis dari kamar mandi.
Lalu, dia menyentuhnya. Beda itu bukan basah karena dia habis buang air kecil. Celananya basah dan licin seperti ada lendir disana. Pelan Santi mencoba mengusapnya disana, entah kenapa saat dia mengusap-ngusap perlahan dan mendengarkan suara Rini di kamar sebelah membuat usapan jarinya dari pelan dan makin cepat serasa ada timbul sensasi ditubuhnya yang bergetar, geli dan enak.
Santi ketagihan menggeseknya. Ini pertama kalinya dia terbangun dan menyaksikan Rina live show saat melakukan itu. Biasanya Rina dan Riki selalu melakukannya saat Santi belum pulang bekerja dan dia cuma dapat ceritanya aja dari Rini kalo habis nganu-nganu enak sama Riki.
Santi mempercepat ucapannya, karena tambah enak menurutnya. Saking enaknya secara spontan tangannya menyentuh bukit kembarnya. Dia menurunkan daster tali satu yang dia pakai. Santi terbiasa tidur tanpa menggunakan bra. Jadi saat dia menurunkan satu tali dasarnya, gunung kembar miliknya yang cukup besar dan menatang sudah bisa keluar dengan mulus. Lalu, Santi melakukan gerakan meremas dan kembali dia merasakan enak saat meremas dan memainkan celana dalamnya yang basah.
Ceklek! Santi terkejut saat tiba-tiba Riki masuk ke kamarnya yang sedang menyaksikan dirinya memainkan jarinya disana dan meremas payudaranya. Ternyata tadi Riki sempat menyadari kehadiran Santi saat Riki membenamkan benda tumpulnya.
"Ehm, mau gue bantu?" Riki yang langsung menelan air liurnya saat melihat payudara Santi, yang montok, besar dan putingnya masih terlihat kecil, merah dan rapat, sepertinya belum ada seorang pun yang mengisapnya disana.
"Ah, ka-mu, ngapain disini? Rina mana?" Santi yang salah tingkah dengan kehadiran Riki buru-buru memasukkan payudara dan menutup pahanya yang dia buka tadi secara lebar. Riki datang bertelanjang dada dan pakai boker doang.
"Baru tidur, dia udah kecapean. Lo nggak mau coba? Gue bisa kok bantu, tanpa gue masukin barang gue kesana!" Tunjuk Riki frontal. Menunjuk paha mulus Santi yang ga sempat dia tutup selimut karena dasternya super mini.
"O-oo, ng-nggak perlu, Riki. Kamu keluar aja!" Santi buru-buru bangun dari ranjang. Riki makin menelan ludah, melihat daster mini tadi memperlihatkan dua gunung kembar dengan putingnya yang menonjol.
"Ayolah, gue nggak akan bilang-bilang kok. Lo coba dulu, kalau emang ga enak, lo boleh bilang berhenti kok!" Riki yang mencoba membodohi Santi karena dia tahu dari Rina, Santi belum pernah di sentuh. Artinya bodinya masih fresh dan orisinil.
"Memangnya bisa berhenti?" Santi berkata lugu. Riki tersenyum penuh kemenangan saat benar-benar ucapan menjebaknya bisa diterima oleh Santi.
"Bisa dong, kalau lo nggak mau langsung kesitu, kita bisa mulai dari pemanasan dulu aja, kalau lo nggak suka, kita nggak usah lanjut!" Kembali Riki melancarkan niatnya. Dia yang suka diam-diam memperhatikan Santi saat menggunakan seragam kerjanya. Benar-benar seragam kerjaan Santi yang presbodi bisa langsung menunjukkan dua gunung kembar dan bokong yang nggak terlalu besar tapi tetap seksi dan aduhan, membuat siapa pun yang memandang ingin menarik rok seragamnya keatas dan merobek celana dalamnya. Dan tentu saja langsung menghujamkan batang Riki yang kini langsung mengeras lagi saat membayangkan bisa bergumal dengan Santi.
Riki nggak mendengar jawaban dari Santi yang terlihat ragu, tapi mau. Akhirnya dia sportif mendekat, karena belut listriknya pun perlu penyaluran lagi. Tiba-tiba, Riki memeluk Santi. Santi kaget. Mencoba mendorong, "Jangan di dorong dong, kan kalo di dorong lo nggak akan tau rasanya!" Riki berbisik menggoda Santi.
Saat tubuh Riki memeluknya, yang dibagian celananya kembali berkedut. Berdesir tak karuan tubuhnya.
"Ta-tapi, nggak boleh lebih ya, janji!" Santi tetap meminta kesepakatan pada Riki.
"Tentu dong, gue janji, asalkan lo bilang berhenti, gue akan langsung berhenti kok!" Ucap Riki.
'Hehehehe, Santi oh Santi mana ada sih kalo lagi di obok-obok minta berhenti. Yang ada malam ini gue dapat tangkapan besar. Hahahaha, tubuh Santi yang aduhai dan malam yang penting malam ini, gue yang pertama kali membuka segelnya!'
Riki nggak akan mundur lagi dengan niatnya, perlahan dia mengarahkan kedua tangannya. Dia memulai dari sesuatu yang kecil. Menaruh kedua jarinya di antara dua puting payudara Santi. Riki mengorek ngoreknya pelan-pelan agar kedua puting payudara Santi makin meruncing dan menegang. Setelah Riki yakin kedua putingnya meruncing dan menegang. Lalu Riki melihat perubahan dari Santi yang menyandarkan kepalanya dibahu. Dia yakin Santi sedang menikmati permainannya.
"Ahh... Umm..." suara desahan Santi keluar dan Riki makin tersenyum penuh kemenangan, lalu dia naikan tangannya menyusup ke daster tipis dan menerawang milik Santi, perlahan pasti dia meremas satu payudara Santi dan tangan satunya mulai dia turunkan kearah paha Santi.
"San, buka dikit biar tangan gue masuknya enak, nggak lo jepit kayak gitu!" Bisik Riki lagi saat meminta izin tangannya memasuki area sensitif milik Santi. Santi yang masih menutup matanya, menikmati remasan di payudara tidak mungkin menolak, perlahan tapi pasti Santi membuka dan membiarkan tangan Riki memasukinya.
Riki terus mengesankan pelan tangannya disana, pelan tapi pasti Riki sudah merasakan tangannya licin oleh cairan yang keluar dari sana dan, "Ah... Ummm.... Eennakkk bangettt, Rik. Aku benar-benar nggak tau kalo seenak inii!" Rancu Santi sudah tak karuan dengan desahan dan kedua pahanya makin dia lebarkan, membiarkan tangan Riki mengorek-ngoreknya.
"Ini baru permulaan San, bakal tambah enak kalo payudara dan yang dibawah lo dihisap, ummm... Itu surga banget, San. Elo mau coba?" Riki menawarkan permainan yang lebih dalam untuk melancarkan aksinya.
"Ummmm,,, ahh.... I--iiyaaa... Gue mau, Rik. Gue mau bangettt!" Entah setan apa yang merasuki Santi, pertama kali dia coba, dia cuma mau lagi dan lagi.
"RIKIII! Kamu dimana?" Suara Rina yang tersadar mengetahui keberadaan Riki tak ada dalam pelukannya.
"Eh, Rina bangun, San, gue balik dulu ya. Kapan-kapan kita lanjut lagi, ok. Oya, kalo lo liat gue ada disini, ingat lo tidur nggak usah pake celana dalam, ya, biar gue gampang!" Santi dalam sekajap membuka matanya, Riki berpesan dan dia mengangguk saat Riki keluar kamarnya dan balik ke kamar Rina.
Ada rasa kecewa dan penasaran di hati Santi, dia yang merasa tinggi dan tanggung bangettt membuat kepalanya pusing. Lalu Santi membenamkan tubuhnya lagi. Menarik nafas mencoba melupakan kejadian tadi dan tidur.
Please be awise. Mature Content. Harap bijak saat membacanya. "Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam* Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.
Marla terpilih sebagai pelayan di keluarga Austin. Tak pernah dia duga kalau itu hanya sebuah alasan dari Margaret untuk menjodohkannya dengan Richard cucu tertua keluarga tersebut. Sosok Richard Branson Austin adalah pria dingin dan jarang sekali berbicara. Berbanding terbalik dengan Ascar Branson Austin yang pembangkang dan pengacau. Dua sisi yang berbeda, akankah Marla bertahan di rumah tersebut atau malah melarikan diri dari perjodohan yang sudah direncanakan sejak pertama kali.
Annabella dan Logan Mason, dua dunia yang berbeda mencoba menyatukan rasa. Annabella merasa Logan bisa membantu kesulitan keluarganya, jadi dia meminta Logan untuk menikah kontrak dengannya. Dua orang yang saling membutuhkan, namun terjebak dengan perasaan yang tidak bisa mereka hindari.
Maya terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan Reno demi menyelamatkan ibunya yang terbaring di rumah sakit. Sedangkan, Reno mengambil kesempatan memanfaatkan ketidak berdayaan Maya untuk mengikatnya dalam kontrak pernikahan. Reno sediri, mengikat Maya agar dirinya bisa mendapatkan warisan dan menguatkan posisinya di perusahaan.
Mature Content. Please be awise to reading!!! Bocil harap menyingkir, please!! Menikah selama 2 tahun dan belum di karuniai anak menjadikan Nay sedikit sedih. Apalagi suaminya jarang sekali menyentuh. Dia mencari kesibukan dengan berjualan kue dan takdir mempertemukan Nay dengan Alex.
Bertemu mantan yang masih sendiri, pengusaha sukses dan tampan siapa yang tidak mau? Mungkin hanya seorang Dominique Anastasia yang menolaknya. Dominique Anastasia terus berlari menghindari mantannya, mantan yang dianggap seperti "setan", posesif dan diktator yang membuat bulu kuduk Dominique berdiri dan merinding. Haiden Aramgyan pengusaha sukses, single, tampan juga kaya sangat mudah baginya membuat hati wanita berpaling dan bertekuk lutut, namun dia hanya terobsesi pada seorang Dominique. Dominique yang menurutnya manis dan imut.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono