/0/6386/coverbig.jpg?v=bf595f75585400fed679785c2fe27055)
Auryn yang masih belum genap berumur 17 tahun terpaksa di jodohkan orangtuanya pada seorang CEO perusahaan ternama berparas sempurna yang banyak di puja oleh kaum hawa. Namun berbeda dengan Auryn, gadis itu justru menganggap perjodohan yang dilakukan oleh orangtuanya adalah sebuah bencana. Bagaimana tidak? Selain kebebasannya yang terenggut, dia juga sudah memiliki seorang kekasih. Terlebih latar belakang Mike yang ternyata sebelumnya pernah menikah membuatnya menjadi semakin tidak menyukai pria itu. Bahkan rancangan masa depan yang telah ia susun kelak dengan suami impiannya berubah menjadi angan-angan yang tidak akan pernah terwujud.
Laki-laki itu masih bersiap di kamarnya dengan pakaian rapi setelan jas hitam. Dengan pakayan serapi ini tentu saja dia akan berangkat kerja.
Dia adalah Mike Reonaldo McKenzie. Seorang CEO muda yang usianya baru 28 tahun namun sudah sukses membangun perusahaannya sendiri.
Wajahnya yang tampan dengan perawakan yang sempurna membuatnya nyaris tak tercela.
Keberhasilannya yang sudah mapan di usia muda membuatnya menjadi kebanggaan keluarga dan selalu jadi panutan adik-adiknya.
Dia adalah putra pertama dari pasangan Aldrich McKenzie dan Hana Latusha Hatahap.
Namun sayang, kesuksesannya tidak sejalan dengan kehidupan asmaranya.
Sampai-sampai kedua orang tuanya selalu mencoba mencarikan pasangan untuknya. Seburuk itukah dirinya sampai tidak bisa mencari pasangan hidup sendiri?
Katanya dia tampan, dia juga mapan. Lalu apa kekurangannya?
Dan hari ini sepertinya akan terjadi lagi. Perjodohan dengan pilihan orang tuanya. Entah perempuan mana lagi yang akan di temui, tapi yang jelas jika ibunya datang sepagi ini sudah pasti akan membahas hal itu.
"Anak bunda udah rapih aja."
"Bunda." Mike meraih tangan bundanya yang masuk tanpa permisi ke kamarnya.
"Gimana, kamu sudah memutuskannya 'kan Mike?"
"Maaf bunda tapi aku." Mike terdiam. Sudah sekian banyak wanita pilihan sang bunda ditolaknya dengan jawaban yang sama. Tidak mungkin kali ini dia akan mengatakan itu lagi.
"Bunda tidak mau mendengar jawaban itu lagi Mike." Itu pasti jawaban Hana jika putranya mengatakan hal yang sama.
"Lupakan perempuan itu Mike. Dia itu membawa pengaruh yang tidak baik untuk kamu. Bunda ingin kamu bangkit. Kamu tidak boleh terpuruk seperti ini terus."
Mike terdiam. Ucapan bundanya tidak ada benarnya. Orang tuanya tidak tau Bahkan sebenarnya hubungannya dengan Olivia sudah berakhir sebelum mereka benar-benar berpisah. Jangankan masih berhubungan, komunikasi mereka sangat buruk. Benar-benar menyedihkan.
"Bunda ingin melihat kamu bahagia di sisa umur bunda."
"Bunda jangan ngomong seperti itu." Memegang tangan sang bunda. Inilah yang paling Mike takutkan. Kondisi kesehatan bundanya yang kurang baik.
"Iya aku terima bunda."
"Syukurlah ... Bunda seneng dengernya nak. Ayo kita kesana sekarang. Mereka sudah menunggu kita."
Mau tak mau Mike harus menyetujuinya. Kondisi kesehatan bundanya lebih penting dari hal apapun. Akhir-akhir ini bundanya jadi sering sakit. Apalagi jika melihat Mike berdebat dengan ayahnya.
***
Mike sedang berada di ruang keluarga milik keluarga Bernard. Kedua orang tuanya tiba-tiba ada acara mendadak dan harus ke Surabaya. Terpaksa Mike harus pergi sendiri ke rumah itu.
Entah wanita seperti apa lagi kali ini. Yang pasti sejak perceraiannya dengan Olivia tiga tahun lalu, tidak ada seorangpun yang mampu merebut hati seorang Mike. Hidupnya hanyalah kelabu setelah orang tersayangnya pergi. Tidak ada lagi wanita lain yang bisa menggantikan posisi wanitanya.
"Mike di minum teh nya. Jangan sungkan-sungkan anggap aja rumah sendiri."
"Iya om."
"Mike kamu belum sarapan kan? Sarapan disini aja ya."
"Nggak usah repot-repot tante. Aku udah sarapan tadi dirumah sama bunda."
"Yah, padahal tante udah masak banyak buat kamu."
Mike merasa tidak enak hati telah menolak ajakan mereka. Pasangan suami istri ini benar-benar ramah dan baik hati. Dan juga sangat kompak dan serasi seperti orang tuanya.
"Maaf tante. Tapi lain kali aku pasti mau sarapan dengan tante dan om."
"Janji ya Mike. Tante senang banget akhirnya kamu main lagi kesini. Udah lama banget tante nggak ketemu kamu. Semenjak kamu sekolah di Australi. Sekarang kamu udah besar ya tambah ganteng aja. Coba tante punya anak laki-laki kayak kamu."
"Tante bisa aja."
Tiba-tiba seorang gadis beseragam SMA berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
Mata Mike tak hentinya menatap gadis itu. Gadis itu mirip seseorang yang Mike kenal tapi siapa?
***
Seorang siswi berjalan di koridor sekolahnya dengan santai. Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu dan saatnya kini para siswa berhamburan keluar kelasnya untuk menuju kantin tak terkecuali Auryn yang waktu belajarnya harus tersita sampai jam istirahat.
Dia Auryn Alicia Bernard, siswi kelas XII IPA di SMA Wellington.
Dia cantik. Kulitnya putih, tingginya 163 cm, rambut panjang, hidung mancung dan juga mata coklat. Sangat terkenal di sekolah, banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya namun sayang dia sudah punya pacar dan tidak bisa diganggu. Gadis berwajah bule ini adalah most wanted girl di sekolah. Followers nya di instagram sangat banyak. Wajar saja dia adalah selebgram yang sangat populer.
Tidak ada yang berani menyentuhnya, apalagi menganggunya karna dia adalah kekasih dari salah satu ketua geng yang paling membahayakan di sekolah.
Sebenarnya dia siswi yang rajin dan lumayan pintar, meski kadang sering membuat kehebohan dan masalah di sekolah.
Karna kesiangan, Auryn terlambat masuk sekolah dan tidak bisa mengikuti pelajaran kedua. Yap satu lagi kekurangannya, dia adalah si tukang telat yang biasa membayar pak satpam agar membukakan gerbang dan tutup mulut.
"Auryn...."
Mendengar namanya dipanggil, Auryn menghentikan langkahnya.
"Eh Zia."
Ya yang memanggil tadi adalah Zia Jansen. Sahabat Auryn sejak SMP.
"Kamu kemana aja Auryn ... Aku nyariin kamu dari tadi loh," ucap Zia sambil mendercak sebal. Pasalnya sahabatnya ini sering menghilang seperti jelangkung. Tapi apa iya ada jelangkung bule? Hhaha.
"Hmm ... aku abis dari ruang kepala sekolah Zia."
"What the hell?!"
"Aduuuh Ziaaa. Bisa nggak sih kamu nggak heboh." Auryn menutup telinganya. Rasanya gendang telinga Auryn terasa mau pecah mendengar suara Zia yang nyaring.
"Sorry ... Maksud aku kamu kenapa bisa di panggil kepala sekolah? Kamu kena kasus apaan."
"Enak aja kena kasus. Aku ini anak baik ya. Jadi gini, tadi tuh ya katanya ada orang yang nyariin aku dan aku ditungguin di ruang kepala sekolah."
"Terus kamu ketemu sama orangnya?" tanya Zia antusias.
"Ketemu sih, udah lah nggak penting. Mendingan kita ke kantin aja."
"Siapa orangnya Auryn?"
Pertanyaan Zia lama-lama membuat Auryn pusing dan bad mood mengingat kejadian tadi pagi.
"Udahlah nggak penting. Kamu mau ke kantin nggak sih?"
"Iya-iya ... Sewot aja kamu."
Flashback
Di lantai dua. Depan kamar Auryn.
"Mah,Pah. Auryn berangkat dulu ya."
"....." Tidak ada jawaban.
"Mama."
"Papa." Auryn berteriak-teriak memanggil kedua orang tuanya. Auryn memang suka berteriak-teriak jika sedang berada dirumah.
Masih tidak ada jawaban. Akhirnya Auryn memilih turun. Mungkin orang tuanya ada di bawah. Tidak biasanya mereka tidak menjawab panggilan Auryn.
"Yaampun udah jam 7. Aku telat."
Auryn berlari sekencang-kencangnya menuruni anak tangga. Dia tidak mau sampai terlambat kesekolah hari ini.
"Auryn sayang jangan lari-lari di tangga nanti kamu jatuh nak." kata Dewi mama Auryn dari ruang keluarga mereka.
"Aduuh mamah kemana aja? Mah Auryn panggil dari tadi nggak dijawab-jawab. Udah lah udah telat nih."
"Auryn sini dulu. Mama mau kenalin kamu sama seseorang."
"Nanti aja ma udah telat banget ini. Daah mama ... Papa...." ucap Auryn sambil berlari keluar rumahnya.
"Gimana sih itu anak. Nggak sopan banget. Maaf ya Auryn nya lagi buru-buru mau sekolah. Lain kali main kesini."
"Iya tidak apa-apa. Santai aja aku juga harus segera pergi."
"Kenapa buru-buru sekali?"
"Iya. Hari ini ada rapat penting di kantor."
"Yasudah hati-hati ya. Maafkan kelakuan anak kami."
***
Auryn mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Karna terlalu kencang bahkan dia hampir menabrak gerobak abang tukang bakso. Tapi untung nggak ketabrak. Untuk menghindari gerobak itu Auryn sampai mengarahkan mobilnya kesembarang arah.
"Aaa...."
Citt..
Auryn mengerem mobilnya secara mendadak karna ada pejalan kaki yang sedang menyebrang jalan.
"Ya Tuhan aku menabrak orang. Bagaimana ini? Aku tidak mau masuk penjara." Auryn panik. Dia mulai frustasi. Dia takut untuk turun dari mobil. Keadaan jalan saat ini tidak terlalu ramai namun orang yang ditabraknya tak juga bangun. Apakah lukanya parah?
Akhirnya Auryn memberanikan diri untuk mengecek keadaan. Biar bagaimanapun dia harus bertanggung jawab.
"Ma-maaf pak aku tidak sengaja. Bapak tidak apa-apa 'kan?" tanya Auryn gugup. Wajahnya terlihat pucat pasi karna takut.
"Bisa tidak kamu ini punya sopan santun sedikit. Kamu tau tidak ugal-ugalan dijalanan begini membahayakan orang lain dan juga keselamatan diri kamu sendiri."
"Tapi kan pak aku sudah minta maaf. Aku buru-buru pak, ini udah terlambat. Bapak mau aku tanggung jawab kan?" Auryn mengambil lima lembar uang seratus ribu rupiah dari tas nya.
"Nih ambil buat biaya pengobatan bapak. Kalo kurang bapak silahkan datangi rumah aku, aku nggak akan lari. Aku pasti bertanggung jawab."
"Ck. Aku nggak butuh uang kamu."
"Loh berarti bapak nggak kenapa-napa? Yaudah kalau tidak apa-apa papa jangan ditengah jalan gini dong. Oh, atau mau modus ya?"
"Terserah kamu mau bilang apa. Nanti kamu pasti akan menyesal."
"Hah, nyebelin sekali sih. Buang waktu saja." Auryn masuk kedalam mobilnya sambil menggerutu tidak jelas.
Akibat kejadian pagi ini Auryn terlambat masuk sekolah. Dan ditambah lagi dia harus berurusan dengan orang yang sama di meja kepala sekolah.
Benar-benar mengganggu waktu istirahat Auryn saja.
Warning!!! 21+ only Kecenderungan kekerasan dan kata kasar. Usia kurang dari 21 tahun dilarang baca! Erick, pria berusia 20 tahun yang hidup berdua dengan ibunya terpaksa harus menjadi peliharaan Jason, pria penyuka sesama jenis dengan kecenderungan BDSM demi membiayai ibunya yang masuk rumah sakit. Bagaimanakah kehidupan erick selama menjadi peliharaan Jason? WARNING! BxB BDSM Mature konten (kekerasan, kata kasar, hinaan dll)
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"