Unduh Aplikasi panas
Beranda / Miliarder / Kontrak Rahasia Sang Pewaris
Kontrak Rahasia Sang Pewaris

Kontrak Rahasia Sang Pewaris

5.0
35 Bab
11 Penayangan
Baca Sekarang

"Aku akan membayarmu lima miliar... dengan satu syarat. Lahirkan pewaris untukku." Elysia terdesak. Ibunya tengah kritis, dan rumah sakit menuntut pembayaran segera. Tidak ada pilihan lain, dia harus mencari uang dengan cara apa pun. Tapi permintaan pinjaman kepada bosnya malah berakhir dengan tawaran menjijikkan-seratus juta untuk semalam di ranjang. Marah dan muak, Elysia menolak. Namun, sebelum dia sempat pergi, seorang pria lain muncul. Damian Lancaster-pewaris tunggal keluarga Lancaster yang penuh kuasa. Tawaran yang ia ajukan jauh lebih besar: lima miliar untuk menikah kontrak dengannya dan melahirkan pewaris bagi keluarga Lancaster. Mengandung anak dari pria asing demi uang? Itu sama saja dengan menjual darah dagingnya sendiri. Tapi dengan ibunya yang sekarat, sanggupkah Elysia menolak penawaran yang bisa menyelamatkan hidup satu-satunya keluarga yang ia miliki? Namun, satu hal yang tidak ia sadari-perjanjian ini bukan sekadar transaksi. Ada rahasia besar yang tersembunyi di balik tatapan dingin Damian. Dan ketika Elysia sudah terikat dalam kontrak ini, tak ada jalan keluar.

Konten

Bab 1 Perjanjian

Dering telepon yang tajam menusuk telinga Elysia, memaksanya kembali ke realitas yang lebih kejam daripada mimpi buruk mana pun. Jemarinya gemetar saat ia mengangkat panggilan itu.

"Kami butuh pembayaran segera, atau ibumu tidak akan bisa menerima perawatan lanjutan."

Kata-kata itu menghantamnya seperti palu godam.

Elysia berdiri di lorong rumah sakit, kedua tangannya mencengkeram ponsel dengan erat. Lututnya lemas, seakan tubuhnya tak mampu lagi menopang beban yang kian menghancurkannya. Matanya nanar menatap layar ponsel yang kini gelap, panggilan telah berakhir, tapi suara dingin sang administrator rumah sakit masih terngiang di kepalanya.

"Tuhan... apa yang harus kulakukan?"

Ibunya adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki. Sejak ayahnya meninggal, hanya mereka berdua yang bertahan di dunia ini, saling menggantungkan hidup satu sama lain. Dan kini, ketika ibunya terbaring lemah dengan selang infus di tubuhnya, Elysia tak bisa melakukan apa-apa selain berjuang mendapatkan uang dalam waktu singkat.

Dia sudah mencoba segalanya. Meminjam dari teman, mencari bantuan dari saudara jauh yang bahkan enggan mengangkat teleponnya. Tak ada yang tersisa. Harapan terakhirnya adalah meminta pinjaman dari bosnya, seorang pengusaha kaya raya yang selama ini hanya melihatnya sebagai seorang karyawan rendahan di perusahaan raksasanya.

Dengan langkah tergesa, Elysia meninggalkan rumah sakit dan langsung menuju kantor Lancaster Group. Hatinya berdebar keras saat ia berdiri di depan pintu ruangan Edmund Gray-bosnya. Pria itu terkenal sebagai pengusaha kejam, tapi Elysia berharap ia masih memiliki sedikit belas kasihan.

Ia mengetuk pintu dengan ragu, dan suara berat dari dalam menyuruhnya masuk.

"Elysia? Ada apa?" suara Edmund terdengar santai, nyaris ramah.

Ia duduk di balik meja besar dari kayu mahoni, ruangan luasnya dipenuhi rak buku dan lukisan mahal. Elysia menelan ludah sebelum berbicara.

"Saya... saya ingin meminta bantuan, Tuan Gray. Saya butuh uang, dan saya ingin meminjam dari Anda."

Edmund mengangkat alisnya, lalu tersenyum kecil, seperti seorang pemangsa yang baru saja melihat mangsanya datang dengan sukarela.

"Berapa banyak?"

"Dua ratus juta."

Ruangan itu mendadak hening. Edmund menatapnya dengan mata penuh penilaian, lalu tertawa rendah.

"Dua ratus juta? Itu bukan jumlah kecil, Nona Elysia. Apa jaminan yang bisa kau berikan?"

Jantung Elysia mencelos. Ia sudah menduga pertanyaan itu.

"Saya... saya akan bekerja lebih keras. Saya bisa membayarnya dengan gaji saya sedikit demi sedikit."

Edmund bangkit dari kursinya dan berjalan mengitari meja. Ia berhenti tepat di depan Elysia, mengamatinya dengan tatapan yang membuatnya merasa terperangkap.

"Aku bisa memberimu uang itu. Bahkan lebih. Tapi aku punya syarat lain..."

Elysia mengangkat wajah, menahan napas.

"Habiskan satu malam denganku, dan kau akan mendapatkan seratus juta langsung di tanganmu."

Dunia Elysia runtuh seketika.

Ia membeku di tempat, otaknya menolak memproses kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Edmund. Tawaran itu menjijikkan, keji, dan lebih buruk daripada penghinaan.

Wajahnya memanas oleh amarah dan rasa muak yang membuncah di dadanya. Dengan tangan mengepal, ia menatap bosnya dengan mata berkilat tajam.

"Saya bukan wanita seperti itu, Tuan Gray."

Edmund hanya tersenyum, seolah sudah menduga jawabannya.

"Baiklah. Kalau begitu, anggap saja tawaranku tidak pernah ada."

Elysia menggigit bibirnya. Ia harus menahan dirinya agar tidak menangis di tempat itu.

Dengan langkah tegas, ia berbalik dan keluar dari ruangan tanpa menoleh lagi.

Saat berjalan keluar dari gedung kantor, air matanya jatuh satu per satu. Bukan hanya karena hinaan yang baru saja diterimanya, tetapi juga karena kenyataan bahwa ia telah kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mendapatkan uang dalam waktu cepat.

Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Namun, takdir sepertinya masih memiliki kejutan lain untuknya.

Saat melangkah di trotoar depan kantor Lancaster Group, sebuah mobil hitam mengkilap berhenti tepat di sampingnya. Jendela mobil itu terbuka perlahan, memperlihatkan seorang pria dengan tatapan tajam dan ekspresi yang tak terbaca.

"Masuk," suaranya dalam dan dingin.

Elysia menatapnya dengan ragu. Pria itu tampan dengan rahang tegas, mata abu-abu yang tajam, dan aura dominasi yang begitu kuat. Ia mengenal pria ini. Damian Lancaster-pewaris tunggal kerajaan bisnis Lancaster Group.

Ia pria yang jarang muncul di media, dikenal sebagai sosok dingin dan tidak terjangkau. Apa yang diinginkannya darinya?

"Aku tidak punya waktu untuk basa-basi. Masuklah," ulangnya.

Elysia hampir melangkah mundur, tapi sesuatu dalam suara Damian membuatnya tetap di tempat.

Setelah beberapa detik penuh kebimbangan, ia akhirnya membuka pintu dan duduk di kursi penumpang.

Damian mengamati wajahnya sejenak sebelum berbicara.

"Aku mendengar percakapanmu dengan Edmund."

Jantung Elysia berhenti berdetak sejenak.

"Kau menguping?" tanyanya pelan.

"Aku hanya kebetulan berada di ruangan sebelah," jawab Damian santai.

Elysia menghela napas.

"Kalau kau hanya ingin menghinaku seperti bosmu, aku lebih baik pergi." Ia meraih pegangan pintu, tetapi Damian menangkap pergelangan tangannya.

"Tunggu. Aku punya penawaran yang lebih baik."

Matanya menatap langsung ke dalam mata Elysia, dalam dan penuh ketegasan.

"Aku akan memberimu lima miliar."

Elysia terkesiap.

"Apa?"

"Lima miliar. Tapi dengan satu syarat." Damian bersandar di kursinya, kedua tangannya bertaut di depan dada.

"Menikah denganku. Secara kontrak. Dan lahirkan pewarisku."

Darah Elysia berdesir. Pernyataan itu lebih mengejutkan daripada tawaran Edmund sebelumnya.

"Kau ingin aku... mengandung anakmu?"

"Ya."

Keheningan menyelimuti mobil itu.

Elysia hampir tertawa. Tawaran ini terlalu gila. Terlalu absurd. Namun, berbeda dengan Edmund yang hanya ingin memanfaatkannya untuk satu malam, Damian menawarkan sesuatu yang lebih besar-pernikahan, uang, dan kontrak resmi.

"Kenapa aku?" tanyanya curiga.

Damian menatapnya lama sebelum menjawab, "Karena aku tidak mempercayai wanita manapun. Tapi kau... kau berbeda."

Elysia tidak tahu apakah itu sebuah pujian atau peringatan.

Namun, yang lebih penting dari itu-haruskah ia menerima penawaran ini?

Lima miliar cukup untuk menyelamatkan ibunya. Lebih dari cukup untuk membangun kembali hidup mereka. Tapi, harga yang harus ia bayar... adalah menyerahkan tubuhnya, kehidupannya, dan anaknya kepada pria ini.

Bisakah ia melakukannya?

Saat Damian menunggu jawabannya, Elysia merasa seolah dunia di sekelilingnya mengecil.

Pilihan ini bukan hanya tentang uang.

Ini tentang hidupnya.

Dan sekali ia berkata 'ya'-tidak ada jalan kembali.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 35 Kita belum selesai   04-29 18:25
img
1 Bab 1 Perjanjian
23/03/2025
4 Bab 4 mencari sesuatu
23/03/2025
11 Bab 11 persembunyian
23/03/2025
14 Bab 14 mereka temukan
23/03/2025
15 Bab 15 penuh kebencian
23/03/2025
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY