Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Mr. Bunny
Mr. Bunny

Mr. Bunny

5.0

Sebagai anak bungsu Barney tidak pernah merasakan apa itu namanya prioritas, segala hal dari mulai perhatian hingga harta ia selalu mendapatkan sisa bagian ke tiga kakaknya. Menurut Barney persetan dengan semua itu ia tak peduli, yang ada dipikirannya hanya Claire kekasih yang amat ia cintai. Bahkan untuk Claire nyawapun bisa ia beri. Namun, semuanya berubah ketika Barney terlibat masalah dengan salah satu investor diperusahaanya, hingga akhirnya Ayah Barney mengambil tindakan tegas dengan menantang Barney untuk menjadi CEO disalah satu perusahaan miliknya. Akan tetapi dari kelima perusahaan yang Ayah miliki, Texana adalah perusahaan yang Ayah titipkan untuk Barney. Bukan hal mudah untuk memegang Texana di tengah kehancurannya atas suatu hal yang belum diketahui. Hingga akhirnya Barney mencoba untuk mengatasinya dengan menyamar menjadi karyawan di perusahaannya sendiri, dan dari sana Barney menyimpan rasa kepada salah satu karyawannya yang berna Beatrice, akankah cinta CEO dan karyawan ini bisa bersatu?

Konten

Bab 1 ANAK BERANDALAN

"Kesalahan bukan hanya milik anak dan kebenaran tidak mutlak milik orangtua. Tapi kenapa orangtua terlalu gengsi untuk sekedar meminta maaf pada anak sendiri."

Malam semakin larut dimana banyak orang tengah beristirahat, namun Claire dan Barney masih menikmati kebersamaannya ditengah meriah suasana bar dengan berbagai playlist musik yang diputar. Mereka berdua memang terbiasa menghabiskan waktu di salah satu bar ternama di kawasan Jakarta Pusat.

"Sayang aku mau ke toilet dulu." Ucap Claire seraya berbisik di telinga Barney

"Oiya sayang, ayo aku anter."

Gausah sayang gak lama kok, cuma 10 menit aku cuma mau touch up lipstik."

"Oke hati-hati sayang."

Claire kemudia menganggukan kepalanya dan beranjak pergi. Namun Barney menahan pergelangan tangan Claire, bingung akan hal itu Claire pun bertanya.

"Why?"

"Gimme some kiss before you go." Ucap Barney seraya menunjuk pipi kanannya menggunakan telunjuk. Tanpa ragu Claire menghadiahi satu kecupan manis tepat di pipi Barney, hal itu membuat Barney senang.

"Good girl!"

Kemudian Claire diizinkan untuk beranjak pergi.

Rupanya Claire berbohong pada Barney, dia tidak benar-benar pergi ke toilet melainkan pergi ke parkiran untuk menemui seorang laki-laki yang nampak sudah menunggunya.

"Sorry beb nungguin lama ya?"Tanya Claire

"It's okay beb aman." Balas sang lelaki

"Aaah aku kangen banget sama kamu."

"Aku juga kangen banget, besok kita chek in ya?"

"Iyaa harus itu!"

Kemudian tangan lelaki itu mulai membelai lembut rahang Claire dan sesekali Claire membalas belaian itu dengan mengusap lembut pergelangan tangan lelaki tersebut. Claire larut dalam nikmatnya belaian manja yang ia dapatkan, sampai dirinya lupa bahwa tadi ia hanya pamit ke toilet untuk 10 menit saja.

Disisi lain Barney sesekali mengedarkan padangannya mencari keberadaan Claire, karena 10 menit sudah berlalu namun ia belum kembali. Karena khawatir Barney berpamitan kepada teman-temannya untuk mencari Claire.

"Bro gue cari Claire dulu ya."

"Emang Claire kemana?" Tanya Jhon teman Barney

"Tadi dia bilang mau ke toilet."

"Owala yaudah si biarin aja ngapain dicariin segala udah gede juga."

"Gabisa, ini udah 10 menit lebih dari yang dia janjiin ke gue."

"Oh oke hati-hati bro!"

Dengan langkah yang sedikit tergesa Barney mulai mencari keberadaan Claire, ia pergi ke toilet namun tak ada Claire disana. Akan tetapi, tanpa putus asa Barney tetap mencari Claire sampai akhirnya Barney pergi ke tempat parkir dan disana Barney melihat Claire sedang di belai-belai oleh lelaki yang tidak ia kenali sama sekali.

Dipikiran Barney Claire sedang dilecehkan, karena itulah tanpa aba-aba Barney langsung melayangkan satu pukulan tepat di wajah lelaki yang sedang membelai Claire, hal tersebut membuat Claire terkejut dan berpura-pura ketakutan. Kemudian Claire berlari bersembunyi ke belakang punggung Barney.

"Sayang aku takut." Ucap Claire sembari memeluk tubuh Barney

"Tenang sayang ada aku, kamu diem disini ya." Pinta Barney seraya melepaskan pelukan Claire secara perlahan.

Kemudian Barney membangunkan lelaki yang sempat tumbang akibat pukulan Barney yang sangat keras dan tanpa aba-aba. Nampak lelaki asing itu masih kesakitan dan tengah memegangi pipinya yang memar.

"Lo siapa berani banget nyentuh cewe gue!"

"Bukan urusan lo." Balas lelaki itu sambil berusaha bangkit berdiri

"Semua hal yang berhubungan sama Claire itu jadi urusan gue!"

"Hahahaha so keras lo."

Ucapan itu membuat Barney emosi dan tanpa pikir panjang ia memukul lelaki itu secara brutal dan berkali-kali tanpa ampun, hingga lelaki itu benar-benar terkapar tak berdaya. Claire yang khawatir akan kondisi selingkuhannya kemudian berlari menuju pos pengamanan untuk meminta bantuan mengamankan kegaduhan tersebut, dan tanpa waktu lama Barney dan lelaki itu diamankan kemudian Barney dibawa ke polsek setempat untuk diurus lebih lanjut.

@@@

Kriiiing..kriiiing...kriiing

Dering suara panggilan memecah kesunyian di tengah malam, Ayah yang sedang tertidur pulas terperanjat oleh dering itu. Dengan mata sayup dan suara serak Ayah sempat meracau sebelum ia mengangkat telpon.

"Siapa ini yang telpon tengah malam begini, ga sopan ganggu orang istirahat." Racau Ayah kemudian mengangkat telponnya.

"Hallo."

"Hallo selamat malam mohon maaf telah mengganggu waktu istirahatnya pak! saya dari kepolisian Jakarta Pusat meminta bapak untuk datang ke kantor sekarang."

"Bentar ada apa ini pak?"

"Anak bapak telah melakukan tindak kekerasan dan saat ini sedang kami usut kasusnya, untuk lebih jelasnya bapak bisa segera datang ke kantor polisi sekarang."

Suara Ayah membangunkan Ibu yang tengah tertidur pulas disampingnya.

"Ada apa Ayah?" Tanya Ibu sambil mengerjap-ngerjapkan matanya, untuk memperjelas pandangan.

"Anakmu berulah lagi."

"Barney kenapa Ayah?"

"Entahlah ayo ikut saja ke kantor polisi agar kamu juga tau perbuatan anak kesayanganmu itu." Ucap Ayah dengan nada sinis

Hanya butuh waktu 30 menit saja Ayah dan Ibu sudah sampai di kantor polisi, disana mereka melihat Barney yang setengah mengantuk dan menyandarkan badannya di kursi. Dengan khawatir Ibu mendekati Barney dan menanyakan keadaannya.

"Sayang kamu baik-baik aja kan nak?" Tanya Ibu seraya meraba-raba pundak dan punggung Barney untuk memastikan jika anaknya dalam keadaan baik-baik saja.

"Ibu? ah sialan mereka kenapa harus ganggu waktu istirahat ibu padahal aku udah bilang biar Ibu ke sini pagi aja." Kesal Barney

"Anak berandalan kamu!" Bentak Ayah sembari menampar pipi sebelah kanan Barney dengan cukup keras. Akan tetapi dengan sigap Ibu segera menepis Ayah agar tidak terjadi pukulan kedua dan seterusnya.

"Cuma segitu yah? Ayo lagi biasanya juga sampai aku babak belurkan kenapa lemah gini?" Tantang Barney

"Cukup Ayah jangan pukul Barney, Ayah minta maap sama Barney." Pinta Ibu

"Anak berandalan itu yang salah bukan saya!"

"Kesalahan bukan hanya milik anak dan kebenaran tidak mutlak milik orangtua. Tapi kenapa orangtua terlalu gengsi untuk sekedar meminta maaf pada anak sendiri." Gumam Barney

"Sudah bu pak jangan buat kegaduhan di tempat kami." Pinta Pak Polisi

Setelahnya Ayah dan Ibu duduk disamping Barney, kemudian tak berselang lama datanglah keluarga dari lelaki yang Barney hajar. Betapa terkejutnya Ayah ketika mengetahui jika itu adalah Pak Mulyo Dwiaksara investor terbesar perusahaannya. Lelaki yang Barney hajar tidak ikut karena setelah insiden tadi dia langsung dilarikan ke rumah sakit, menurut Barney itu adalah sesuatu yang sangat berlebihan. Mengingat pukulan yang ia layangkan masih standar

Dengan sigap Ayah langsung mendekat ke arah pak Mulyo sambil menjabat tanganannya dan meminta maaf atas kesalahan yang sudah terjadi.

"Pak atas nama Barney saya minta maap ya pak."

"Oh itu anakmu?" Tanya Pak Mulyo

"Betul pak."

"Pegang perusahaan yang mana dia?"

"Tidak memegang perusahaan manapun pak."

"Ayah saya pilih kasih pak! Semua kakak saya diberikan kewenangan untuk memegang perusahaan kecuali saya!" Sergap Barney

Ucapan itu berhasil membuat mata semua insan mengarah kepadanya, sadar bahwa saat ini dirinya menjadi pusat perhatian Barney memilih untuk pergi meninggalkan ruangan.

"Pak biar semua ini diurus Ayah saya, saya ngantuk mau istirahat bye!" Ucap Barney kepada Pak Polisi sembari berlalu dan melambaikan tangan kanan nya.

Wah makasih banyak ya udah baca ceritaku! semoga bisa menghibur kalian. Biar kita makin dekat kalian bisa follow sosmedku

ig @sendagurau16_

tiktok @sendagurau16_

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 3 Berubah   04-25 17:44
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY