/0/23545/coverbig.jpg?v=3d9144d9100857616e91d1e00b5d04e8)
Demi menjalankan misi mempertemukan seorang nenek dengan cucunya, Membuat Dea berakhir dengan terjebak rasa cinta yang muncul secara tiba-tiba pada cucu nenek Risma. Namun Dea tak ingin berlarut dan berharap bisa menghindar, namun perlakuan Abhi yang manis padanya membuat ia terjebak semakin dalam dan semakin sulit untuk menjauh. Akankah misi itu menjadi cara Tuhan mempertemukan dirinya dengan jodohnya, atau justru sebaliknya.
Suara ketukan sepatu yang tak beraturan terdengar Dari koridor sebuah panti jompo yang menghubungkan pada ruangan kecil yang menjadi kantor para perawat atau pekerja panti.
Pemilik sepatu itu bernama Dea.
"Gimana hari ini?" tanya Dea pada salah seorang rekannya yang tengah sibuk bermain ponsel.
"Tak ada yang spesial. Hanya saja nenek Risma masih suka sendirian dan tak mau bergaul. Aku sudah mencoba ajak nenek Risma bicara sesuai arahan mu, tapi sepertinya aku harus menyerah."
Dea terdiam lesu saat mendengar penjelasan tersebut.
Ia berjalan menuju lokernya lalu mengambil sebuah buku catatan miliknya. Mungkin lebih tepatnya seperti diary.
Setelah memasukkan diary tersebut ke dalam tasnya, Dea langsung pamit untuk keluar menemui nenek Risma.
Dea kembali menelusuri koridor dan berlalu menuju taman. Ia tahu nenek Risma suka duduk- duduk di taman kecil yang ada di Angel House.
Dea tersenyum manis saat dari kejauhan ia bisa melihat punggung nenek Risma yang tengah duduk di bangku taman.
Dengan semangatnya, Dea berlari mendekati nenek tersebut, "Selamat siang Nenek." Sapa Dea dengan senyum terbaiknya.
Risma melirik ke arah sampingnya dan mendapati Dea ada di sana.
Risma yang disapa, bukannya menjawab, wanita itu justru mendengus melihat kehadiran Dea yang kini sudah berpindah dari samping menuju depannya dan mereka kini saling berhadapan.
Senyum terbaik tak pernah Dea lepaskan dari wajahnya, walaupun nenek Risma selalu menolak senyumannya.
"Nenek lagi apa di sini?" tanya Dea berbasa-basi. Namun tak di jawab. Menyerah? Tak mungkin. Tak ada kata menyerah dalam kamus Dea.
"Nenek sudah makan?" tanya Dea lagi tanpa lelah walaupun selalu ditolak.
"apa Nenek mau sesuatu? Nenek mau minum?"
"Atau nenek mau dengar cerita seru yang Dea alami saat ke sini tadi? Atau,"
"Sudahlah Dea, untuk apa mengajak bicara wanita itu. Hanya membuat hati keki saja. Mending bersama kami saja di sini." Teriak Opa Herman yang sedang berkumpul dengan teman-temannya yang lain.
Dea tak terlalu menanggapi. Ia hanya tersenyum ramah mendengar ucapan Opa Herman dan kembali mengarahkan wajahnya pada Risma yang kini tengah melirik ke arahnya juga.
Dea tersenyum lembut pada Risma, ia menggenggam jemari Risma yang terasa dingin.
"Nenek mau sesuatu?" tanya Dea lagi.
Risma tak langsung menjawab. Ia menatap Dea dengan tatapan sayunya nan sudah tua. Keriput di wajahnya sangat terlihat jelas. Terkadang Dea menangis melihat nenek Risma yang seperti ini.
"Saya lelah." Jawab Risma namun dengan nada yang cukup dingin.
"Aaahh. Nenek lelah? Padahal aku mau ngajak nenek jalan-jalan." Ucap Dea dengan ekspresi wajah mengiba.
Berharap Risma berubah pikiran dan mau menyanggupi keinginannya yang mau mengajak Risma jalan-jalan. Namun saat ia melihat dari sudut matanya, Dea justru mendapati kenyataan bahwa Risma kembali mengalihkan tatapan darinya.
Haaahh! Sepertinya memang sulit. Ya sudahlah kalau begitu. Dea akhirnya memilih menuruti permintaan Risma yang ingin ke kamar.
"Ayo Nek Dea antar ke kamar ya."
Risma tak menjawab, namun Dea yakin nenek itu sebenarnya setuju dengan tawaran Dea, hanya saja malu untuk mengiyakan.
Dea melirik ke samping dan menarik kursi roda milik nenek Risma.
Setelah mendekatkan kursi tersebut pada nenek Risma, Dea langsung mendekati Risma kembali, mengapitkan tangannya pada lengan Risma dan membantu wanita itu berdiri.
"Hati-hati nek.." ucap Dea lembut. Walaupun sedikit susah bagi Risma melangkah, Dea tetap sabar membantunya. Terakhir hasil pemeriksaan, kaki nenek Risma sedikit bermasalah, jadilah susah untuk berjalan normal seperti sedia kala.
Setelah duduk dengan baik di kursi tersebut, Dea segera melepaskan kunci penahan yang ada di roda kursi, lalu mendorong kursi roda yang tengah Risma duduki menuju kamar Risma.
Bersyukur Nenek itu tak lagi menolak untuk dibantu Dea. Setidaknya sudah ada sedikit kemajuan antara dirinya dan Nenek Risma.
Bicara soal Nenek Risma. Dea mendengar dari pemilik panti kalau nenek Risma ini ditemukan sedang kebingungan di jalanan. Sambil menenteng satu tas kecil yang berisi pakaian, Risma yang malang berjalan terlunta-lunta entah kemana.
Beruntung pemilik panti menemukannya. Jadilah ia dibawa ke Angel House.
Sepertinya keluarga nenek Risma sengaja membuang wanita tua ini ke jalan. Ia sengaja ditinggalkan oleh anaknya karena ditangan wanita itu ada secarik kertas yang bertuliskan 'tolong rawat saya'.
Dari sanalah Bu Dina tahu kalau nenek Risma sengaja ditinggalkan keluarganya begitu saja dan ditelantarkan di jalanan tanpa uang dan hanya sedikit baju di dalam tas.
Dea sempat menyumpahi tanpa sadar keluarga yang tega menelantarkan Nenek Risma. Jika nanti mereka bertemu, Dea pastikan akan membuat mereka semua menyesal karena sudah melakukan hal keji seperti ini pada orang tua.
Perjalanan Dea hampir sampai. Ia membelokkan kursi tersebut ke sebuah kamar yang siapapun di panti akan tahu jika kamar itu kamar milik nenek Risma.
"Kita sudah sampai.." seru Dea. Gadis itu kembali mengunci roda agar tak bergerak kemana-mana saat ia menurunkan nenek Risma.
Dea memapah Risma untuk menaiki ranjang kecil di kamar. Dengan hati-hati ia membaringkan tubuh ringkih Risma dan menyelimuti setengah tubuh tua itu agar nyaman.
Wanita itu hendak tidur, Namun ucapan Dea, mengalihkan fokus Risma untuk mendengarkan cerita yang mengalir begitu saja dari bibir gadis itu.
"Nenek tahu, aku seorang yatim piatu. Ayah dan ibuku meninggal saat aku duduk di bangku SMA. Tak ada sanak saudara yang mau menampung anak terbuang sepertiku...." Dea berhenti sejenak.
Ia melihat respon yang Risma berikan, wanita tua itu mulai mendengarkannya.
Dea menatap Risma lembut. Ia tersenyum manis pada Risma dan kembali menggenggam jemari Risma sebelum ia melanjutkan tentang kisah hidupnya yang begitu menyakitkan pada Risma.
"Sebenarnya aku punya seorang kakak perempuan dan seorang Abang." ucap Dea memulai bercerita.
Dea tampak menerawang jauh, pikirannya berkelana saat ia masih tinggal bersama saudara-saudaranya.
"Aku berpikir saat itu, tinggal bersama mereka akan membuatku aman. Apalagi dengan kondisi kami yang sudah yatim piatu. Namun aku salah. Saudaraku sangat kasar padaku. Kekerasan yang ia lakukan padaku juga sudah cukup mampu membuatku semakin hancur dan tak percaya dengan yang namanya kaum adam. Mungkin bagi mereka aku hanyalah sebuah parasit." Lanjutnya.
Dea menghentikan ceritanya, membuat Risma menatap Dea dalam. Risma melihat Dea yang semakin jauh menerawang jauh ke depan. "aku mencoba menemui paman dan bibi ku tapi mereka bersikap seolah tak mengenalku....."
"....Marah? Tentu saja aku marah. Tapi aku bisa apa. Memaki mereka pun tak akan membuatku bisa diterima di lingkungan mereka-" Ucap Dea yang mulai tertunduk.
"-akhirnya aku memutuskan untuk ke Jakarta dengan uang tabunganku dan sedikit uang peninggalan kedua orang tua. Untuk sekolah, aku sudah berhenti di kelas dua SMA."
"Aku Ingin berteriak pada Tuhan, tapi takut. Takut jika nanti Allah marah dan Allah membuat hidupku lebih menderita dari ini. Kurang ajar memang pemikiran seperti itu. Karena aku yang sudah berprasangka buruk sama Allah saat itu.-"
Dea menarik nafas dalam dan menghembuskannya kembali. Ia Melirik Risma yang kini sedang menatapnya dengan ekspresi yang susah ia artikan. Dea kembali melanjutkan ceritanya.
"-tapi itu dulu. Dulu sekali, jauh sebelum aku seperti sekarang. aku percaya sama Allah. Hidup Dea yang berubah drastis seperti ini bukan tanpa alasan. Dea yakin ada maksud Allah menjadikan hidup Dea seperti ini. Begitu juga dengan nenek."
Dea menatap Risma. Menggenggam jemari wanita itu. "Kini Dea tahu, Allah Maha Baik Nek. Saat Allah mengambil orang tua Dea, Allah justru menggantinya dengan yang lebih baik, yaitu seperti saat ini. Dea punya banyak orang tua yang sayang sama Dea. Bukan hanya orang tua. Dea juga punya seorang nenek yang Dea yakin dalam hatinya ada cinta untuk Dea. Nenek tahu siapa orangnya?-"
Risma menggeleng tanpa sadar, seolah terhipnotis dengan tatapan Dea. "Namanya Nenek Risma."
Deg!
Risma terdiam. Ia terpaku mendengar perkataan Dea tadi padanya. Seperti sesuatu yang ia rindukan muncul dihadapannya.
Risma merasakan ada kehangatan dalam hatinya saat mendengar pengakuan Dea, gadis manis yang kini tengah duduk di hadapannya yang tengah berbaring. Apa Dea baru saja menganggapnya keluarga?. Ini yang ia rindukan dan sungguh ia terharu.
"Nenek mau kan anggap Dea sebagai cucu nenek?" pinta Dea lembut.
Diam dan hening. Itulah yang terjadi diruangan Risma sekarang. Baik Dea maupun Risma tak mengeluarkan sepatah katapun lagi. Dea diam karena ingin menunggu jawaban Risma, sedangkan Risma terdiam karena ia kaget tak menyangka Dea meminta hal itu padanya.
Risma masih tak mau menjawab. Ia justru semakin mendalami tatapan mata Dea. Ada kehangatan dan kerinduan yang terpancar dari mata gadis itu. Pancaran kerinduan akan kasih sayang. 'Mungkin meridukan orang tuanya' tebak Risma dalam hatinya.
Risma membalas genggaman jemari Dea, "Kamu mau mendengarkan cerita saya?" Risma mulai bersuara.
Dea seketika tersenyum. Tersenyum penuh kehangatan saat Risma mulai membalas pembicaraannya. Dengan antusias Dea mengangguk mengiyakan.
"Apapun. Semua cerita nenek bakalan Dea dengerin baik-baik." ucap Dea dengan semangatnya.
"Sebelumnya, saya ingin bertanya. Umur kamu berapa?" tanya Risma masih dengan ekspresi datarnya.
"Dua puluh empat tahun." Jawab Dea singkat.
"Dua tahun lebih muda dari cucuku."
Dea mengerutkan keningnya, "Cucu?"
"Iya, saya punya seorang cucu laki-laki, tapi sepertinya dia tak menyayangi saya."
Dea seketika terdiam. Ia menatap dalam tepat pada mata nenek Risma. Dari sana, ia bisa melihat wanita tua di hadapannya ini sedang merindukan cucu kesayangannya.
"Ceritakan pada Dea tentang cucu nenek."
*****
Alvaro diminta menyamar menjadi siswa di sebuah sekolah untuk mengungkap kasus bullying di sekolah tersebut. Namun siapa sangka baru sehari dia di sana, penyamarannya langsung diketahui oleh Cia, teman sekelasnya yang sengaja mengikutinya pulang sekolah menuju markas. Alvaro berfikir jika penyamarannya akan terbongkar karena Cia menyebarkan statusnya Yang sebagai seorang polisi, namun ternyata ia salah besar. Cia justru membantunya dalam mengungkap kasus bullying tersebut. Sejak saat itu, Cia selalu mengganggu Alvaro dan merengek pada pria tersebut untuk ikut dalam setiap misi yang Alvaro kerjakan. Perjalanan Cia merekcoki Alvaro dilalui dengan hal yang lucu, menggemaskan, kesal dan manis. Namun siapa sangka, Cia yang ceria justru menyimpan luka yang membuatnya nyaris menghabisi dirinya dengan tangannya sendiri.
DEWASA ONLY (21+) Kalah taruhan membuat Laura harus menjalani Hukuman selama 14 hari penuh. Selama 14 hari tersebut ia harus ber cinta dengan Davin, seorang dokter yang dijadikan target hukuman tersebut. Hukuman akan dikatakan sah apabila ada rekaman suara De Sahan Laura dan Sang dokter. Bagaimana Laura akan menjalani misinya selama 14 hari tersebut.
21++++ Hanya untuk dewasa. Romance comedy dengan unsur dewasa. Penyebar brosur dan pelayanan bar. Dua pekerjaan yang saat ini Kayla lakoni. Di tengah pekerjaannya menyebar brosur makanan, ia bertemu dengan Andreas yang tak tahu wajahnya. Namun cara pertemuan Kayla dengan Andreas dalam kostum badut, bertolak dengan pertemuan Kayla di bar dengan Andreas. Pertemuan di bar berakhir sangat panas dan menggairahkan. Namun karena gairah itulah Andreas menawarkan pekerjaan model pada Kayla. Namun siapa sangka, Andreas ternyata menyukai Kayla dalam kostum badutnya. Dan memusuhi Kayla yang kini menjadi modelnya. Tapi apa yang terjadi saat Andreas tahu, jika Kayla ternyata Rilla yang ada dalam kostum badut tersebut. Kisah panas dan menggairahkan
Warning 21+ mengandung konten dewasa, harap bijak dalam memilih bacaan. Winda Anita Sari merupakan istri dari Andre Wijaya. Ia harus rela tinggal dengan orang tua suaminya akibat sang ibu mertua mengalami stroke, ia harus pindah setelah dua tahun pernikahannya dengan Andre. Tinggal dengan ayah suaminya yang bersikap aneh, dan suatu ketika Anita tau bahwa ayah mertuanya yang bernama Wijaya itu adalah orang yang mengidap hiperseks. Adik iparnya Lola juga menjadi korban pelecehan oleh ayahnya sendiri, dikala sang ibu tak berdaya dan tak bisa melindungi putrinya. Anita selalu merasa was-was karna sang ayah mertua selalu menatapnya dengan tatapan penuh nafsu bahkan tak jarang Wijaya sering masuk ke kamarnya saat ia sedang tidur. Akankah Anita mampu bertahan tinggal bersama Ayah mertuanya yang hiperseks? Atau malah menjadi salah satu korban dari ayah mertuanya sendiri?
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas
Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?