takdir mempertemukan mereka di lorong gedung kuliah. Gita, dengan buku-buku tebal di tangan, dan Mada, yang penuh semangat memba
a dan semangatnya dalam menjalani kehidupan kampus. Di sisi lain, Mada terpukau oleh kecerdasan dan bakat Gita yang bersinar, menjadikan mereka dua individu
sona, "Gita, apa kabar? Kamu terlihat cantik seperti selalu." Gita tersenyum malu, merasa kikuk oleh pujian tiba-tiba dari Mada. Mada kemudia
anya menemukan passion baru dalam seni lukis. S
mbar lebih baik." Mada dengan sengaja menyisipkan kata-kata penuh keberanian, membuat Gita tersenyum malu-malu. Keakraban mereka da
a bekerja sama dalam proyek ini? Kita bisa saling melengkapi, kamu dengan keahlian seni lukismu, dan aku dengan konsep-konsep inovatif
sa bersama-sama." Pada saat itulah, terasa ada keintiman yang tumbuh di antara m
n yang tak terduga, "Gita, apa kamu mau menari bersamaku?" Mada mengulurkan tangannya sambil menunjukkan lantai dansa yang kosong.
nuh kehangatan, "Siapa bilang kita
ersenyum setuju, dan mereka berdua menari dengan lincah, mencip
asih ada perbedaan pandangan yang terpen
anyaan sulit tentang karir dan cinta masih mengintai di antara keramahan mereka. Keputusan sulit menanti di
enemukan momen-momen akrab dalam berbagai aktivitas kampus, perbedaan pandang
ama yang intensif. Gita, yang terfokus pada seni dan ekspresi diri, merasa tertantang oleh tuntutan proyek ini. M
ngekspresikan kekhawatirannya tentang dampak yang mungkin dimiliki proyek tersebut pada keseimbangan hidup mereka. Mada, yang
i seseorang yang bernama Riana, teman lamanya. Kontennya mencurigakan, memunculkan kecurigaan Gita akan kemungkinan
ba mendukungnya dalam kariernya. Meskipun penjelasannya cukup masuk akal, tetapi kepercayaa
k dihargai, mempertanyakan kesungguhan Mada dalam memprioritaskan hubungan mereka. Mada, sementara itu,
utkan pertarungan demi memperbaiki hubungan mereka atau akhirnya melepaskan ikatan yang semakin terjepit. Di ujung jalan, mereka menyadari bahwa cinta se
berbagai sudut kampus. Tidak hanya dalam kelas, tetapi juga di perpustakaan, kantin, dan acara-acara mahasiswa. Kehadiran satu sama lain di teng
diri seminar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan merayakan berbagai momen penting dalam kehidupan kampus. Pertemuan di kampus bukan hanya seka
ampus yang penuh tantangan, mereka menemukan kekuatan dan dukungan satu sama lain. Pertemuan yang awalnya kebetula
muan di kampus tetap menjadi bagian yang tak terp

GOOGLE PLAY