img Jalang Berwajah Seribu  /  Bab 2 Maaf yang Tak Berarti Apa-apa | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Maaf yang Tak Berarti Apa-apa

Jumlah Kata:1163    |    Dirilis Pada: 22/04/2024

i ini ia dengan berani menginjakkan kakinya pada sebuah club malam yang cukup ramai. Ia sedang duduk bers

n gue?" tanya seorang perempuan

. Gue butuh banyak d

nta ijin sama dia, kan?" t

endekatkan kepalanya pada Rani. "Tapi cowok ini siapa sih, Ran? Kenapa dia minta

t Jovank

emen kuliah

an jemarinya. "Gotcha! Jovanka ya

orang

tiba-tiba tanya soal lo." Rani mengendikkan bahunya. "Terus gue bilang kalau lo u

tampak kebingungan. "Dia suka sama lo se

Larasati polos, yang sontak

i hidupnya yang membosankan, Ras. Lo tenang aja, dia bukan tipe orang ya

ertubuh atletis yang baru saja berjalan mendekat ke arah mereka. "Udah g

ru terkekeh sambil mengusap ramb

a?" tanya Jovanka santai, sam

pada Jovanka yang kini berada tepat di hadapannya, mem

tnya yang sedikit panjang, tapi tetap terlihat

ine yang masih terlihat utuh. "Nggak usah berla

kannya lo u

cinta sama

g, hingga membuat Jovanka tampak heran. "Alasan l

i tatapan mata Larasati. "Sama kayak orang-orang kaya kebanyakan, kita dijodohin. Just for

Larasati sambil terkekeh, "gue udah punya sua

tinya sekarang lo

dengan laki-laki lain di sebuah club malam, membuat rasa bersalahnya kian membuncah. Tatapannya berubah sendu. Sungguh, ia ingin berlari pulang dan memeluk Dirga sek

uat obatin dia. Gue nggak akan datang dan du

nedalam gelasnya. "Ini alasan gue suka sama lo, Ras. Om

e atas meja. Ia mendekati Larasati, lalu duduk tepat di sampingnya. " Kemewahan? Barang-barang y

-benar mampu memberikan semua itu untuknya. Namun, i

yang lo mau

nkan peran sebagai istri gue. Jadi pendengar ya

ang kini jantungnya sedang berde

? Karena istri gue Teressa,

*

setelah menghela nafas panjang. Di sofa ruang tamu, terlihat Dirga yang sedang tertidur dalam

bangun dan mengerjap beberapa saat, sebelum

dah menunjukkan pukul sebelas malam. "Siapa sih,

nya mendapat tugas untuk mewawancarai seseorang yang cukup penting,

engusaha besar gitu, kebetula

epot buat perkenalan dulu," sahut Dirga sa

tuk mengatakan apa pun lagi. Hingga akhirnya

ik Larasati. "Soal Miko, sama sekali bukan salah kamu, Sayang. Memang uda

r biaya rumah sakit, tapi gimana sama transplantasinya? Aku udah car

sambil cari uang untuk transplantasi, ya.

kita biarin Miko susah untuk nafas?! Mau sampai kapan kita pasrah dengan terapi?! Kamu tahu kalau terapi cuma mem

a tidak lgi bisa menikmati makanannya sejak mengetahui keadaan miko. Namun, dengan k

suatu, jangan cuma pasrah!" t

in kamu untuk jual rumah, tapi kamu tolak. Kamu

jam uang kantor, kenapa nggak?! Dem

g itu untuk kasih pinjaman. Kal

ak yang kamu mau, karena kamu punya pinjaman?!" Larasati menghapus jejak

s, tapi kamu jug

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY