lla
n sebuah rahasia masa lalu suami kita tiba-tiba ada suarang panggilan
a harus sek
u mendadak seolah tidak mengerti akan
di sini!" ketus wanita itu dengan dagunya yang terangkat memperlihatkan keangkuha di sana. Mema
ukan, entah lah hanya dia yang tahu sama T
h tadi sama perempuan itu?!" Kali ini kesabaranku
usannya sama kamu, tahu?!" Lalulah wanita itu mencoba m
enarnya dirahasiakan sama Mba Ratih," lanjutku secara gambling tanp
u ..
menggapai pipiku amun seketika ada tan
rahkan tatapan penuh amarah pada saudarinya yan
ikap kayak gini lagi sama dia. Aargh!" seru Mbak Ratih la
mata iparku itu. Tunggu saja, Mbak, tida
esehatannya Papa. Udah, nggak usah dipikirin aku nggak apa-apa, Mas," ucapku mencoba menenangkan h
ai-sampai Mbakku mau nampar kamu? Coba aja kalau Mas nggak keburu datang pas
mu, ya? Kan kita juga udah omongin kalau sekarang itu kita harus fokus sama kesehata Papa dulu. Ya, Sayang?" Kuraih garis
yang baru saja kudengar dari saudarimu sendiri. Iya, Mbak Ratih tidak bai
egetan ingin bicara langsung pada Mas bagas namun aku mencoba meredam inginku sekarang karena semuanya bakal
bertemu muka dengan Mbak Ratih di hadapan Papa. Ada baikn
ta fakta Papa mertua mengidap tumor ganas benar adanya. Hingga bis
ok?" tanya suamiku seiring rasa sesak yang medera dadanya. Aku bisa mena
semangat dalam hal apapun kini menyusut bagai b
ga diberi keturunan untuk sekadar membahagiakan orang tuanya. Terlebih keadaan
kan dimana aku harus merelakan pria yang begitu kucinta
an pernah sanggup m
Bagas yang baru saja membuyarkan lamunan ken
pean aja kok, Mas," jawabku sekenanya agar supaya pria yan
g aja nanti kalau ada apa-apa pasti Mas ngabarin kamu secepatnya." Suamiku meraih
ian jagain Papa di sini?" Aku berharap tid
penting buat Mas. Nanti supir yang antar, ya?" balas sua
ya, Mas?" lanjutku ikut membalas senyum padan
diajak kompromi. Belum lagi aku belum bisa mengetahui siapa orang yang mala
di area koridor rumah sakit ini. Iya, pasti mereka sanak saudara yang m
cap pria yang menjadi supir suamiku y
Pak, b
ik,
n bagaimana jadinya jika Mas Bagas tahu fakta ma
aan yang begitu membuatnya kecewa bah
angan tahu Bapak ya, Bu? Saya takut nanti kehilangan pekerjaan ini." Ben
icara. Hal ini semakin membuatku curiga saja, sebena
u mau bicara apa sama saya? Tumben kamu berani mengajak saya bi
ya Bapak
aw
kata-katanya tiba-tiba ada mobil ya
mobil kita," ucap lelaki paruh baya itu dengan rasa bersalah atas apa yang baru saj
nting dari sekadar tabrakan ini yaitu adalah apa isi kabar y