an penuh dengan semangat. Mahasiswa baru jurusan Perfilman kembali berkumpul untuk melanjutkan hari kedua OSPEK jurusan.
k pagi tubuhnya terasa agak lemas dan kepala sedikit berdenyut, ia tetap melangkah cepat mengh
Salsa, teman sekelompoknya
erapa menit kemudian, tawa dan candaan pun tercipta,
otonya? Udah am
h. Tapi belum se
akan jaket abu yang sudah mulai pudar warnanya. Matanya secara refleks menyapu pe
yl
matahari menyoroti wajahnya, membuatnya terlihat seperti potongan ad
gini nggak cuma ada di
OI
t saat Bagas, teman satu kelompoknya dari kelompok Ga
e, lagi ngelirik Cewek kelas A
h!" Revan cepat-cepat m
keduluan yang lain. Banyak loh
as lo!" Si
mpul dulu. Kang Bintang u
apa menit kemudian, semua kelompok sudah duduk melingkar, men
ya, karena akan ada informasi penting terkait tugas ap
ut seluruh mahas
fokus memperhatikan men
kalian adalah... Membuat film p
itu apa teh?
m dalam waktu singkat atau le
ng dasar. Fokus, kerja sama, dan ini aku kirimin job kalian di
asisten sutradara. Kayla berusaha tetap fokus meski keningnya mulai berkeringat
? Perasaan tadi gak ken
sah ikut shooting kali" b
bil memaksakan senyum. "Nggak apa-apa, aku masih
ka membagi peran, menyusun naskah singkat, dan segera memulai produksi. Kayla berdiri
la terhuyung. Pandangannya sempat kabu
a?" tanya Yoga, sa
banget," uja
njut take aja, aku masih bisa,"
ar kami lanjutin dulu," potong
lokasi syuting, tetap bersikeras menonton dari ja
ama dalam film kelompoknya. Ia fokus, seperti biasa. Namun saat sedang p
napa?" tanya Bagas
jawab Revan pelan, sedikit bingung. "P
tirahat
jutin. Tinggal
efisien. Tapi rasa pusing itu tetap mengganggu Re
bali di sisi samping Museum Pendidikan. Beberapa mulai menge
n melihat sosok yang membuat
yl
cat, dan tangan kirinya memegang kompres dingin yang ditempelkan ke
using yang ia rasakan tadi bukan kebetulan. Seolah tubuhny
kin..." p
rasain apa ya
lai mengikat mereka berdua-pe