Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / When I touch you
When I touch you

When I touch you

5.0
20 Bab
48 Penayangan
Baca Sekarang

Noah mendekatkan dirinya ke Jihan, menghirup aroma dari lehernya. Napasnya memburu, terlihat dari mata yang berbinar dengan keinginan yang tak tersembunyi. "Pak Noah mau apa?" Jihan tampak takut. Jihan berjalan mundur ke belakang, sampai ia mentok tembok. Noah tersenyum menyeringai, "Kamu tidak bisa kabur dari saya, gadis manis," Jari-jari Noah menyentuh pipi Jihan perlahan-lahan. "Pak Noah, jangan," mohon Jihan. Noah mengendus belakang leher Jihan, matanya sudah sangat dikuasai oleh nafsu. "Kenapa? Bukannya ini pekerjaan kamu?" "Maksud bapak apa?" tanya Jihan. Noah tersenyum menyeringai, "Layani saya! Itu tugas kamu!" Tiba-tiba, dengan gerakan cepat yang hampir tidak bisa diikuti, ia meraih tepian baju Jihan dan merobeknya dengan kasar. Jihan terpaku, rasa takut dan kebingungan terpancar dari matanya yang terbuka lebar.

Konten

Bab 1 Sekretaris yang membosankan

Brakk..

Noah menggebrak meja ruangan rapat, matanya menatap tajam kepada setiap karyawan yang ada di sana.

"Bisa-bisa nya penjualan kita bulan ini menurun!"

"Kalian ini kerjaannya apa sih? Saya bukan menggaji kalian untuk bersantai-santai!" Noah tampak marah.

"Saya akan tarik kembali kursi pijat dan camilan gratis di pantry ini!" tegas Noah.

Para karyawan hanya menunduk ketakutan, melihat bos mereka marah-marah.

"Pokoknya, kalian harus bisa menaikan lagi penjualan di bulan berikutnya! Saya targetkan, harus lebih unggul dari pencapaian kita terakhir. Jika tidak kalian semua akan saya pecat!"

"Baik Pak,"

Rapat selesai, semua karyawan cepat-cepat keluar dari ruangan rapat. Mereka sebenarnya mengeluh dengan bos mereka yang seenak udel, dan suka marah-marah itu.

Noah Samudera, dia adalah seorang Presdir perusahaan Samudera. Perusahaan milik papa nya yang diwariskan kepadanya. Sebuah perusahaan retail yang memiliki department store di setiap mall.

Noah, Laki-laki berusia 28 tahun. Tinggi, putih, alis tebal, hidung mancung. Sikapnya yang arogan, angkuh, dan suka marah-marah kepada karyawan. Banyak karyawan yang sering kena pecat hanya karena melakukan kesalahan sedikit saja. Bahkan, Sekretaris nya pun terus berganti-ganti, tidak tahan lama.

Tapi, sekretaris satu ini sudah bersama Noah selama 2 tahun. Para karyawan menjulukinya pawang Presdir. Wanita cantik dengan ciri khas kulit kuning langsat dan mata coklat nya itu. Wanita yang kalem, ramah, sopan dan perfeksionis. Dia adalah Jihan Almahyra, wanita berusia 27 tahun.

"Minum.. Minum.. " ucap Noah.

Jihan membuka botol minum lalu menuangkannya ke dalam gelas. "Silahkan, Pak."

"Ahh.. "

Noah melihat jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 12 siang.

"Tempat makan siang saya sudah dipesan?"

"Sudah Pak," ucap Jihan.

"Saya makan sendiri, kamu boleh makan di kantin atau dimanapun."

Jihan mengangguk, "Setelah makan siang, bapak harus kembali ke kantor karena ada beberapa dokumen yang harus ditinjau dan ditandatangani."

"Iya iya." Noah pun pergi sendiri menuju restoran.

Sebelum ke kantin, Jihan ke meja nya yang berada di depan ruangan Noah. Ia menulisnya di catatan untuk menyimpulkan hasil rapat tadi.

"Tuk.. Tuk.. "

Jihan menoleh sambil tersenyum.

"Tumben ngga makan siang sama Pak Noah," ucap Mela.

Jihan tidak menjawab, dia terus menulis.

"Ayo makan dulu, udah jam makan siang ini," ajak Mela.

Mela karyawan dari divisi marketing, dia juga teman dekat Jihan di kantor. Karena, Jihan tidak pandai bergaul hanya Mela saja yang memang benar-benar dekat.

"Sebentar lagi," ucap Jihan.

Mela tahu, jika Jihan belum menyelesaikan pekerjaannya, dia pasti akan menyelesaikannya lebih dulu, tidak peduli mau itu jam makan siang atau jam pulang.

Mela tetap setia menunggu Jihan, sambil terus berbicara. "Pusing gue, Pak Noah marah-marah mulu. Coba dia jadi tim marketing sekali-kali, gimana yang terjadi di lapangan. Survei aja sebulan sekali."

"Lo kan dekat Ji, coba deh bantuin ngomong sama Pak Noah. Kejam banget tau ih, gimana bisa penjualan harus di tingkatkan, sementara produk-produk di departement store gitu-gitu aja," cerocos Mela.

Jihan menutup bukunya, lalu melirik Mela. "Kenapa ngga kamu sampaikan aja saat rapat nanti?"

Mela berdecak, "Masalahnya.. Gue ga berani."

"Kita kan sama-sama karyawan untuk membantu perkembangan perusahaan, ya ngga apa-apa menyampaikan pendapat."

Mereka berdua jalan ke kantin. Makan siang saat itu sisa tumis sayuran dan kentang balado.

"Yah, ngga kebagian daging," keluh Mela.

"Mbak Jihan, sudah saya pisahkan," ucap bu Wati pegawai kantin.

"Terimakasih"

Mereka duduk di salah satu meja yang kosong. Jihan memberikan daging sapi dibuat dendeng kepada Mela.

Mela menoleh, "Dapat darimana? Bukannya tadi abis?"

Jihan hanya tersenyum, "Makan,"

"Masakan bu Wati emang ter lezat."

"Ji, nanti malam ikut yuk, ke pasar malam sama anak-anak."

Jihan menoleh, "Nanti malam?"

"Iya pulang ngantor,"

"Maaf, tapi aku ngga bisa ikut," tolak Jihan.

Mela mencebikan bibirnya, "Kamu kalo diajak keluar habis pulang kerja, pasti ngga pernah ikut. Sekali-kali ikut lah,"

Jihan tersenyum, "Iya, lain kali aku ikut."

"Awas ya?"

Jihan mengangguk. Pikirannya menerawang jauh, sampai tak sadar dia jadi melamun.

"Kenapa?" tanya Mela.

"Aku harus kembali, Pak Noah pasti udah datang." Jihan merapikan bekas makannya yang tidak habis. Lalu meninggalkan kantin.

"Ck.. Gue ditinggal," ucap Mela.

Benar saja, Noah sudah kembali. Tapi, tidak sendirian, di ruangannya itu ada seorang laki-laki, entahlah Jihan tidak kenal. Teman satu-satunya Noah yang Jihan kenal hanya Yoga.

"Mana berkas yang harus saya tandatangani?"

"Saya ambil dulu," ucap Jihan.

Saat Jihan akan kembali ke ruangan Noah. Ia mendengar percakapan antara Noah dan temannya itu.

"Bro, masa sekretaris cantik gitu dianggurin."

Terdengar suara tawa dari mulut Noah, "Cantik? Membosankan gitu, liat aja selalu pakai kemeja panjang dan kacamata."

Temannya itu berkata, "Don't judge book by its cover"

"Halah,"

Jihan sadar memang dengan penampilannya itu, dia sering memakai kemeja, dan celana panjang, rok juga sekali-kali. Ia juga memakai kacamata eye cat, tidak culun-culun amat. Ya, berarti memang Jihan bukan selera Noah. Tapi, Jihan tidak peduli dengan semua itu, yang penting ia kerja dapat gaji.

"Permisi." Jihan memberikan dokumen itu kepada Noah.

Jihan kembali ke meja nya, ia jadi ikut memikirkan rencana agar penjualan di departement store meningkat pesat.

Sekitar 30 menit, Noah keluar dari ruangan bersama temannya itu.

"Jihan, tidak ada jadwal penting lagi kan?"

"Iya Pak, tidak ada."

"Saya akan langsung pulang, jadi kamu juga boleh pulang."

"Baik Pak."

Temannya Noah, mengedipkan matanya kepada Jihan.

Jihan masuk ke ruangan Noah, untuk membereskannya mejanya.

"Pak Noah, ini gimana sih berantakan banget meja nya," gumam Jihan.

Jihan merapikan meja Noah. Menaruh semua barang ke tempatnya semula.

"Nah kan, kalo rapi gini enak diliatnya." Jihan keluar dari ruangan Noah.

Jihan juga memutuskan untuk pulang, pas jam kantor waktunya pulang. Ia menaiki bus ke kontrakannya. Jihan memang bukan asli Jakarta, ia anak rantau dari Jawa Tengah.

Jihan merebahkan tubuhnya, di kasur. Ponselnya berdering, Jihan segera mengangkatnya. "Halo.."

"Ditunggu seperti biasa,"

"Iya nanti saya kesana," Jihan bangkit dari tidurnya, menuju kamar mandi.

Di tempat lain

Noah sedang main billard dengan Lian, temannya yang tadi dibawa ke kantor.

"Jadi kan?" tanya Lian.

"Ke tempat biasa aja lah," ucap Noah sambil fokus main billard.

"Katanya lo pengen tahu dj black angel. Dia lagi naik pamor loh, bisa di booking juga," ucap Lian.

Noah meletakkan tongkat nya, "Yaudah ayo cabut,"

Light Night Club

Noah dan Lian memasuki klub malam itu. Orang-orang sedang menikmati musik yang sedang dimainkan oleh seorang dj black angel. Penampilan dj itu memakai topeng yang menutupi bagian matanya. Rambutnya di cepol, dan hanya memakai crop top, celana jeans pendek.

"Itu dia dj black angel," tunjuk Lian.

Noah melihat dari kejauhan dj itu tampak sedang menikmati musik yang dimainkannya.

"Gue udah booking, Good luck," bisik Lian sambil menepuk-nepuk bahu Noah.

Noah langsung masuk ke ruangan private untuk menemui dj itu.

Sekitar 15 menit menunggu, dj itu pun masuk ke dalam ruangan Noah, masih dengan topengnya.

"Sorry, nunggu lama.. "

Noah memperhatikan dj yang sedang berdiri di pintu.

"Kamu?" tunjuk Noah.

Deg..

Dj black angel kaget melihat siapa orang yang telah mem booking nya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY