/0/3190/coverbig.jpg?v=14d3f646b699aed108b4e70f6ef32f01)
Banyak rahasia yang tersimpan di rumah Pak Darma, mertua Dewi. Satu persatu rahasia mulai terkuak. Hingga tentang jati diri Dewi yang sebenarnya.
PATUNG KUDA DI RUMAH MERTUA
Bab 1
Aku bergidik melihat patung kuda berwarna coklat keemasan yang tampak berdiri gagah di halaman rumah mertuaku. Aku merasakan mata patung kuda itu seperti sedang melihat ke arahku. Patung kuda itu seperti bentuk ucapan selamat datang, bagi siapa pun yang datang ke rumah ini.
"Ayo Yang, kita sudah ditunggu Bapak dan Ibu." Panggilan mas Roni, membuatku kaget.
Aku yang masih memperhatikan patung kuda itu dari dalam mobil, langsung beranjak keluar. Ini pertama kalinya, aku menginjakkan kaki di rumah mertuaku.
Aku dan mas Roni sudah menikah selama setengah tahun, tapi baru hari ini mas Roni membawaku menemui orangtuanya. Kedua orangtua mas Roni tak menyetujui hubungan kami. Hanya karena aku seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan.
Aku tak mengetahui siapa orangtuaku. Kata Ibu Yanti, pemilik panti. Dulu aku ditemukan hanyut di sungai, sewaktu masih bayi merah. Sejak aku mengetahui kebenaran tentang diriku. Tak sedikit pun terlintas di benakku untuk mencari, dimana keberadaan orang tuaku. Toh ... mereka sudah membuangku. Tandanya mereka tak menginginkan kehadiranku. Buat apalagi aku mencari mereka.
Turun dari mobil, aku dapat melihat patung itu lebih jelas lagi. Patung itu sangat besar, bahkan ukurannya lebih besar dari kuda sungguhan. Berdiri dengan kedua kaki depan terangkat seolah sedang mengambil ancang-ancang untuk berlari. Warnanya coklat keemasan, tampak gagah dan juga ... seram.
Aku terus melihat dari atas ke bawah setiap detail patung itu. Sempurna. Sungguh pandai, seniman yang membuat patung ini. Begitulah yang ada di pikiranku. Meski takut, tapi aku tetap mengaguminya.
"Ya ampun Sayang. Dari tadi merhatiin kuda aja, Mas lebih perkasa dari kuda itu," bisik mas Roni menggodaku. Pipiku langsung bersemu merah.
"Patungnya kayak baru dibuat ya Mas," kataku. Tak salah aku berpikiran seperti itu. Patung itu memang tampak sempurna, belum ada cacat sama sekali.
"Udah lama kok. Dari Mas kecil udah ada. Mungkin baru di cat sama Bapak. Dulu, letaknya disana." Mas Roni menunjukkan satu sudut dekat pintu gerbang masuk ke rumah. Aku mengarahkan pandanganku mengikuti telunjuk mas Roni.
"Dulu, gerbangnya masih belum seperti ini, masih dari bambu hias." Mas Roni melanjutkan kata-katanya.
Mas Roni menggapit sebelah tanganku, membawaku masuk ke rumahnya. Sementara sebelah tangannya lagi membawa tas, berisi baju-bajuku dan dirinya.
Jantungku berdebar kencang, kala kakiku mulai menginjak teras rumah yang megah. Aku khawatir, orangtua mas Roni belum bisa menerimaku.
Aku masih memandang takjub rumah mertuaku. Selain megah, desain nya begitu elegan. Biasanya aku hanya melihat di sinetron rumah semegah ini.
Mulai dari pintu gerbang yang besar terbuat dari besi-besi yang berjajar rapi, dengan aksen kuda terbang di sisi kanan kirinya. Ada air mancur berikut kolam ikan kecil di halaman rumahnya. Sebuah ayunan di tengah taman bunga yang berjajar rapi.
Rumah ini sangat besar bagiku, yang biasa hidup di panti. Dengan desain yang bagus membuat rumah terkesan mewah dan megah. Selama menikah dengan mas Roni, kami masih mengontrak di rumah petakan. Wajar saja kalau aku merasa takjub melihat rumah ini. Dalam mimpi pun tak pernah terlintas, bisa menginjakan kaki di rumah semegah ini.
Ting tong.
Suara bel pintu yang dipencet mas Roni.
Tak lama seorang wanita paruh baya, membukakan pintu.
"Mas Roni?" Wanita itu seakan merasa tak percaya melihat mas Roni di hadapannya.
"Iya bik, ini saya," kata suamiku itu memeluk perempuan itu. Sepertinya mas Roni menyayanginya dan begitu dekat dengannya.
"Kenalkan bik, ini istri saya. Namanya Dewi. Sayang, ini bik Jum. Bik Jum ini, sudah lama kerja disini. Dari Mas masih bayi. Bik Jum ini yang ngerawat Mas. Kalau Bapak sama Ibuk kerja."
Mas Roni memperkenalkan diriku. Aku tersenyum kepada perempuan itu, dia membalas senyumku, tapi raut wajahnya tampak heran.
"Cantik sekali istri mas Roni." Bik Jum memujiku. Aku tersipu malu.
"Bapak sama Ibuk, ada Bik?" tanya bang Roni. Keadaan rumah memang sangat sepi.
"Ada Mas, lagi di ruang keluarga. Yok bibik antar," tawar bik Jum.
"Gak usah Bik. Saya sendiri kesana," tolak mas Roni.
"Emang, Mas Roni tau tempatnya?" tanya bik Jum.
Jujur, aku merasa aneh mendengarnya. Bukankah ini rumah mas Roni, pasti mas Roni tau dimana letak ruang keluarga. Mas Roni baru setahun saja tak pulang, semenjak menikah denganku.
"Di tempat biasa kan, Bik?" Sepertinya mas Roni menjadi agak ragu.
"Kan, Mas Roni tau kebiasaan Bapak. Ada saja bentuk rumah ini yang di ubah-ubah. Sekarang ruang keluarga ada di atas. Tempat yang biasa, udah jadi ruang makan," jelas bik Jum.
"Oh iya, saya lupa Bik. Ya sudah saya ke atas langsung ya Bik. Bik, tolong bawakan tas ini ke kamar saya. Kamar saya masih di tempat biasa kan?" Mas Roni menyodorkan tas yang berisi bajuku ke tangan bik Jum.
"Kalau kamar Mas Roni masih tetap. Ya sudah, Mas Roni langsung ke atas saja."
Mas Roni menggenggam jemariku, satu persatu anak tangga kami naiki. Sampai di atas kami langsung melihat Bapak dan Ibuk sedang bercengkrama, menonton televisi.
"Sudah sampai kamu Nak," sambut Ibuk begitu melihat kami. Beliau memeluk hangat mas Roni.
"Ini, istrimu?" tanya Ibuk memastikan.
"Iya Buk," jawab mas Roni. Aku mencium tangan Ibuk. Beliau memelukku. Baru kali ini aku merasakan kehangatan pelukan seorang Ibuk.
Bapak mertua masih terlihat asik menonton tivi, seakan tak perduli dengan kehadiran kami. Mas Roni kembali menggenggam tanganku, membawaku berjalan ke arah Bapak.
"Pak," sapa mas Roni. Mengulurkan tangannya ingin bersalaman dan mencium punggung tangan Bapak.
"Akhirnya kamu datang juga," kata Bapak tanpa melihat ke arah kami. Dia juga mengabaikan tangan mas Roni tanpa menyambutnya. Mas Roni menarik tangannya kembali.
Aku makin mengeratkan genggaman tangan kami. Jantungku masih berdegup kencang.
"Pak ... Bapak kan, udah janji akan menerima dan merestui Roni juga istrinya," kata Ibuk yang sepertinya tak menyukai sikap Bapak kepada kami.
"Hehhhhh." Terdengar helaan nafas Bapak.
Aku dan mas Roni, hanya bisa berdiri mematung.
"Bapak menerima kalian, hanya karena permintaan Ibuk! Bapak masih kecewa sama kamu Roni. Kamu anak kami satu-satunya, pewaris tunggal harta kekayaan Bapak. Tapi kamu tak pernah mau mendengarkan Bapak!" Bapak berbicara dengan ketus. Terlihat masih menyimpan kekecewaan.
Menurut mas Roni, Bapak menjodohkan mas Roni dengan anak temannya. Sebelum kami menikah. Tapi mas Roni menolak, dan lebih memilihku. Wajar saja Bapak masih marah. Aku sangat memakluminya.
"Maafkan Roni, Pak," ucap mas Roni.
★★★KARTIKA DEKA★★★
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!