Unduh Aplikasi panas
Beranda / Miliarder / CINTA GADIS BADUNG
CINTA GADIS BADUNG

CINTA GADIS BADUNG

5.0
5 Bab
8 Penayangan
Baca Sekarang

"Berhenti ... !!! "teriak Aprilia melindungi pria berjas yang sudah Babak belur tergeletak di jalan yang sepi itu. "Kalian apa - apaan? Beraninya keroyokan, "cibir Aprilia santai. "Widih, hei anak kecil! Jangan ikut campur urusan kami! Pergi dan sini! "bentak pria bertubuh besar dan sangar. Aprilia lalu memasang kuda - kuda, membuat ke empat preman itu tertawa terbahak - bahak. "Aduh gadis ingusan, apa kamu tidak tahu siapa kami?" "Iya, apa kamu mau kami perkosa. Tubuhmu lumayan seksi, "ucap salah satu Preman dengan menjulurkan lidahnya. "Gak usah banyak bacot, ayo hadapi aku, tantang Aprilia dengan tangan yang mengepal. "Ayo gundul, hadapi aku! "lanjut Aprilia membuat pria bertubuh kekar itu berlari melayangkan sebuah pukulan. Aprilia merebahkan tubuhnya ke samping, lalu melakukan gerakan berputar melayangkan tendangan mautnya. Bruk.. Tubuh Pria besar tersebut tersungkur jatuh ke aspal. "Kurang ajar! Serang gadis tengil itu," titahnya pada ketiga temannya yang langsung menyerang Aprilia. Aprilia tersenyum culas, ia lalu berlari menaiki mobil. Lagi - lagi ia meloncat dan atas Mobil, ia seperti terbang lalu melayangkan tendangan mautnya ke dua orang Preman. Mereka langsung ambruk dan merintih kesakitan, satu orang preman lagi berdiri dengan gemetar, saat Aprilia kini berjalan perlahan mendekatinya. "Bagaimana? Ayo hadapi aku, "tantang Aprilia dengan wajah tengilnya. "Aaaaaaa . . ... "Preman tersebut melayangkan pukulannya, tapi berhasil di tangkis oleh Aprilia. Lalu kembali melayangkan tendangan mautnya, tepat mengenai rahang si Preman. Ke empat preman itu terperengah, lalu lari terbirit - birit. Aprilia kembali memasang kuda - kuda. Saat lima orang berjas hitam datang menghampiri. "Tuan muda, "ucap salah satu dan mereka menghampiri Pria yang sudah babak belur di keroyok oleh ke empat Preman tadi. "Saya tidak apa - apa, "sahutnya memegangi pipinya yang sudah memar. "Kenapa Tuan Muda pergi sendirian? Tuan Muda harusnya meminta pengawalan dari kami," "Tidak apa - apa, tolong bantu saya untuk berdiri! "Pintanya. Dengan sigap, tiga orang pengawal tersebut membantunya untuk berdiri. Aprilia mengerutkan dahinya melihat pria tersebut, siapa Pria itu? Melihat dan dandanannya dia bukan orang sembarangan. "Astaga, "ucap Aprilia saat melihat jam tangannya. Dia bisa telat, karena 5 menit lagi jam pelajarannya akan di mulai. "Tunggu! "cegah si Tuan Muda. Aprilia tertegun sejenak menatap dua manik yang begitu indah, serta wajah tampan yang menawan. "Sama - sama, "ucap Aprilia. "Aku belum mengucapkan terima kasih," "Tapi itu kan yang ingin kamu ucapkan, sudah tidak apa - apa. Ini adalah hal kecil, aku tidak punya banyak waktu lagi. Aku harus ke sekolah, "ucap Aprilia buru - buru pergi. Si Tuan Muda tersenyum dingin, melihat seragam Aprilia. Kita akan bertemu lagi nanti, teriak Tuan muda. Aprilia bisa mendengar teriakan itu, tapi ia tidak terlalu peduli. ia langsung melajukan Scooternya dengan kecepatan penuh menuju sekolahnya. "Siapa gadis itu, Tuan muda?" "Dia gadis jagoan yang sudah menolongku ," jawabnya dingin. "Kenapa Tuan Muda David bisa seperti ini ?" tanya pengawal lainnya melihat luka dan David. "Tidak apa - apa, saya hanya di jebak. Tadi salah satu dan Preman itu tergeletak di jalan, saya pikir dia korban tabrak lari. Saat saya ingin menolongnya,saya di pukul dan belakang. Dan saya di hajar habis - habisan," jelas David dingin. "Astaga, ayo Tuan Muda. Kita ke rumah sakit, luka tuan haru segera di obati." Salah satu pengawalnya lalu membuka pintu mobil, mempersilahkan David untuk masuk. David Winston merupakan anak dan seorang pengusaha sukses Winston Andreas, dia juga merupakan pewaris tunggal dan Winston Grup. Wisnton Grup memiliki banyak perusahaan dan juga hotel ternama, oleh itulah banyak yang mencoba untuk melenyapkan nyawanya. "Siapa gadis tadi? Aku pasti akan bertemu denganmu lagi," gumam David lirih.

Konten

Bab 1 1

"April ... ! bangun, ini sudah jam berapa?" ketus Ibu Aprilia terus menggedor pintu kamar anak semata wayangnya itu.

"Aprillllllllllll .... !!!! bangun, kamu harus ke sekolah. "teriak Ibunya lebih keras lagi.

April membuka mata dengan malas, melihat jam di samping lampu tidur, masih menunjukkan jam 6 pagi.

"Ya elah, baru juga jam 6. Sebentar Mami, April masih ngantuk." Sahut Aprilia seraya menguap.

Mendengar hal itu, Bu Dewinta menggedor pintu kamar Aprilia semakin keras. "Bangun April.. Kalau kamu gak bangun, jangan salahin Mami ya jika kucing kesayanganmu itu Mami buang !!", ancam Bu Dewinta kesal.

Aprilia membulatkan matanya, bergegas membuka pintu.

"Itu sama sekali gak lucu, Mam," ucap Aprilia membuka pintu kamamya.

"Memang gak lucu, makanya sekarang kamu bangun!" bentak Dewinta.

"Iya Mami Sayang, tuh aku sudah bangun. Mami jangan galak - galak deh, nanti cepat tua loh, "ucap Aprilia menggoda.

"Sudah, sekarang kamu buruan mandi! Mami akan mengantarkan kamu ke sekolah barumu, ingat! ini yang kelima kalinya kamu pindah sekolah, Mami gak mau lagi ya dengar kamu berantem terus bikin onar lagi, Mami ini capek Aprilia, Mami capek selalu di panggil ke sekolah karena kenakalan kamu, pokoknya Mami sangat berharap ini yang terakhir kalinya ya kamu pindah sekolah." Ucap Bu Dewinta menghembus nafas kasar.

"Ya elah Mami, lagian April juga gak maksa untuk sekolah, dari dulu April juga udah bilang kan ke Mami, jika April tidak ingin sekolah lagi."

"Apa katamu?!!, Mami banting tulang kerja untuk menghidupi kamu April, jika kamu tidak sekolah kamu mau jadi Apa? Apalagi Mami sudah memasukkan kamu di sekolah paling Populer di kota ini !," tegas Dewinta dengan sorot mata tajam.

"Bodoh amat, bukan urusan April! Lagian siapa suruh Mami bercerai dengan Papi, hah?" ucap Aprilia menatap Ibunya dengan sorot mata tajam.

Dewinta menghembus nafas kasar, ia tahu ini semua tidak mudah bagi Aprilia, tapi ia juga punya alasan tersendiri kenapa ia dan suaminya harus berpisah.

"Kenapa Mami diam? Mami gak tahu kan mau jawab apa? jika saja Mami tidak sibuk dengan karier Mami, mungkin Papi saat ini masih bersama kita, Papi tidak akan meninggalkan Mami, tapi Mami terlalu egois, Mami tidak pernah berubah," ucap Aprilia dengan nafas yang memburu.

"Cukup Aprilia !!, ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan," bantah Dewinta tidak terima.

"Lalu apa ?, apa alasan Mami dan Papi bercerai? Aprilia ingin tahu, apa Mami bisa jelaskan ke Aprilia, kenapa Aprilia tidak boleh mengunjungi Papi? Kenapa, Mi?" tanya Aprilia mendesak sang Ibu.

"Sudahlah, Mami tidak ingin bertengkar denganmu lagi, Sekarang kamu mandi dan siap – siap, Setelah itu bergegaslah ke meja makan, Kita sarapan sama - sama," ucap Dewinta dengan suara bergetar. Ia lalu kembali ke dapur, menyiapkan sarapan.

"Selalu saja begitu, kenapa Mami tidak pernah mengerti perasaanku, aku seperti ini karena aku ingin di perhatikan, aku ingin Papi kembali, Aku ingin keluarga ini bisa utuh, seperti dulu lagi.!" gerutu Aprilia masuk ke dalam kamar mandi.

-----------------------------------

"Loh Dew, kamu kok nangis? berantem lagi sama Aprilia?" tanya seorang wanita.

"Mama," Dewinta memeluk wanita tua yang tidak lain orang tua satu - satunya yang masih ia miliki.

"Semakin hari Aprilia semakin tidak bisa di atur, aku tidak tahu lagi bagaimana cara mengubah sikapnya Ma, Rasanya aku lelah." ujar Dewinta memeluk erat sang Ibu.

"Sampai kapan kamu akan menyembunyikan kebenaran pada putrimu, Aprilia. Dia harus tahu yang sebenarnya tentang Ayahnya, Karena pada kenyataannya mantan suamimu itu memang bukan suami yang baik, dia sering kali memukulmu, dia juga selalu mabuk - mabukan dan main perempuan di luar sana, selama ini kamu yang sudah bekerja keras Dewi..., Mama tidak tega melihatmu terus di siksa oleh si Adi itu, makanya Mama sangat bersyukur kamu akhirnya memilih untuk bercerai dengannya, Kita juga sudah pindah jauh kesini, semoga dia tidak akan menganggu hidup kita lagi." tutur Bu Retno tenang.

"Dewi tau Ma, tapi selama ini Mas Adi selalu bersikap manis di depan Aprilia, dia tidak akan percaya jika aku menjelaskan yang sebenarnya, karena di mata Aprilia Mas Adi adalah sosok Ayah yang begitu sempurna, Aprilia tidak akan percaya padaku, Ma."

"Kamu tidak akan tahu, jika kamu tidak mencobanya Dewi..., Mama kasian sama kamu, selama ini kamu memandang semuanya seorang diri, andai saja Papa kamu masih hidup, dia tidak akan membiarkan anak perempuannya di sakiti, tidak ada seorang Ayah yang mau anaknya di sakiti, apalagi sampai di siksa oleh suaminya."

Dewinta terisak, mengingat bagaimana kelakuan Adi padanya, ia sering kali di gampar, disiksa bahkan di selingkuhi di depan matanya. Adi adalah wujud iblis yang bersembunyi di balik topeng malaikat, di hadapan umum dia sangat memperlakukan Dewinta dengan sangat baik dan begitu romantic, tapi jika sedang berdua, ia akan menjadi sangat ringan tangan tiap kali Dewinta memergoki ia bersama selingkuhannya tengah bermesraan lewat video call, ataupun lewat chattingan.

Hati wanita mana yang tidak akan sakit, sudah bekerja dengan keras, sudah banting tulang, sudah mengorbankan banyak tenaga demi menghidupi keluarga, justru di khianati dan sering kali mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami.

"Sudahlah Ma, Suatu saat nanti aku akan menjelaskan semuanya pada Aprilia jika dia sudah benar - benar dewasa, karena melihat sikapnya sekarang, Aku takut jika Aprilia belum sanggup menerima kenyataan ini."

"Kalau seperti itu maumu, Mama bisa apa, Dewi?" ucap Bu Retno pasrah.

Mereka berdua lalu menghidangkan makanan di meja makan.

"Pagi Oma," sapa Aprilia mengecup pipi wanita tua itu.

"Pagi cucu Oma, wah kamu ini sama persis dengan ibumu waktu masih muda dulu, Cantik dan manis." ucap Bu Retno memuji cucu perempuannya.

"Duh Oma, semoga cuman muka saja yang mirip, tapi sifatnya jangan deh." ucap Aprilia seraya melirik ke Dewinta yang hanya bisa bergeming.

"Huss..., kamu gak boleh ngomong gitu sama Ibumu sendiri, Ibumu sudah berjuang dengan keras untuk menghidupi kamu, Aprilia."

Dewinta dengan cepat memegang tangan sang Ibunda, lalu menggelengkan kepala.

"Iya deh, Oma. Huh hari ini sekolah lagi, padahal ya Oma, aku lebih suka tiduran saja di rumah, gak harus mikirin tugas, gak harus ribut mulu sama siswa - siswi yang sok berkuasa. Semoga saja sekolah baru ini tidak membosankan seperti sekolahku yang sebelum – sebelumnya." cetus Aprilia seraya mengolesi selai di rotinya.

"Aprilia.., kamu itu kenapa masih pake headband di tangan, cobalah untuk berpenampilan biasa - biasa saja, itu rok kamu juga terlalu di atas lutut!, kamu ini gak sopan banget." ketus Dewinta yang tidak senang melihat penampilan putrinya.

"Ini kan memang ciri khas Aprilia, Mi."

"Mami gak suka Aprilia...," ucap Dewinta menatap Aprilia dengan lekat.

"Yang di katakan Ibumu benar, April. Cobalah untuk mengubah penampilanmu, jangan terus terusan berpenampilan preman seperti ini, cobalah untuk menjadi biasa - biasa saja, siapa tahu dengan demikian, tidak ada lagi yang menganggumu, dan kamu juga tidak akan berantem terus." tambah Bu Retno lembut.

"Terus Aprilia harus gimana, Oma? Harus berpenampilan culun gitu?, yang ada Aprilia akan di bully." ucap Aprilia sembari mengunyah roti bakar.

"Gak ada salahnya kamu coba, memangnya cucu Oma ini gak bosan, selama ini kamu selalu menang, coba deh sesekali kamu merubah penampilan kamu, biar kamu gak bosan." Tambah Bu Retno.

Aprilia bergeming, menautkan alisnya. Lalu senyumnya merekah.

"Kalau begitu, tunggu sebentar!" ucap Aprilia yang membuat ibu dan neneknya saling tatap.

Sesaat kemudian......

"Surprise...!, gimana Oma?" Tanya Aprilia yang membuat mata kedua wanita di depannya membulat.

Aprilia mengikat rambutnya menjadi dua, terus memakai kaos kaki panjang. Panjang roknya juga sudah di bawah lutut, begitupun dengan bajunya yang sudah ia masukkan ke dalam rok.

"Bagus, seperti ini saja, Oma suka," puji Bu Retno sambil mengalihkan wajah menyembunyikan senyumnya.

"Tapi, aku yakin akan banyak yang membullyku. Tapi tidak apa - apa, aku anggap ini semua sebagai tantangan dari Oma. Aku ingin lihat, seperti apa reaksi dari siswa yang ada di sekolah paling populer di kota ini. Hmm..., aku sudah tidak sabar ingin ke sekolah," gumam Aprilia tersenyum culas.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 5   03-28 18:13
img
1 Bab 1 1
18/03/2025
2 Bab 2 2
18/03/2025
3 Bab 3 3
18/03/2025
4 Bab 4 4
18/03/2025
5 Bab 5 5
18/03/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY