/0/22697/coverbig.jpg?v=e07f203525618a6f8d7e40b58e3f2b5b)
Aruna Hardiyanti sudah lama berdamai dengan nasib. Gadis yatim piatu orang tua yang bersahabat dengan kesepian semakin menyerah dengan vonis penyakit mematikan. Ia menerima dengan pasrah, tanpa berharap keajaiban. Namun, manusia hanyalah manusia yang tak pernah kuasa dalam mengatur hidup dan matinya. Restu Wijaya, laki-laki dari masa lalunya yang selalu ingin deka dengannya, membuatnya lebih semangat dalam menjalani sisa usia, pikirnya. Siapa sangka keajaiban itu benar-benar datang. Di luar dugaan, penyakit yang selama ini mengintai Aruna mulai menghilang. Kesembuhan yang mustahil berubah menjadi kenyataan. Takdir kembali menunjukkan wajahnya yang tak terduga. Kali ini, bukan dirinya yang harus berhadapan dengan ajal, melainkan Nadya-sahabat terbaiknya, yang selama ini selalu ada di sisinya juga nenek yang selalu menjadi penyemangatnya. Aruna tersadar, manusia bisa berencana, bisa pasrah, bahkan bisa berusaha keras melawan takdir. Namun, tetap saja, segalanya berada dalam genggaman Sang Maha Kuasa. Ajal bukan sesuatu yang bisa diprediksi, seperti cinta yang juga datang di saat yang tak terduga. Karena hidup adalah misteri, dan takdir selalu punya caranya sendiri untuk mengajarkan arti kehilangan, keajaiban, dan cinta sejati.
Aruna duduk dengan gelisah di kursi pasien. Di sampingnya, Nadya, sahabatnya, terdiam mendengar penjelasan dokter dengan seksama. Dokter Hari berkali-kali membaca kertas hasil pemeriksaan Aruna siang tadi. Perlahan, dokter senior itu menatap Aruna dengan senyum, seakan turut prihatin.
"Nona Aruna, dari hasil pemeriksaan nona, kita menemukan adanya kanker payudara pada payudara sebelah kiri nona dengan ukuran lima cm!" Dokter itu menjeda sesaat lalu kembali meneruskan kata-katanya setelah menyerahkan kertas hasil periksaan. Gadis berlesung pipit itu menerima dengan ragu-ragu.
"Baru stadium dua, jadi jangan khawatir, kita upayakan bersama untuk kesembuhan, ya?" Lagi, dokter itu menatap Aruna sambil sesekali menaikkan kaca matanya.
Aruna terdiam. Menatap dokter tua itu dengan tatapan yang susah diartikan. Jantungnya seketika berdegup kencang.
"Kanker? di payudara kiri?" Aruna menatap Nadya. Gadis cantik itu tak lagi berkata-kata.
"Masih bisa sembuh kan dok?" Nadya mencondongkan tubuhnya. Gadis berjilbab marun itu, menatap Aruna dengan prihatin.
"Tentu saja. Banyak pasien kanker yang sembuh dan sehat kembali!" dokter itu tersenyum.
"Berapa persen keberhasilannya, dok?" Aruna menatap ingin tahu.
"Tingkat kesembuhan kanker payudara stadium dua cukup tinggi, apalagi jika ditangani dengan cepat dan tepat. Sekitar 90% hingga 93%!" dokter itu menatap aruna dan Nadya bergantian.
"Apalagi jika didukung dengan hidup sehat dan pengobatan yang tepat!" imbuh dokter itu sambil tersenyum.
"Jangan lupa untuk selalu positif thinking, karena kekuatan mental sangat penting dalam perjalanan ini. Jika kamu siap, kita bisa segera mulai pengobatan."
Mata Aruna mengembun. Meski ia tak siap dengan vonis itu, ia harus tetap menerimanya dengan lapang dada.
"Baiklah, dok. Akan saya pikirkan kelanjutannya. Saya permisi, terima kasih!"
"Jangan patah semangat ya!" Dokter itu menggenggam tangan Aruna dengan hangat. Gadis semampai itu mengangguk lalu berpamitan keluar ruangan. Nadya mengangguk lalu mengejar Aruna yang terlebih dulu menutup pintu ruangan.
Kedua gadis itu terdiam menyusuri koridor rumah sakit. Sesekali Nadya melirik Aruna. Tak lagi keceriaan di wajah Aruna seperti biasa dan Nadya memaklumi hal itu. Tak ada orang yang bahagia berseri jika ajalnya telah tampak di depan mata.
"Run?" Nadya menyentuh pundak Aruna pelan saat Gadis itu terhenti sejenak menatap ruang tunggu. Pasien dengan penyakit yang hampir sama. Wajah-wajah pucat mereka dan harapan tinggi untuk terus bisa bertahan, membuat Aruna tersenyum.
"Aku hanya yatim piatu, Nad. Jika aku mati tak akan ada banyak drama dan airmata. Tapi bagaimana dengan nenekku? Dia hanya punya aku di usia tuanya. Siapa yang akan menjaganya nanti?"
"Run!" gadis jebolan pondok itu terdiam. Meski dihatinya ada banyak dalil yang hendak diucapkan tetap saja Nadya tak mampu mengatakannya.
"Kita hanya perlu ikhtiyar, Runa!"
"Hem! Meski sudah terlihat hasilnya!" Aruna menjawab lemah.
"Runa, yakinlah. Ada banyak hikmah di balik setiap kejadian yang menimpa manusia!"
"Kau lihat mereka?" Aruna menatap Nadya lalu kembali menatap pasien-pasien poli Tulip dengan perasaan tak menentu.
"Allah menilai prosesnya, bukan akhirnya!" Nadya mendekat dan berdiri bersama Aruna. Aruna tak menjawab. Baginya percuma membantah Nadya. Gadis manis yang selalu membuat Aruna cemburu. Orangtua yang lengkap, kakak laki-laki yang menyayangi.
"Takdir memang kejam!" Aruna menggumam lalu kembali mengarahkan kakinya ke pintu keluar.
"Kayak judul lagu?" Nadya tersenyum menatap Aruna. Gadis manis itu kembali menghela nafas tapi ada doa yang dia panjatkan untuk sahabat tercintanya, doa terbaik yang hanya Nadya yang tahu.
Agnesia Danupratama, putri kedua Danupratama, mulai lelah menjadi gadis baik-baik. Segala hal tentangnya hanyah tentang anak pelakor yang tersemat. Seberapa baik dia mencoba tetap saja dipandang sebelah mata. Kebencian yang mulai menumpuk, membuatnya ingin membalas dendam. Aksa, laki-laki yang juga diam-diam mencintainya, terpaksa menerima pernikahan bisnis dengan Carla Danupratama, anak pertama sekaligus kaksk tiri Agnesia. Balas dendam Agnesia perlahan berjalan sempurna bahkan mendapat dukungan dari Aksa. Seiring waktu, Agnesia mulai jatuh cinta pada Aksa. Sanggupkah gadis cantik itu melupakan dendamnya atau terus menghabiskan balas dendamnya?
Hanum selalu mengira jika hidupnya adalah kesalahan dan tak seharusnya ada di dunia. Hidup berdua dengan sang nenek dan menjalani semua dengan sederhana bahkan tanpa orangtua membuatnya tumbuh menjadi gadis arogan dan introvert meski begitu, Hanum tak pernah bisa diam melihat kesewenangan. Hidup Hanum berubah saat Dipta, laki-laki kota yang melarikan diri dari masa lalunya, mulai tertarik pada Hanum dan ingin memilikinya. Meski berbeda prinsip dan latar belakang, tak membuat mereka menyerah dengan hubungan rumit yang mereka miliki. Masalah muncul ketika orangtua Dipta ternyata orangtua kandung Hanum. Mampukah mereka menyelesaikan kesalahpahaman di antara mereka? Masihkah berlanjut kisah cinta Hanum dan Dipta dengan kondisi mereka?
Angin malam berembus lembut, membawa aroma tanah basah selepas hujan. Di tengah gelapnya langit, seorang wanita berdiri di tepi balkon tinggi, matanya menatap kosong ke kota yang gemerlap. Heidy. Di balik sorot matanya yang sendu, bergelora badai luka dan perlawanan. Ia memeluk perutnya yang mulai membuncit, menyadari bahwa hidupnya tak lagi sama. Suara langkah berat mendekat, menghentikan aliran pikirannya. Restu Wijaya. Pria yang menjebaknya dalam permainan kelam. "Lari sejauh apa pun, kau tetap milikku," ucap Restu dengan suara dalam, mematri kenyataan pahit di dada Heidy. Mata Heidy membalas tatapan itu-penuh perlawanan. "Jika ini permainanmu, Restu, aku akan bertahan. Tapi jangan lupa... setiap permainan bisa berbalik arah." Di bawah kilatan petir, dua takdir yang saling bertentangan bertaut. Cinta, benci, dan rahasia kelam menanti di ujung jalan. Dan semuanya bermula saat Heidy dipaksa menjadi simpanan kakak iparnya.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Awalnya, Krystal hanya meminta pertolongan pada Kaivan untuk meminjam uang demi mengobati adiknya yang sakit. Namun, semua niat Krystal tidak bisa gratis begitu saja. Ada harga yang harus dibayar. Menjadi istri kedua dari seorang Kaivan Bastian Mahendra adalah syarat utama yang harus Krystal lakukan. Hubungan rumit layaknya sesuatu hal yang tak mungkin, mampukah Krystal bertahan?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."