img Sekretaris Sang Presdir  /  Bab 3 Part 3 | 7.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Part 3

Jumlah Kata:1232    |    Dirilis Pada: 18/03/2025

lah tidak pernah terjadi apa pun. Semua pekerjaannya dila

an ... Elang kembali

kepada Aurora. Merendahlah di depa

r ingatan, ketika Elang meme

ngulang perintah yang diucapkan lelaki itu k

..

dak membantah kalimatnya, membuat Pijar pun

, sedangkan Aurora memiliki penyakit lambung akut." Pijar menatap Elang yang sekarang rahangnya terlihat mengetat erat. Kendati demikian

n masalah bunga dan minuman itu

b saya tidak bersedia diinjak-injak ole

in keras memberontak. Pijar akan membuktikan pada lel

kendati wajahnya masi

menimpali Elang, Pijar pun undur diri. "Kalau tidak ad

g. Bahkan, terlalu tenang sampai-sampai membuat Pijar keheranan. Tidak ada panggil

tu pulang, suara bariton Elang mengagetkannya. "Kita

adalah, Elang seharusnya tidak memiliki jadwal meeting di jam sekarang. Namun, Pijar tetap melakukan peri

egera menolak untuk terus tenggelam dalam memori yang lalu. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara

Kalimat laki-laki itu begitu mencurigakan, membuat Pijar semakin meneguhkan penilai

aku pesan. Sebentar lagi aku sampai." Begitu El

ng berhenti di sebuah bar mewah di mana ha

bil. Lantas dia bertanya, "Bapak yakin akan meeting di tempat seperti ini?" Keraguan yang ada di d

tah Elang tanpa men

dia harus berlari untuk bisa mengejar langkah Elang. Sampai di dalam gedung tersebut, suara musik menggelegar lua

merasa ketakutan

apa-apa,' sugestinya di dalam hat

ang yang ada di sana. Terlebih, kenangan kelam di masa

n sekarang!' ucapnya

eruntung, setelah dia masuk ke dalam ruangan, suara berisik itu teredam sempurna.

rsenyum ketika melihat Pijar, dan itu adalah sebuah senyum culas yang membuat Pijar merasa tid

i mereka berbicara. "Siapa namamu?" Tatapan lelaki

a sekretaris pri

ia terlalu cantik kalau cuma jadi sekretari

bosnya bisa membelanya dengan bantahan. Namun, Elang diam seolah tidak mendengar kalimat

a. "Nominalnya terlalu tinggi. Kalau mau kerja sama kita

Ayolah, bukankah kita sudah berteman lama?!" Lelaki yang

Elang menarik napasnya panjang

mereka mulai berpesta. Pijar tidak tahu apa fungsinya dia berada di sana. Sejak tadi, Elang bahkan tidak

uknya setelah menenggak beberapa gelas anggur. Namun

a pergi, Pak?" tanyanya. Pijar takut ditinggalkan sendiri bersama

ri jasnya sedikit menyentak. "Te

u sebagai teman-temannya. Sejenak, suasana di dalam ruangan itu hening. Satu lelaki yang duduk te

begini." Pijar bergeser un

g Elang? Kami kenal betul siapa Elang, dan bagaimana liarnya bocah itu." S

lacur." Pijar berusaha unt

k tergoda oleh bos kalian. Dan kita berbicara tentang Elang. Tidak ada perempuan yang bisa menolak lelaki seperti itu. Dia tampan dan banyak uang. Aku juga yakin

Cekalan tangan lelaki itu terlepas. Tas ta

etapi lelaki itu tak kunjung datang. Siapa yan

nton. Bahkan dengan santainya menyesap anggurnya seolah di depannya tidak terjadi apa-apa. "Kita belum melak

annya di depan lelaki itu. Seringaiannya muncul menyembunyikan ketakutan yang dirasakan.

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY