/0/20942/coverbig.jpg?v=bb8dbb8420a829763765a3c2d3695684)
Olive selalu kalah taruhan dengan Meymey yang selalu beruntung. Hal itu membuatnya bertemu dengan seorang dosen yang psikopat tapi ganteng. Kira-kira akan happy atau menyesal?
Olive berjalan gontai ke arah kampus negeri di kotanya. Kakinya melangkah dengan berat seperti ada batu besar yang terikat karena ia ke sana dengan terpaksa.
Matanya menyapu sekitar, tidak ada mahasiswa yang berkeliaran. Jam segini, para mahasiswa pasti sudah siap siaga di dalam kelas, mendengarkan Pak Dosen dan Bu Dosen dengan serius. Cuma Olive yang terlihat santai meskipun ia tahu kalau ia sudah telat. Jadwal kuliah yang ia terima dari asistennya memaparkan kalau dia harus sudah ada di kelas jam 8, tapi jam di tangan mungilnya sudah menunjukkan 20 menit berlalu dari awal jam perkuliahan.
"Kata Meymey, aku harus masuk ke gedung bahasa, terus belok kiri ke lantai dua. Nanti akan masuk pintu besar ke departemen bahasa inggris. Nah ini dia departemennya," gumam Olive seraya membaca sebuah nama departemen yang terukir di bagian atas sebuah kantor.
"Abis itu aku harus belok kiri lagi, ruangan paling ujung lorong sebelah kanan. Oke baiklah berarti yang di depan itu ruang kelasnya." Ia mempercepat langkahnya. Entah kenapa hatinya berdebar-debar. Ia mengintip dari sebaris bagian pintu yang terbuat dari kaca. Seorang lelaki berpakaian sangat rapi tengah menjelaskan sesuatu di depan sana, yang lain, para mahasiswa memberikan tatapan serius.
Tok. Tok. Tok.
Bunyi ketukan membuat seisi ruangan menoleh ke arah pintu.
Olive menekan gagang pintu dan mendorongnya. Tanpa dipersilahkan kan, Olive masuk dan memasang wajah lugunya, tersenyum dengan sangat manis. "Maaf saya terlambat, Pak. Mobil saya mogok tadi," ucap Olive masih tersenyum tak tahu diri.
Lelaki yang tadi terlihat ramah ketika menjelaskan di depan kelas, tiba-tiba wajahnya berubah menjadi sangat bengis.
"Nama kamu siapa?" tanya lelaki itu ketus.
"Nama saya Olive, Pak." Ia masih tersenyum, menunjukkan cengiran kuda terbaiknya.
"Nama lengkap!" Ternyata, justru cengiran itu membuat lelaki yang tinggi besar itu murka. Nada suaranya naik dua oktaf, membuat seisi ruangan tercekat menahan nafas.
"Olivia Zennika Subrata," jawab Olive pendek. Jurus cengiran kuda yang biasanya mempan dengan guru-guru SMAnya tiba-tiba mental sama dosen killer yang berperawakan bak atlet itu. Badannya kini berdiri tegak tanpa senyum sama sekali.
Lelaki itu kini memandang ke arah para mahasiswa yang sejak tadi tak berani bernafas. Ia berkacak pinggang lantas berbicara dengan suara yang membahana.
"Dengar semuanya! Saya akan menjadikan Olive contoh untuk perkenalan kita hari ini. Peraturan di kelas saya yang paling penting adalah; saya tidak pernah mentolerir keterlambatan, baik berupa absen, jam masuk kelas, maupun untuk tugas-tugas. Tidak sekalipun karena saya juga tidak pernah telat! Konsekwensinya ... kalian akan langsung saya kasih D atau E dan pastinya gagal di kelas saya. Kalian bukan anak kecil yang bisa seenaknya. Kalian harus tumbuh dewasa, dengan belajar disiplin!"
Semua mata yang melihat menelan ludah. Meraka tak menyangka, masa indah SMA sudah berakhir, diganti dengan dosen yang killer.
Namun, tidak bagi Olive, tubuhnya menggigil hebat, giginya gemerutukkan, tangannya pun mengepal, wajahnya sampai merah semerah cabe karena jadi bahan contoh buruk bagi teman-teman barunya.
Setelah itu, lelaki yang bernama Jeremi itu menyuruh Olive untuk duduk. Ia melanjutkan bermonolog di depan kelas, dengan sesekali bertanya pendapat mahasiswanya. Tapi, tentu saja bukan pendapat Olive, yang wajahnya sudah dilipat-lipat seperti kertas wadah gorengan. Tidak ada satupun penjelasan dari si dosen killer itu yang masuk ke dalam otaknya karena di dalam sana, hanya satu kalimat yang terus ia gaungkan.
"Awas aja ya dosen sialan! Akan aku balas perlakuan kamu yang sudah mempermalukan aku di hari pertama belajar ini!"
Bahkan sampai jam belajar habis, sorot mata tajam Olive tetap tak berpindah darinya, mengutuk pria yang mulai belingsatan karena wanita gila di barisan pling belakang memberinya tatapan tajam yang menghujam.
Jeni berniat menolong keponakannya karena ayah tirinya memperlakukannya kurang baik. Siapa yang sangka ternyata keponakannya akan menjadi duri dalam rumah tangganya.
Ika adalah seorang ibu rumah tangga yang harus berjuang mencari nafkah sendiri karena suaminya yang sakit. Tiba-tiba bagai petir di siang bolong, Bapak Mertuanya memberikan penawaran untuk menggantikan posisi anaknya, menafkahi lahir dan batin.
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.