. Berkali-kali Alex memandang wajah perempuan di sampingnya melalui kaca spion. Namun, Dar
ata pun yang melintas di otaknya. Ini adalah kesempatan baginya b
ranikan diri untuk berucap. "Jadi,
dengan jalanan di depannya. "Aku pindah ke Jogja, kuliah di s
x semakin tertarik de
jua
nggak kasih
au bahas ini
ngeluarkan sepatah kata pu
ana bercat hijau tersebut. Dia terlihat duduk di bangku depa
ila melihat dengan teliti mo
saran. Gadis itu masuk ke rumah. Kila yang menyadari
isa sa
us tanggung jawab anterin gue balik ke
ian beralih pada gaun yang dikenakan Dara. "Baju baru,
ngan bilang bos yang b
rang. Gue ada kerjaan ketemu sama orang besar
bulatkan
gue." Dara ber
erus lo ganti baju
an menatap tajam sahabat
*
Kila bertanya-tanya. "Belum mandi? Telat entar. Bos marah lagi
rja. Paling cek data aja. K
kerja. Harusnya bos baru buat lo makin semangat! Liat entar malam, ya. Gue juga pengen nonton." Kila melihat sah
tar telat! Gue be
enam. Ra
tugas d
ila, hati Dara semakin tidak menentu. Dia ingin izin untuk tidak bekerj
i sofa. Dia telah mengubur masa lalunya. Namun, sekarang masa lalu terseb
ara bergegas menuju ruangan sang direktur. Saat Dara membuka pintu, ruangan itu mas
a ini Sabtu. Tidak ada rapat ataupun tugas yang berat. Dia hanya memeriksa beb
uluh menit, tetapi Alex belum datang. Lelaki itu juga tidak memberi kab
Dia takut terjadi sesu
dengan seorang wanita. Dara mengerjapkan mata saat mereka berdua melintas di
ang sesak menjadi semakin tak menentu. Gadis itu memegang
ri bayangan masa lalunya. Dara menekan benda tersebut dan suara Ale
ang berhubungan dengan Alex akan terus menghantuinya jika lelaki itu ma
. Dia belum siap dengan ini. Namun, dirinya harus menghad
hijau tanpa gula untuk
wanita modis yang tengah duduk di sofa.
u sekretaris Alex
aya pernah me
dis itu memandang Alex yang juga memandan
a betul-betul belum pern
dak pernah membawa istrinya berkunjung ke tempat kerjanya. Lelaki itu tidak pernah menca
ama anak buahnya atau kliennya. Mama kayak tahanan, hany
mungkin gue udah resign dari dulu. Sabar Dara. Anggap aja
Buatkan Mama saya teh!" perintah
e membuat Dara semakin ingin berlari jauh. Gadis
irose tampak memikirkan sesuatu. Setelah Nyonya
ya. Bertemu kembali dengan wanita itu membuatnya sakit. Gadis itu menangis ter