, Daddy, Mommy
a balik Ziya sambil me
duk samp
bulan kembalinya Ziya, Arus
g seolah tak ada artinya. Arushi yang dulu selalu merengek padanya, se
akit. Bahkan rasa sakitnya lebih sak
my," sapa Aya
hatian padanya. Ayaan bahkan cuek de
ing,
n Ayaan duduk di
sebelah kanan meja ada Selena dan Ayaan
goreng dan meletakkannya di piring Dallen. "Aku yang
an piring di
a, padahal biasanya Selena tidak pernah mau menyentuh makanan buatan Ziya. Biasanya juga
ngguh membuat hat
in di ambilin jug
mengambilkan nasi goreng dan
sih M
Ziya tersenyum sambil m
au Mama ambilin
u menatap Selena yang
mau di ambilin
g ingin menyuapkan nasi g
ng Mommy nya. "Ayaan
n. Selama ini hanya Ayaan yang peduli padanya. Di saat semua orang mengabaikannya h
s terbiasa
rambut Ayaan. "Ayaan di
luka. Ya Tuhan, Selena ingin sekali memeluknya. Tapi
ng ambilin
. Dia senang sekali ak
, sebentar ya,
dalam piring, Ziya berdiri
a." Ziya mengusap rambut put
NGGAK
an
reng ke lantai hingga pecah. Se
." Ziya
dengan cepat me
shi juga ik
it,
Ziya dan mengecek kakin
g tak tega melihat kaki Ma
ak papa, jangan nangis."
a berdiri, mendekati Ayaan da
ngajari kamu jadi kasar kayak gini. Lihat
ursi dan menatap t
uan itu. Ayaan nggak suka per
AN!
. Sorot mata Selena menajam, namun juga terlihat rapuh dalam waktu bersamaan. Matanya memerah marah, t
engan suara yang ter
k Ayaan seperti
bermaksud b
Biar aku yang mengan
na tu
pergi dari ruang makan. Ayaan melingkarkan tangan mungilnya di l
i, mengalir juga. Dia mencium pipi Ayaan
depan, tapi sayangnya mobil istri
en," pang
saannya sekarang. Marah, sedih, benci, kesal, jengkel. Sem
n konsentrasi penuh. Jangan sampai kesedi
yan
, Mo
marah ya. Daddy sedang marah dan emosinya nggak
Ayaan. Tapi Ayaan lebih
gak cueki
Mommy nggak mau ambi
h ada Ma
suka pere
nya. Saat dia ingin mencari tangannya, Ayaan tiba-tib
Ibunya Ayaan," lirih Ayaan sedih sa
bukan Ibu ka
kandung Ayaan? Mommy nggak mau perhatian sam
yang. Buka
tangannya basah oleh sesuatu. Saat dia menole
Ayaan, Mommy. Ay
l, lalu menarik putra
n ia tahan agar suara tangisnya tak terdengar. Dia ti
an menangis s
nggak akan nin
erai dan sudah pasti meninggalkan Ayaan. Selena tidak i
. Ayaan nggak mau Mommy pergi." Ayaan ter
angis, lalu perlahan
nih mata Ayaan jadi bengkak." Selena
lau Mommy nangis, nanti Ayaan ikut
et sih anak
bil menuju ke sekolah. Tepat dia memarkirkan m
tu pun Ayaan. Dallen bersama Ziy
p kesal saudara kembarnya. "Gara-gara Ayaan juga k
erhatikan
as tasnya dan mengambil pl
udah di plaster kok," larang Ziya. Tapi di
Ayaan justru berjon
Selena agak memb
ommy ju
kakinya. Jika bukan diingatkan oleh putr
yang. Sini
aja M
laki-laki itu berdiri dan tersenyum. Selena pun membalas
bisa sedekat itu. Ziya sering mempengaruhi Ayaan agar membenci Selena, tapi
sana masu
, Mo
gung Ayaan mengabaikannya seperti ini, bahkan anak nakal itu tidak mencium ta
n tun
erbalik
pa, M
y sama Mama. Kamu juga janga
a dari samping. Arushi tidak menya
" panggil
-ogahan Ayaan mengh
angan Daddy
len dan Ziya. Setelah itu Ayaan langs
k Mommy, sana m