/0/13622/coverbig.jpg?v=b950d379be40cde4b342b8b00d1cb02a)
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Namaku Fitri Andriyani atau biasa disapa Fitri saja. Usiaku menginjak dua puluh enam tahun dan telah menikah dengan Mas Panji Gumilar kurang lebih tiga tahun yang lalu. Ingat ya suamiku namanya Panji Gumilar bukan Panji Gumilang.
Mahligai rumah tangga kami bisa dikatakan cukup harmonis, adem, ayem tentrem nyaris tidak ada gangguan yang berarti dan terbukti cukup langgeng, walau sampai saat ini kami masih tinggal di pondok mertua indah dan belum dikarunia momongan. Ibu mertua memang menyarankan agar kami tidak lekas-lekas punya anak.
Aktifitas ranjangku dengan Mas Panji pun terbilang sangat baik dan menyenangkan. Bertahun-tahun kami menjalani kehidupan ranjang yang sangat bagus. Mas Panji benar-benar sanggup memuaskan libido dan gairah seksualku yang meletup-letup dan cenderung hypersex. Aku sendiri tidak tahu mengapa aku sangat menyukai aktivita seksual, bahkan jika sehari saja tidak melakukannya, rasanya ada sesuatu yang hambar.
Hal tersebut mungkin juga dikarena kami sama-sama rajin membaca berbagai literatusi yang berkaitan dengan urusan ranjang. Id-ide dan gaya kreatif dalam bercinta selalu kami praktikan seperti yang kami baca di beberapa cerita novel online yang banyak tersedia di Bakisah.
Aku dan Mas Panji sama-sama penikmat novel online. Terutama novel-novel dewasa yang disuguhkan dengan sangat detail dan enak untuk disimak, disamping mengandung alur cerita yang tidak terlalu berat, alias cerita-cerita keseharian yang dirasa sangat familiar dengan kehidupan nyata. Cerita-cerita jenis demikian aku rasa jauh lebih mengibur dibanding dengan yang alurnya terlalu berat. Mungkin karena tujuan kami membaca cerita memang murni buat hiburan semata.
Setiap selesai membaca cerita-cerita dewasa itu, kami pasti langsung melanjutkan dengan aktivitas bercinta yang sangat bergairah. Bahkan sanggup melakukannya beberapa kali dalam satu malam, dan tentu saja dengan pencapaian kepuasan yang maksimal pula. Oh iya aku juga sengaja memakai alat kontrasepsi karena memang kami pun tidak terlalu ngotot ingin segera punya anak.
Setelah selesai bercinta yang panas dan menggebu-gebu tu biasanya kami iseng ngobrol dan berdiskusi mengenai cerita yang kami baca dan membayangkan apa yang akan kami rasakan jika benar-benar semua fantasi itu terwujud dalam kehidupan nyata. Beberapa kali Mas Panji bahkan menyuruhku untuk mencoba membuat cerita kehidupan kami, namun aku rasa belum waktunya karena belum terlalu menarik. Mungkin nanti pada tahap berikutnya, ketika dirasa jalan kehidupan rumah tanggaku mulai menarik.
Berawal dari obrolan iseng-iseng itulah lama-lama suamiku jadi sedikit terobsesi dengan cerita-cerita yang agak sedikit menyimpang yang justru lebih sering kami baca. Cerita menyimpang itu semisal hubungan terlarang yang tak biasa antara ipar, mertua dan menantu atau dengan orang-orang yang ada ikatan persaudaraan semisal keponakan, sepupu atau sejenisnya.
Keseruan membaca cerita tentang seorang istri yang bercinta dengan lelaki yang bukan suaminya, sering dilontarkan Mas Panji ketika kami hendak tidur. Beberapa kali dia bahkan terang-terangan ingin melihatku selingkuh atau bahkan bercinta dengan lelaki lain.
Jujur saja pada awalnya aku sangat kaget, namun lama-lama jadi biasa. Aku pikir dia hanya sedang terbawa suasana cerita-cerita dewasa yang biasa dibacanya di berbagai paltform online. Dan aku pun menduga obrolan Mas Panji itu hanya sebatas di situ saja. Benar-benar hanya obsesi gila yang cukup menjadi bahan diskusi saja. Namun ternyata tidak demikian dengan diriku.
Dalam berbagai kesempatan Mas Panji selalu melontarkan obsesinya itu baik dalam bentuk usul, ide, bercandaan atau juga obrolan serius. Lama kelamaan obrolan aneh suamiku itu secara tidak langsung telah menumbuhkan benih-benih obsesi aneh dan imajinasi liar dalam pikiranku. Terkadang aku pun suka membayangkan sensasi nikmatanya bercinta dengan lelaki lain yang mungkin lebih segalanya dari Mas Panji. Namun sama sekali tidak pernah aku utaran.
Sebagaimana aku ceritakan di awal jika saat ini kami tinggal di rumah mertua. Pak Dahlan nama ayah mertuaku, usianya kurang lebih 55 tahun. Beliau seorang PNS dengan tanpa jabatan tinggi dan sebentar lagi akan memasuki masa pensiun. Wajah ayah metuaku sangat teduh namun kahrismatik walau dia senang bercanda.
Ibu mertuaku bernama Marni usia 53 tahun. Namun dalam usianya yang sudah lebih setengah abad itu beliau masih sangat cantik dan energik. Dia rajin merawat diri disamping dia juga punya usaha warung makan yang lumayan besar dan ramai. Dalam menjalankan usahanya itu, beliau dibantu oleh banyak karyawannya.
Pak Dahlan dan Bu Marni mempunyai lima orang anak, tiga laki-laki, dua perempuan. Tak usah aku jelaskan terlalu detail nanti akan ada adik iparku yang akan lebih jauh menjelaskannya. Suamiku akan keempat dari lima bersaudara. tinggal si bungsu yang belum menikah karena masih kuliah di Jakarta.
Ibu mertuaku, terbilang sangat sibuk dan ngoyo dalam mencari uang. Berangkat jam tujuh pagi pulang jam sembilan malam. Kalau pun ada libur, pasti dimanfaatkan dengan jalan-jalan atau belanja dengan teman-teman arisannya. Terkadang juga mengajakku berwisata ke tempat-tempat tertentu bersama romobongan emak-emaknya. Jarang sekali dia pergi-pergian dengan suaminya.
Ayah mertuaku, walau usianya lebih dari setengah abad, namun masih aktif berolah raga, rajin bekerja dan pembawaannya selalu ceria, pandai membuat celetukan-celetukan segar yang tak terduga dan sontak membuat kami tertawa bahagia. Namun beliau pun terkenal sangat tegas dan disiplin terutama untuk hal-hal yang bersifat serius.
Pak Dahlan dianugerahi postur tubuh yang tegap dan gagah. Menurut hematku, sebenarnya dia lebih cocok jadi komandan tentara. Atau sekurang-kurangnya jadi komandan Satpol PP, atau Satpam. Kulitnya sawo matang, raut wajahnya tegas walau senantiasa dihiasi senyuman, apalagi jika sedang bercanda. Rambutnya sudah beruban, namun secara keseluruhan dia terlihat sepuluh tahun lebih muda dari usianya.
Percaya atau tidak, sampai sejauh ini Pak Dahlan, alias ayah mertuaku adalah satu-satunya lelaki dewasa yang selalu masuk dalam angan dan imajinasi liarku. Jika aku dan suamiku sedang ngobrol atau berdiskusi sesuatu yang berbau mesum, terutama tentang obsesi liarnya yang ingin melihatku bercinta dengan lelaki lain, itu justru di benakku yang hadir adalah sosok ayah mertuaku.
Apakah mungkin itu karena penampilan, raut wajah dan postur mereka tidak terlalu jauh berbeda, walau sebanrnya ayah mertuaku jauh lebih gagah dan matang dibanding suamiku. Tentu saja karena usia mereka pun jauh berbeda. Aku sendiri tidak tahu sejak akapan tepatnya jadi mulai mengagumi ayah mertuaku yang gagah dan kharismatik itu.
Sejatinya aku merasa sedikit bimbang dan ketakutan sendiri dengan imajinasi gilaku yang aneh itu. Mengapa harus membayangkan ayah mertuaku. Aku yakin walau suamiku ingin melihatku bercinta dengan lelaki lain, tapi tidak mungkin mengizinkan istrinya bersetubuh dengan ayahnya sendiri. Aku pun tidak pernah menceritakannya imajinasi gilaku itu pada siapapun dan berusaha membuangnya jauh-jauh.
Tapi apala dayaku. Imajinasi itu semakin hari semakin tumbuh subur dan liar. Bahkan ketika aku sedang nikmat-nikmatnya bersetubuh dengan suamiku, bayangan Pak Dahlan justru yang mendominasi fantasi liar seksualku. Dengan membayangkan Pak Dahlan yang sedang menyetubuhiku, aku bahkan bisa mencapai orgasme yang dahsyat hingga berkali-kali. Dan itu tetap aku rahasiakan.
'Astaga! apakah yang sesungguhnya terjadi dengan diriku?' Sering aku bertanya-tanya dalam hati dengan keanehan diriku yang tak wajar ini.
Aku sangat sadar apa yang kuhayalkan dan kubayangkan ini benar-benar sangat salah? Aku pun terus berusaha menggunakan berbagai cara untuk menghilangkan pikiran-pikiran aneh itu. Menantu apa namanya yang berani-beraninya berkhayal dan berpikiran jorok atas tubuh mertuanya sendiri.
Namun, semakin aku berusaha membuang obsesi gila itu, semakin berkeyakinan jika Pak Dahlan masih sangat perkasa dan aktif melakukan hubungan seks dengan ibu mertuaku.
Meskipun aku belum pernah melihat atau mendengar aktifitas mereka saat bercinta, namun aku bisa melihat dari sikap ibu mertuaku yang selalu romantis dan manja pada suaminya itu. Hal itu bisa menunjukan jika selama ini ibu mertuaku memang selalu terpuaskan kebutuhan bathinnya oleh suaminya.
Ada satu lagi yang semakin memperkuat obsesi dan imajinasku terhadap ayah mertuaku. Karena dengan alasan selalu kegerahan, saat berada di rumah Pak Dahaln biasanya hanya memakai celana pendek atau kain sarung dan kaos oblong saja.
Dan aku sangat yakin jika dia adalah salah seorang lelaki yang tidak menyukai sempak, alias celana dalam. Hal tersebut bisa aku ketahui saat mencuci pakaiannya yang tidak pernah menemukan sempaknya hanya beberapa celana pendek dan kolor saja.
Aku pun cukup sering curi-curi pandang pada tonjolan yang terlihat begitu besar dan menyembul di selangkangannya, terutama jika sedang hanya memakai celana kolor yang agak ketat.
Pernah juga secara tidak sengaja aku mendapati siluet benda bulat panjang di balik kain sarungnya yang tampak besar walau sedang tidak berdiri. Bisa dibayangkan seperti apa jika benda ajaib itu sedang ereksi. Aku bahkan sangat yakin ukurannya pun berbeda jauh dengan milik Mas Panji, suamiku.
Ah gila, mengapa aku jadi semakin terobsesi dengan ayah mertuaku sendiri? Mungkinkah aku bisa mewujudkan obsesi gila itu?
Sepertinya akan sangat sulit dan berat. Sejauh ini aku menilai ayah mertuaku tipe suami yang sangat setia pada pasangannya. Dan selama ini juga belum pernah aku dengar gosip tentang kenakalannya. Bahkan dia juga tidak pernah berbuat kurang ajar pada diriku, pada menantunya yang lain, pada tetangga, rekan kerja atau siapapun.
Pak Dahlan malah terkesan alim, soleh dan religius di mata para tetangga, kolega dan rekan kerjanya. Ya mungkin karena dia senantiasa sarungan dan memang nyaris tidak pernah ketinggalan dalam berbagai kegiatan keagamaan, termasuk ritula ibadah berjamaan di Masjid.
^*^
Jangan lupa bila ingin selalu mendapat info tentang kelanjutannya setiap hari, masukan cerita ini ke dalam rak perpustakaan atau setidaknya memberikan label 'love' sebgai pengikut atau yang mengikuti.
Terima kasih dan selamat melanjutkan membaca untuk hiburan sampai tuntas.
KHUSUS DEWASA (21+) "Hasrat Liar Istri Salihah" Ketika kesetiaan diuji bukan oleh godaan dari luar, melainkan dari dalam hati sendiri... Nadia dikenal sebagai istri salihah-lembut, sabar, dan selalu menempatkan keluarga di atas segalanya. Tapi saat Danar, suaminya, pergi ke luar kota untuk proyek besar dan meninggalkannya bersama anak mereka, perlahan ada ruang kosong yang tak bisa diisi oleh doa dan kesabaran semata. Apalagi ketika sosok lama dari masa lalu kembali hadir... dengan tatapan yang dulu sempat membuat jantungnya bergetar. Di antara status sebagai seorang istri yang patuh dan seorang perempuan dengan hasrat yang terpendam, Nadia harus memilih. Apakah ia tetap menjadi simbol kesetiaan, atau justru menemukan dirinya dalam pelukan dosa yang selama ini ia kutuk dalam diam? Sebuah kisah tentang gejolak batin, pengkhianatan hati, dan rahasia yang mengubah arti kata "salihah".
Misteri Birahi Kampung Cilendir adalah sebuah kisah yang menggali sisi gelap sebuah kampung yang tampak damai dan sejahtera di permukaan, namun menyimpan rahasia kelam di balik kehidupan sehari-hari warganya. Di balik senyum ramah penduduknya, tersembunyi konflik batin yang mengguncang jiwa, ketamakan, dan nafsu yang tanpa kendali. Cerita ini membawa pembaca ke dalam kehidupan para tokoh yang terjebak dalam dilema moral, di mana keinginan yang tak terungkap beradu dengan norma dan harapan yang dibebankan masyarakat. Ketegangan antara pengendalian diri dan dorongan syahwat yang tak terkontrol membentuk alur yang penuh gejolak, meruntuhkan segala harapan akan kehidupan yang sederhana dan tenang. Satu per satu rahasia kampung ini terungkap, membuka gambaran bahwa kadang, kehidupan yang tampak sempurna justru menyembunyikan kelicikan yang membahayakan
Kebutuhan biologis adalah manusiawi. Tak perduli dia berprofesi apa dalam dunianya, namun nagkah batin jelas tak mengenal tahta, kasta maupun harta.
Usia terkadang tidak menjadi patokan buat seseorang bisa berbuat lebih dewasa. Banyak faktor yang memperngaruhinya, termasuk salah pergaulan. Khusus pembaca yang pernah mengalami gejolak hasrat cinta dan birahi masa remajanya, tentu kisahku ini akan sedikit memberikan kesan dan nostalgia terindah masa-masa remajanya. Sengaja disajikan utuh memotret masa beberapa tahun yang lalu, agar siapapun yang pernah merasakan bangku SMA dan dunia perkuliahan, bisa lebih menghayatinya. Namun demikian pada beberpa bab kisah ini hanya cocok buat dewasa karena mengandung adegan dewasa, mohon bijak dalam memilih bab-bab tertentu
Tak pernah terduga jika dia sebenarnya sang mafia itu. Suangguh pandai wanita itu menyembunyikan dirinya dalam cahaya terang yang senantiasa menyoroti setiap langkahnya. Namun sepnadai-pandainya tupai meloncat, suatu saat dia akan terjatuh juga. Salah sasaran akhirnya mengubah segalanya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.