img Damn! Dia Bosku  /  Bab 7 Chapter 7 | 19.44%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Chapter 7

Jumlah Kata:1124    |    Dirilis Pada: 16/12/2024

ara yang masih bingung hanya menurut saja ketika Alex men

m supermarket tersebut. Dara mengikutinya di belakang. Perempuan it

lanja apa, sih?" Dara ti

ikut s

is itu mengikuti langka

itu juga menyerahkan dompet pada gadis itu. Setelah berada di kasir, Alex keluar d

ke arah lelaki yang sedang duduk santai sambil memainkan ponselnya. Saat

kantong besar di tangan kanan dan kirinya. Melihat kesulitan Dara, Alex bert

atasannya itu. Dia membawa beban berat itu menuju mobil sang atas

ajah kesal. Dia hanya menatap jalanan yang ber

ang karena dapat membuat Dara naik pitam dan itu merupakan kesenangan baginya

kosnya. Dia melihat Alex dengan geram. "Bapak ini bukan jalan

ntari kamu pulang?" Alex

tu semakin panik, sedangkan Alex teta

k rasa dengan tidak keluar dari mobil, sedangkan Alex sudah keluar terlebih dahulu. M

gak mau

ter

as perempuan pakai baju putih, rambutnya panjang, mukanya ...." Sebelum A

n berbalik meninggalkannya. Saat Dara akan meng

ang berada di kursi belakang. Perempuan itu terlihat kesul

sang sekretaris yang kesulitan. Kemudian dia membawa salah satu kantong bela

anya Dara penasaran, sedan

apak tinggal s

saya ana

, Dara melihat sekitar. Ruang tamu yang ter

tempat ini. Kemudian dia masuk ke ruang dalam. Ruang santai

da beberapa rak buku, ada juga tumpukan berkas di meja tersebut, juga komputer. Seperti

nya di atas meja makan. Dara juga meletakkan kantong plastiknya di te

endang. Kamu masakkan

inggal ke warung Padang di seberang jalan situ! Bapak sengaja mau buat capek saya?" Dara mengeluarka

aya bantu." Alex berbicara dengan tenang dan itu membuat Dara lul

apa yang dilakukan Dara. Dia bertany

be. Saya nggak bisa

. Kemudian dia mempersiapkan dirinya untuk memasak. Dara mengambil ikat rambut dari tasnya

s. Dia terpaku sejenak, kemudian tersadar. "Turunkan rambut ka

jadian di mobil tujuh ta

ya dengan rambut. Ada rasa canggung antara keduanya. Kemudian Alex m

Dara. "Kenapa tadi Bapak nggak beli bumbu siap saji aja? Kalau

Sudah seharusnya

g, ayam goreng, tahu goreng, sa

nanti, kamu mau ka

ang juga melihatnya. "Bapak nggak usah ngarep!" D

ada perasaan untuk bersama dengan saya

lalu perca

tidak menentu. Dia senang dengan ucapan Alex, tetap

a waktunya memasak, Dara kesulitan dengan takaran santan. "Ini seberap

na lihatny

uang semua, dagingnya

lam hal masak memasak. "Sepertinya kamu harus belajar memasak mulai

rona dengan kata-kata Alex. Beberapa saat kemudian, Dara menenangk

ak suka makanan lokal?" Dara berbicara samb

saya." Alex berbicara sambil melihat Dara memasak. Untuk menutup rasa canggungnya, Dara be

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY