erambut sebahu itu melihat Alex telah bersiap dengan pakaian yang dibawanya dari bawah beberapa menit
bos. "Pak, hari ini ada pertemuan dengan Ibu Ma
elah alisnya, "Ken
, beliau selalu mengadakan perte
ita kerja sama dengannya?" Alex memb
sudah bekerja sama dari awal tahun kem
nti
angan mengacau!" Dara tersenyum mengejek, sedan
ngan perempuan. Sedari dulu, lelaki itu selalu meng
empuan karena dia tidak ingin bernasib
dis itu menahan tawa sambil melihat keluar jendela. Dara dapat dengan puas menertawakan bo
i raut wajahnya. "Bapak tenang aja, Ibu Mariana itu profe
semakin kesal dengan perempuan y
n oleh hotel tersebut. Di sana terlihat perempuan seksi
a di depannya tersebut. Kemudian Dara menyenggol
Tuan Adrian Geraldo ceritakan." Mariana menjabat tangan
enyilakan keduanya untuk segera memulai rapat. Dara mengeluarkan semua berkas yang dipe
saya serahkan padanya, Pak Alex. Kita hanya tinggal memantau saja hasilnya." Ma
engucapkan terima kasih karena sudah mempercaya
ut dengan pertanyaan Mariana. Lelaki itu segera meng
m mobil, Dara melakukan protes pada atasannya itu. "Bapak kenapa tadi
k saya?" Alex melihat sekret
Harusnya Bapak sed
suk ke ponselnya. Lelaki itu membaca pesan tersebut, teta
minta ketemuan. Perempuan selalu merepotkan!" Alex
empuan ju
. Ingat itu!" Lelaki itu melihat
mobil kantor tersebut memasuki tempat parkir. Setelah keluar da
gan yang di tarik Alex membawa tumpukan berk
pasrah. Dia masuk ke dalam begitu saja tanpa protes. "Kita mau
menit lagi ja
e merepotkan, dia lebih parah lagi." Dara bergumam sambil mema
" Dara terdiam kare
*
e lantai direksi tanpa pemberitahuan. Hal itu, membuat Da
g ke kantor kami?" Dara sangat terkejut kare
x?" Kemudian Dara mempersilakan
n kedatangan Mariana ke kantor. Laki-laki itu m
bosnya tersebut telah membuat janji dengan
. Ini, kan, jam kantor sudah berakhir. Mungkin Pak Alex ada waktu?" Alex dan Dara saling pandang. Sorot
ini Pak Alex ada pertemuan sangat
kantor?" tany
sekalian mengajak untuk
riana berkata dengan sangat menyesal. Perempuan berusia tiga puluhan tahun i
selesai. Hari ini dia tidak ingin pulang larut lagi. Namun, saat dia sedang bek
ilakan, saya masih ada pekerjaan
bersiap!" Alex bersiap di depan pintu, seda
cuma alasan aja
pergi benaran.
n pekerjaan sore ini gagal. Gadis itu seg
pak jadi orang jangan semaunya gitu. Gara-gara Bapak kerjaan saya ngg
bosnya, jadi terserah saya
ar kantor, wajah Dara tidak men
uzana gitu. Ini juga karena k
ang dimaksud bosnya. Setelah mendapat
s, menjadi geram. Terlintas ide jail di
*
erambut sebahu itu melihat Alex telah bersiap dengan pakaian yang dibawanya dari bawah beberapa menit
bos. "Pak, hari ini ada pertemuan dengan Ibu Ma
elah alisnya, "Ken
, beliau selalu mengadakan perte
ita kerja sama dengannya?" Alex memb
sudah bekerja sama dari awal tahun kem
nti
angan mengacau!" Dara tersenyum mengejek, sedan
ngan perempuan. Sedari dulu, lelaki itu selalu meng
empuan karena dia tidak ingin bernasib
dis itu menahan tawa sambil melihat keluar jendela. Dara dapat dengan puas menertawakan bo
i raut wajahnya. "Bapak tenang aja, Ibu Mariana itu profe
semakin kesal dengan perempuan y
n oleh hotel tersebut. Di sana terlihat perempuan seksi
a di depannya tersebut. Kemudian Dara menyenggol
Tuan Adrian Geraldo ceritakan." Mariana menjabat tangan
enyilakan keduanya untuk segera memulai rapat. Dara mengeluarkan semua berkas yang dipe
saya serahkan padanya, Pak Alex. Kita hanya tinggal memantau saja hasilnya." Ma
engucapkan terima kasih karena sudah mempercaya
ut dengan pertanyaan Mariana. Lelaki itu segera meng
m mobil, Dara melakukan protes pada atasannya itu. "Bapak kenapa tadi
k saya?" Alex melihat sekret
Harusnya Bapak sed
suk ke ponselnya. Lelaki itu membaca pesan tersebut, teta
minta ketemuan. Perempuan selalu merepotkan!" Alex
empuan ju
. Ingat itu!" Lelaki itu melihat
mobil kantor tersebut memasuki tempat parkir. Setelah keluar da
gan yang di tarik Alex membawa tumpukan berk
pasrah. Dia masuk ke dalam begitu saja tanpa protes. "Kita mau
menit lagi ja
e merepotkan, dia lebih parah lagi." Dara bergumam sambil mema
" Dara terdiam kare
*
e lantai direksi tanpa pemberitahuan. Hal itu, membuat Da
g ke kantor kami?" Dara sangat terkejut kare
x?" Kemudian Dara mempersilakan
n kedatangan Mariana ke kantor. Laki-laki itu m
bosnya tersebut telah membuat janji dengan
. Ini, kan, jam kantor sudah berakhir. Mungkin Pak Alex ada waktu?" Alex dan Dara saling pandang. Sorot
ini Pak Alex ada pertemuan sangat
kantor?" tany
sekalian mengajak untuk
riana berkata dengan sangat menyesal. Perempuan berusia tiga puluhan tahun i
selesai. Hari ini dia tidak ingin pulang larut lagi. Namun, saat dia sedang bek
ilakan, saya masih ada pekerjaan
bersiap!" Alex bersiap di depan pintu, seda
cuma alasan aja
pergi benaran.
n pekerjaan sore ini gagal. Gadis itu seg
pak jadi orang jangan semaunya gitu. Gara-gara Bapak kerjaan saya ngg
bosnya, jadi terserah saya
ar kantor, wajah Dara tidak men
uzana gitu. Ini juga karena k
ang dimaksud bosnya. Setelah mendapat
s, menjadi geram. Terlintas ide jail di