dan membuat Pak Diwan seolah hendak muntah saat menelannya. Apalagi, Nonik tak tanggung-tanggung memasukkan telu
menantu barunya. Meski begitu, ia tetap memaksakan diri untu
tetap maksa 'kan? Lagian, Nonik pikir, kalau telurnya banyak b
tri dan menantunya. Setelah itu, lelaki tersebut beranjak menuju teras depan. Duduk no
perputaran hari sama sekali tak terasa baginya. Sudah lama dia menganggur dan tak mau bekerja lagi. Terhitung, semenjak rumahnya di ambil bank karena tak sanggup mencici
titah Bu Rahma setela
-kuku aku patah," ja
nggak bi
Zahwa aja yang kerjain. Bukannya, kata
gitu, kita tinggalin aja piring kotor dia
!" ucap Danil sa
keduanya segera keluar dari kamar lalu berlari memeluk Danil denga
Pesanan Nonik, mana?"
ah kantongan berisi martabak
ih, Mas!" uca
ang? Kok Mas ngg
ut karena sang suami justru
di pagi, dia nggak pernah berani k
. Emosinya seketika menggelegak saat mendengar adua
ata Nonik sembari memulai akting menangis. "Kalau
h. la menemui sang Ibu yang sedang bera
pekerjaan rumah tangga selama tinggal bersamanya dan Zahwa. la menuntut Zahwa melakukan semuanya sendiri. Meski awalnya Zahwa sempat
s sambil menceplok
k sih? Kan, kasihan! Dia itu lagi hami
ada Z
nya rumah. Ibu suruh nyapu, masak sama nyuci baju aja, dia malah jawab Ibu pakai kata-kata yang nggak pantas. Padahal, Ibu kan nyuruh dia karena
hanya sekadar mengancam dengan mengatakan tak mau lagi mengurus pekerjaan
Nonik, tadi Zahw
edang mengangkat telur terakhir dari atas penggorengan. Namun, sesaat kemudian, dia m
Bu Rahma tersenyum samar
benar. Ibu
nya ken
amar Zahwa. Pas Ibu samperin, Zahwa udah nampar pipi Nonik kencang b
omong sek
ak percay
uasai dirinya. Tanpa pikir panjang lagi, dia bergegas men
r!" teriaknya
atnya saat mendengar teriakan sang suami. Sambil terheran-heran, ia lekas
AK
hwa. Panasnya bukan main. Bu Rahma dan Nonikyang menyaksikan pemandangan tersebu
Zahwa dengan suara bergetar. Jujur, ia sangat syok
ik hati dengan tidak menceraikan kamu. Tapi, begini balasan
ah aku lakuin? Ngomong
nya Danil to the point. Api amarah m
r dia?" ujar Zah
ik sebagai pelakor dan janda gatal. Padahal, kamu sendiri udah tahu kalau saat ini Nonik sedang mengandung anakku! Darah dagingku! Kala
ar sudah remuk dan hancur. Cinta yang dulu menggebu untuk sang suami, seolah sirna begitu saja hanya dengan s
k Nonik, Mas?" tanya Zahwa dengan
Sangat percaya, ma
ercaya sama aku?"
idahnya mendadak kelu m
u atap, hah? Apa menurut kamu, aku akan melakukan hal seperti itu terhadap seseoran
saksinya! Jadi, nggak mun
h! Dengan begitu, artinya aku dan dia memang nggak bisa disatukan dalam satu atap, kan? Kalau begitu, silahkan kamu bawa istri kamu pergi dari rumah ini! Jangan sampai
ap dengan tatapan Zahwa. Istri pertama suamin
belah masih di renovasi. Nggak mungkin aku bawa Nonik yang lagi
s keluar dari sin
mbari berjalan mendekat. Si pelakor memel
emari dan mengambil sebuah fotokopi sertifikat ru
ifikat rumah itu. Nama Mas Danil, atau justru na
mun tetap membaca isi se
tanya Nonik setelah melihat siapa nam
ng dengan tega mengungkap kebohongannya selama ini. Sementara,
kepada anaknya itu memilih mengabaikan fakta yang sebenarnya sudah berada di depan mata. Dimulai dari beberapa kali Zahwa sudah me
rcaya kalau rumah i