/0/18746/coverbig.jpg?v=10462743b1f202a9ead7f4d21789969c)
Menceritakan empat sekawan bergelar jomblo abadi, tiada henti mendambakan cinta sejati yang tak kunjung terpenuhi, padahal sudah lama menanti. Meisya, si gadis pecicilan yang menanti percikan cinta dari para senior, tetapi tak kunjung mendapat hilal. Ia memiliki paras yang lumayan cantik, tetapi sikapnya yang bar-bar membuat para lelaki menjauh sebelum memulai penjajahan cinta. Rara, gadis keturunan Jawa-Bugis, memiliki kulit hitam manis dan wajah yang mungil. Ia kerap didekati lelaki karena parasnya yang unik dan berbeda dari gadis Jakarta lainnya. Namun, tak jauh berbeda dengan Meisya. Otak Rara juga tidak genap. Dewi, adalah gadis yang sedikit normal di antara kedua gadis yang lainnya. Namun, sikapnya yang terlalu percaya diri membuatnya kerap mendeklarasikan laki-laki yang mendekat sebagai jodoh masa depan. Wawan si lelaki feminin yang lemah lembut, ingin membuat orang-orang di sekitarnya bahagia. Kepribadian yang melenceng membuat sahabatnya berusaha agar ia beralih ke jalan yang benar.
'Mencari pangeran berkeledai saja sulit, apalagi yang berkuda' ~Cungprit bosan jomblo.
Aku kembali pada rutinitasku, memasang jepit rambut mutiara-mutiara yang kubeli di online shop yang katanya diimpor langsung dari Korea. Entah ini asli atau palsu, tetapi kurasa ini barang KW, mana ada jepitan impor hanya belasan ribu? Ya, namanya juga budget pas-pasan, jiwa sosialita. Ingin bergaya, tetapi duit ala anak kuliahan. Mencari barang murah, tetapi ngetrend adalah jalan ninjaku.
"Wi, kemarin ketemu cowok kan, lo? Hayo ngaku aja, dah!" Rara bersungut terlihat antusias dengan fakta ini.
"Dih, kok tahu? Padahal, gue udah jalan di bioskop yang jauh dari jangkauan kalian?"
Aku membulatkan mata, sepertinya Dewi udah start duluan. "Idih, beneran, Wi?" Kutatap Rara yang juga memasang ekspresi yang sama denganku, "lo kalah start, Ra," lanjutku sambil tertawa hambar. Bukan hanya Rara, aku pun kalah dengan Dewi. Oke kami bertiga adalah gadis-gadis yang haus akan cinta. Rara dan aku belum pernah menjalin hubungan dengan seorang pria, dari orok hingga sekarang saat usia kami sudah beranjak dua puluh satu tahun. Bahkan aku kalah dengan sepupuku yang masih duduk di bangku SMP dan sudah memiliki empat mantan.
Berbeda dengan Dewi, ia pernah menjalin kisah asmara meski hanya bertahan selama seminggu. Entah apa yang salah dari kami, tetapi aku yakin, bahwa tampang bukanlah masalahnya. Kami bertiga tidak jelek-jelek amat, tinggi rata-rata khas orang Indonesia, Dewi 160 centimeter, Rara, 162 sentimeter, sedangkan aku hanya bertahan di angka 158 sentimeter. Ya, aku paling mungil di antara ketiganya. Mungil, tetapi gesit.
Oh iya, aku melupakan bintang utama di geng kami. Siapa lagi kalau bukan Wawan setiawan, si lelaki feminin yang lemah lembut. Gayanya yang kemayu dan suka melambai membuat kami sering terhibur akan sikap absurnya. Tenang, Wawan masih menyukai perempuan, tetapi ia sangat mengagumi laki-laki tampan. Entahlah, sampai sekarang ia juga masih jomblo. Akan tetapi, ia tak jomblo dari orok.
Wawan pernah berkencan dengan seseorang saat masih SD. Hebat sekali dia, di saat aku masih sibuk bermain petak umpet, gobak sodor, gasing dan kelereng, ia sudah tahu apa pacar-pacaran itu. Sepertinya hormon endorfinnya lebih cepat berkembang, ketimbang hormon lainnya. Saat kutanya mengapa ia putus, jawabannya sungguh membuatku ingin tertawa sambil guling-guling. Ia putus hanya karena Wawan tak membeli balon yang di incar sang kekasih. What the hell? Balon? Waw, keputusan yang kekanakan sekali. Ya, memang mereka masih anak-anak, jadi sah-sah saja, jika alasan putusnya juga tak masuk akal.
"Jangan lupakan perjanjian kita ya, Say," sahut Dewi terlihat bahagia, seakan ia sudah mendeklarasikan kemenangan.
"Heh, jangan seneng dulu, kalian masih berstatus sebagai gebetan, kan? Belum tentu bakal jadi pacar, ingat gue juga kemarin kayak gitu. Udah diajak jalan, udah ditraktir sana sini, eh dianya malah pergi ke gadis lain. Malah satu kampus kita lagi. Berengsek tuh cowok. Malah gampang banget lagi bilang maaf. Dia kira maafnya bisa menyembuhkan luka hati yang ia sayat ini." Aku ngedumel saat kembali mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu, saat aku mendekati laki-laki yang kukira setia, ternyata berniat menjadikanku yang kedua.
Kami memiliki taruhan, siapa yang paling cepat mendapat kekasih akan mendapat hadiah uang lima juta rupiah. Ya, bagi kami, uang itu sudah termasuk besar. Meski terlahir di keluarga yang memadai, tak ada dari kami yang memanfaatkan hal itu, aku dan yang lainnya, justru membuat usaha sendiri, dan usaha kami adalah kafe yang sedang kami jadikan tempat nongkrong sehabis pulang kuliah. Ya, kafe yang berada tepat di seberang jalan kampus kami. Tempat yang sangat strategis, bukan?
"Kalau inget itu, gue ngakak lagi dong, Sya. Lo tuh ngenes banget. Udah pake nangis bombay lagi." Wawan tertawa sambil melambaikan tangan, khas bencong banget.
"Idih, Gue nangis bukan karena si Dion, ya. Gue nangis karena kasihan sama diri gue sendiri yang dengan bodohnya mau aja diajak jalan-jalan. Mana bayarnya patungan lagi. Dion pelitnya setengah mati. Untung aja gue nggak jadi sama dia. Bisa tekor duit jajan gue."
"Akan tetapi, lo memang cinta kan sama dia? Ngaku aja deh, Sya." Rara mulai memprovokasi keadaan.
Aku terdiam sejenak dan bertanya pada diri sendiri. Apa dulu aku mencintainya? Apa dulu aku terlalu ngebet untuk mendapatkan pacar, sehingga tak menyortir lelaki yang dekat denganku. Terlalu lama menjomblo sepertinya membuat otak dan hatiku tak beroperasi dengan baik dan sempurna.
"Gue bukan suka, sih. Cuma mau tau aja gitu, pacaran tuh rasanya seperti apa? Kayak es krim cokelat, vanila, atau strawberry," jawabku polos dan asal.
"Bodoh banget sih lo, Sya. Cuma karena penasaran lo sampe menyia nyiakan waktu bareng sahabat dan memilih untuk jalan sama tu cowok brengsek. Pacaran tuh, nggak enak. Gue serius, sudahlah ngekang, nggak boleh ke sana, nggak boleh ke sini. Setiap keluar rumah harus laporan, kayak ajudan laporan ke kapten. Mana kalau dekat sama laki-laki lain, dia auto ngamok, langsung musuhan kayak anak TK." Dewi menceritakan pengalaman singkatnya selama berpacaran dulu.
"Noh, dengerin pengalaman dari orang yang pacarannya kayak usia jentik jentik nyamuk." Wawan membuatku tertawa. Jujur saja, di antara ketiga sahabatku, Wawan-lah yang selalu membuatku tertawa. Mulutnya lemes, suka nyablak, ceplas ceplos, dan dialah laki-laki satu-satunya yang mampu membuatku nyaman. Nyaman bukan berarti suka, ya? Big no! Aku menganggap Wawan seperti saudara sendiri.
"Apa sih, Wan. Daripada lo, putus karena si pacar nggak dibeliin balon. Nggak sekalian karena dianya kalah main kelereng, jadi si doi marah." Dewi tak mau kalah, aku hanya menggeleng-gelengkan kepala, karena tingkah mereka. Sungguh kisah dua orang ini, selalu menjadi bahan tertawaan yang sangat premium.
"Guys, tapi gue heran aja, sih. Di antara kita berempat ini, kok nggak ada gitu yang dapat pacar, ini udah semester lima lho, dan kita masih saja stay tune di gelar kejombloan ini. Apa ini semacam takdir dari yang maha kuasa?" Aku mendongak, menghayati ucapan sendiri.
"Kalian, sih. Pacar kok dijadiin taruhan."
"Eh ini nggak seperti yang lo pikirin ya, Wan. Kita bertiga cuma mau mendapat reward atas gelar jomblowati yang sudah lama melekat." Aku bersedekap sambil mengerutkan kening. "Lo juga mau kan, kalau dapet duit?"
"Ya, maulah."
"Kalau gitu jangan banyak bacot."
"Tapi kan, ini tuh kayak salah banget, Sya. Kalian tuh harus cari yang bener-bener klop, bukan hanya sekadar asal comot demi memenangi sebuah taruhan untuk menghapus gelar jomblo abadi ini.
WARNING 21+ ONLY! Setelah perubahan status Nathalie—menjadi keluarga besar Hamilton—semakin banyak pria yang mulai mendekat tanpa peduli dengan masa lalunya yang kelam. Siapa yang tak tertarik dengan wanita yang digadang-gadang akan menjadi penerus keluarga Hamilton? Keluarga Kaya yang memiliki bisnis terbesar di Amerika. Ada baiknya terlebih dahulu membaca seri pertama {Pesona Gadis Camilan}
WARNING! (ONLY 21+) Nathalie Benoit memilih untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan rintangan. Ia sudah terkenal di kalangan wanita-wanita dunia gelap, gadis nomor satu di Santa Marie, Los Angeles. Akan tetapi, kehidupan yang dulunya selalu beruntung, seketika ditimpa kesialan saat ia bertemu dengan Adam Connor, pria kaya yang dirumorkan impoten. Pria itu membuat hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, lantaran terkena skandal yang menjengkelkan. Akankah ia mampu melewati semua rintangan itu? Atau ia malah pasrah dengan berita-berita simpang siur tentang dirinya dan Adam?
Ellena Cameron, gadis muda yang frustrasi karena dikhianati kekasih, memilih untuk melepaskan keperawanan dan menghabiskan malam dengan pria asing, sebagai bentuk balas dendam karena takdir yang begitu kejam padanya. Saat dia berusaha melupakan kejadian tersebut, saat itu pula seseorang mengaku sebagai pria yang telah menghabiskan malam bergairah bersamanya. Fakta tersebut mengantarnya pada kehidupan yang sanggup membolak balikkan dunianya. William Asahavey Hamilton, pria kaya yang selalu dijodohkan dan dipaksa menikah oleh sang kakek, mengantarnya bertemu dengan seorang gadis muda yang menurutnya sedikit gila. Memberikan keperawanan secara sukarela adalah hal yang sangat tak biasa. Dia sudah sering bertemu dengan banyak wanita, tetapi tak ada yang mengalahkan eksistensi dari gadis mungil itu di matanya.
Hagia Anindita, seorang karyawan biasa, berwajah biasa, dengan kehidupan yang biasa pula, harus menerima kenyataan, bahwa hidupnya yang biasa-biasa saja diterjang ombak permasalahan yang meluluh-lantahkan segalanya. Di hari pernikahan yang dikira akan berjalan sempurna, harus dihentikan setelah seorang wanita asing mengaku bahwa ia telah mengandung anak dari pria yang baru beberapa menit menjadi suaminya. Apa yang harus ia lakukan? Mengikhlaskan berarti ia rela untuk menjanda. Namun, jika menolak dan bersikeras untuk mempertahankan hubungan, ia akan dicap sebagai wanita yang jahat karena membiarkan satu nyawa yang tak bersalah lahir tanpa seorang ayah.
Setelah pemutusan sepihak yang dilakukan oleh sang kekasih, Ayana beranggapan bahwa laki-laki memang selalu sama. Ia tak ingin terjatuh ke dalam pesona kaum adam yang tak punya rasa simpati pada wanita. Bukan perkara mudah untuk melupakan rasa sakit yang mereka timbulkan. Butuh waktu yang lama untuk bangkit dari keterpurukan yang mereka ciptakan. Ayana bersumpah pada diri sendiri untuk tidak gampang terpesona dengan laki-laki mana pun. Sampai ketika ia bertemu dengan Bima Argunarta, seseorang yang pernah menjadi bagian dari masa lalu Ayana. Masa lalu yang begitu mencekam, sekaligus menyesakkan.
Kinan Maharani tak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir seperti ini. Menikah dengan kakak ipar sendiri adalah hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Hanya perkara sang keponakan yang harusnya memiliki seorang ibu di usianya yang sudah semakin bertambah, sehingga kedua keluarga berinisiatif untuk menikahkan Kinan dengan Rangga. Padahal, Kinan sama sekali tak menyukai Rangga, meski laki-laki itu termasuk jajaran makhluk good looking dan good rekening. Tidak etis rasanya menikahi laki-laki yang berstatus sebagai kakak ipar. Namun, siapa yang akan menolak perintah dari ras tertinggi di muka bumi ini? Emak-emak berdaster, yang galaknya mengalahkan singa sekalipun. Menolak akan dikatai pembangkang dan anak durhaka, tetapi jika menerima akan dicap sebagai gadis tak punya malu oleh para tetangga.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!