img Ranjang Yang Ternoda  /  Bab 1 Ranjang | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ranjang Yang Ternoda

Ranjang Yang Ternoda

Penulis: Fajar Merona
img img img

Bab 1 Ranjang

Jumlah Kata:1250    |    Dirilis Pada: 25/12/2023

e rumah baru. Rasanya masih ada lelah yang tersisa, tapi semangat kembali bekerja men

ari rumah kontrakan sempit itu! Sekarang Suci

a adanya. "Iya, akhirnya juga bisa punya halaman buat tanam bunga. Suci s

bisa ditebak, Riva langsung menengo

Ada yang baru pindah rumah, wakt

uju, seperti memang sudah m

ku juga sering melakukan hal yang sama saat orang lain ulang tahun, promosi, atau bahkan baru ganti g

si terbatas, kami takkan memaksa. Bahkan bisa jadi kami yang patungan untuk mem

pang tindih. Aku duduk di tengah mereka, menggigit risoles yang masih hangat, dan merasa... pulang. Bukan hanya ke rumah ba

asih menggantung di udara, sementara beberapa rekan mulai kembali ke meja masing-masing, mengelus perut keken

a ke ruangan s

asanku yang k

gi besar, kulitnya cerah khas blasteran India-Indonesia, dan selalu rapi dengan kemeja lengan panjang berwarna netral. Tapi

k. Sambil menyeruput kopi yang tinggal se

Riss? Sudah nyaman? S

ulillah, Pak. Senang sekali, apalagi Suc

dengan nada yang santai tapi penuh rasa ing

k di mana, Riss? Masih

rnya. Dalam sebulan bisa empat sampai lima ka

liau punya rasa yang sempat terpendam dulu. Tapi ia tak pernah melangkah melewati batas. Ia selalu menjaga sikap dan aku pun suda

membuka laci meja kerjanya dan meny

a tahu pasti kamu yang bayarin

mplop itu tidak kubuka, tapi aku tahu, seperti bias

Tapi kan nggak perlu

au semua atasan kayak saya, pa

dua tert

aga hubungan profesional tanpa kehilangan sentuhan pribadi. Kami s

mendapat suntikan semangat baru untuk menyelesaikan sisa hari. Amplop itu kugengam er

ke laci meja, Riva sudah menghampiri. Wajahnya menyeringai k

ggir mejaku, "Pinjem dulu dong. Buat a

lan. Dalam hati aku sudah bisa menebaknya sejak tadi.

a dengan senyum penuh kemenangan kecil, lalu langsung memelukku sebentar sambi

liah. Kami sudah berbagi banyak hal: cerita cinta pertama, patah hati, skripsi yang dikejar-kejar deadline, bahkan sampa

dan belanja kadang bikin aku geleng-geleng kepala. Suaminya sendiri kadang suka ngedumel,

luluh. Karena ya... dia Riva. Sahabatku. Yang kalau aku sedih, bisa tiba-tiba muncul dengan boba dingin dan pe

ena sahabat sejati, meski kadang merepotkan, selalu tahu caranya menebus semuany

lui kendaraan. Di kiri kanan, deretan rumah tampak masih segar-catnya cerah, taman kecil di depan

tanaman atau sekadar duduk-duduk di teras sambil mengawasi anak-anak mereka bermain sepeda. R

tinggal di sini," aku memb

tidak gaduh. Tidak mewah, tapi nyaman. Semuanya seperti berada dalam satu ir

n pagar kecil yang manis. Terlihat sederhana tapi bersahabat. Dari jendela d

ku pelan, "tempat b

bil, menikmati suasana. Anak-anak tetangga masih berlarian sambil terta

ya, Bu?" sa

Saya Rissa," jawab

sama yang main sepeda. Rumah saya sebelah ka

, sepertinya kita satu generasi ya,

Orang-orangnya sepertinya satu frekuensi denganku. Dan itu-buat seorang ibu yang

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY