ce Boy membuat Dara terperanjat. Wanita
. "Perut gue sakit, Nu. Nggak tahan lagi!" Ka
lang aja," saran Banu da
k ibunya Pak Alex dan kopi hitam pahit untuk bos. Bisa,
Kalau bos tanya saya bilang apa?" B
a gue saki
meninggalkan pantry dan bergega
mata terus mengalir membasahi pipinya. Gadis itu berpikir, dengan menuruni tan
aat ini. Tidak terasa sudah empat lantai dia turu
an manis saja yang dapat dia nikmati. Namun, itu hanya mimpi. Sampai saat
*
anya Alex saat Banu
kesakitan. Sampai nangis gitu." Banu mence
n sejenak pekerjaannya. Lelaki itu menghawati
Banu menundukkan badannya untuk berpam
kretaris, Al?" Meirose berta
elaki itu melirik mamanya yang duduk di sofa,
Alex mendekati sang Mama. Lelaki itu duduk di samping
Mama tidak mengun
Mama nggak berkunjung lagi? Mama juga tidak
nting sekarang kita bersama. M
u tidak hanya memanggil melalui interkom, berkali-kali dia juga memanggil lewat ponsel Dara.
di lantai direksi, tetapi Dara
i dekat jendela. Namun, ruangan tersebut terlihat sepi karena hari Sa
mbuat laki-laki itu harus benar-ben
ing yang telah bersiap untuk tugas di luar. Di antara rombongan tersebut, ada Kila. S
isi,
sosok jangkung itu. Alex melambaikan tangannya untuk menyadarkan Kila d
ya nggak percaya Bapa
in membuat sang gadis terpesona. "O
erangkat duluan? Astaga! Nggak terjadi apa-apa sama Dara, kan, Pak?" Ki
kit perut. Tapi, dia belum kemb
ak? Semalam dia pulang sama Bapak. Katanya makan malam sama klien. An
haluskan bumbu Dara. Dia tidak memeriksa
h telepon?"
di meja. Ng
nnya telah bersiap di mobil kantor. Namun, nasib
iar Dara saya yang
ung banget si Kupret. Diperhatiin sama bos gan
saja. Setelah pintu lift terbuka, Alex menghambur ke ruangan Dara. Lelaki itu memperlambat lan
kan?" Alex duduk di k
kegiatannya. Dia melihat muka Alex yang terli
kan merica di ren
sesuatu. "Saya nggak tau, Pak. Saya, kan, nggak bisa bedain meric
. Setelah semua mereda, Alex terus
a menyadari sesuatu jika dirinya tidak bisa jauh dari Dara. Di
a. Lelaki tua itu memohon pada Alex supaya kembali ke Indonesia dan mengurus perusahaan p
ex teringat masa-masa indahnya di Sekolah Menengah Atas, setelah di
lagi Dara adalah sekretaris papanya. Apabila sang papa meng
dia yakin itu adalah cinta pertamanya dulu. Dia pergi tanpa mengabari. In
angan? Sudah tidak ada pekerjaa
n data yang kamu kerjakan s
ntar lagi
unggu d
entar
ah kamu ng
! Bapak masuk aja, nan
rena tidak ingin berdebat lagi dengan
li menetes. Dia menatap pintu ruangan A