img Wanita Penghibur  /  Bab 1 Kunang-kunang Untuk Ray | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Wanita Penghibur

Wanita Penghibur

Penulis: Jejak_kt_
img img img

Bab 1 Kunang-kunang Untuk Ray

Jumlah Kata:1584    |    Dirilis Pada: 06/08/2023

g dalam hidupmu. Menjadi sisi penerang keti

buh, untuk mengelilingi sisi tergelap da

ntik yang kemudian aku tahu itu untukku, mengusapnya lembut seperti ketika tanganmu mulai bersentuhan dengan tubuhku, lalu untuk kali ini ekor matamu tid

enilaian selanjutnya. Tapi jujur aku suka sekali kau seperti itu, meski semuanya hanya sesaat, karena

menun

kulontarkan, seolah aku bena

dikan aku sebagai penerangmu lagi agar sepi tidak berhasil menculik lalu membawamu ke sangka

n kita seper

langit kamar. Angka masih menunjukkan dua belas malam, tapi

a. Kau pun selalu mengajakku untuk bermain, dan menikmati terang itu bersama-sama sampai pagi menyapa. Setelah sinarnya

a binar matamu juga kembali kosong. Kesepian yang aku temukan di balik

tanyaku kala itu

ihat kebesaran untuk ukuran tubuhmu yang dulu sangat gagah. Matamu cekun

. Kita juga pernah dalam satu organisasi, mungkin karenanya ak

mu tanpa selera. Aku tahu engkau sedang tidak ingin membahas hal itu, karena aku

tasi. Tentu saja aku lagi-lagi tahu, karena aku pernah menjadi pengagum rahasiamu. Hal sekec

ah lama

kok

ita-cita ingin menjadi pemain sepak bola terkenal seperti Ronaldo. Lalu yang aku tahu kau berusah

terlampau berlebihan. Kau hanya tersenyum sambil menggeleng. Pi

ngapa dulu aku menjadi pengagummu

ah kecelakaan dan me

O

memerbannya, dan sedikit menggunakan kayu kecil yang langsung kau ikat pada bagian beti

ak orang, ujarmu kemudian, mungkin karena masih melihat mulutku yang menganga tak percaya

ya adalah kejutan paling menyenangkan, yang pern

kan adalah wajahmu. Di sana, masih tersimpan kenangan seolah engkau yang sedang serius memba

t kerinduan itu mulai berdetak. Itu

diri bag

masih suka nulis. Kad

au penuli

h kejutan untukmu? Apakah profesi itu tidak rendah seperti kebanyakan yang orang ang

ena tidak banyak menghasilkan pundi-pundi uang. Bahkan aku sempat menanyakan,

k pernah menjadi orang

tahu novelis Rena Reln

en

jur saat itu aku sudah langsung menahan tawa

u sadar, mungkin sedikit memastikan kalau kau tidak salah bertanya. Di benakm

uka sa

ulis hebat. Tulisannya selalu menginspirasi. Banyak hal-hal yang dia

nyuka k

Aku bahkan

katamu saat itu. Dunia seperti berbalik padaku, dulu aku

k kapan kau s

epatnya saat istriku jarang di rumah, dia

ah menjadi idola di SMA kita itu, katamu sekarang ada di luar kota. Oh ya aku paham, mungk

rimu buku berjudul "Kunang-kunang di Matamu". Itu karyaku send

berikan dulu padamu. Karena kau salah satu fansnya, Rena pasti

kau ke

sepup

sa kau beri a

u kontak Rena, diikuti dadaku yan

ng yang terdengar berkali-kali sempat membuatku tergagap, dan kau sampai melirikku cu

lak dan pertanyaan beru

nomer Rena? Apa kau hanya ingin dekat denganku, lalu

ku hampir tertawa saat itu juga. Kudiamkan bebera

iri, kau akan bertemu dengannya di sana,

Hanya pikiran itu yang sempat terlintas dalam benakku, saat kau ternyata benar-benar hadir dal

ya secara langsung?" ujarmu setelah berhasil menemuiku, kau bahkan nekat

lebih suka orang paham tanpa h

alu setelahnya Chat da

i, R

akan bel

dengan tuli

gadang, jaga kes

itu, meski kau mungkin belum tahu, nam

sebagai nama

*

ngkan. Kau tidak seangkuh yang aku pikir dul

trimu, kau kemudian beralih meremas tanganku, mengusapnya lembut seolah

matamu sudah cukup membuatku paham apa keinginanmu kala itu. Hanya saja

empelkan bibir ranummu pada pipiku. Lalu pada bagian leher, dada, dan aku sudah tak ingat lagi karena

osan seperti

di bahu yang memperlihatkan dada bidangmu. Aku suka bahumu s

mu, bukan dia yang selalu sibuk,"

ju dengan niatmu. Entah apakah kamu sedang serius atau tidak, tapi aku tidak ter

perti yang sering mereka kenal dengan sebutan pelakor. Tapi sudahlah, aku juga tak peduli. Aku hidup atas keinginanku send

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY