di balkon, menyandarkan tangannya di pembatas balkon seraya melihat pemandangan pantai. Suara ombak terdengar menderu namun menenangkan hatinya
n dari belakang, menyandarkan dagunya ke bahu
ico… menurutmu, bagaimana
mana k
n seperti ini… Apa kau bahagia
menghirup wangi parfum flo
rnikahan ini mendadak dilakukan… tapi begit
mengg
tik,” bisiknya tepat di telinga Raihan, “aku bahkan berp
coklat yang hangat milik Nico
u gadis terindah yan
an bibirnya hingga ia mengecup lembut bibir merona milik Raihan. Mata mereka
i ini dengan pria manapun. Ragu-ragu ia mengangkat satu tangannya mer
mbut lalu ciuman itu berubah menjadi lumatan-lumatan lembut, agak ragu-ragu namun Raihan membalas jua lumatan di bibi
terus melumat bibir merona Raihan hingga lumatan-lumatan le
ico… h
ergerilya menjelajahi tubuh Raihan. Raihan memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya, napasnya mulai terengah-engah
rona milik Raihan. Raihan yang merasa malu ditelanjangi seperti itu hendak menutup dadanya dengan tangannya namun dengan cepat Nico menahannya.
seakan menyantapnya dengan buas, ia tak bisa menahan erangannya oleh jilatan dan isapan Nico, tangan Nico jug
gak menerawan lalu menaruhnya di sembarang tempat. Ia mengamati orga
t Nico menjilat dan mengisap bagian paling sensitifnya, ia tak bisa
h wak
embelalak ketika melihat barang tegang milik Nico yang mengacung tegap, ia memikir
unya mengangkat salah satu paha Raihan dan mem
ap?” bi
ut dan seakan meminta untuk segera menyatukan tubuh mereka. Jari-jari Raihan bergerak menye
enyum lembut, tanda ia memberi
. Nico yang mengetahui itu segera melumat bibir Raihan lalu menciumi leher R
akit s
akit yang benar-benar perih namun wajahnya
menghentika
B