embelalak, jantungnya berdegup lia
ergetar, ketakutan mulai m
langkah santai, seolah ruangan ini adalah miliknya, seolah ia menge
n keluargamu," katanya akhirnya, suaranya r
erasa lemas. Kepalanya berdenyut hebat, efek d
mencoba mengumpulkan kepinga
ja yang menghakimi seorang pesakitan. "Sekarang kau tahu bagaimana rasanya kehil
yang mulai menggenang di matanya. "Kau ti
ibuku tidak pantas mati ka
ku ti
rah. "Ayahmu menghancurkan ibuku. Membuatnya hidup dalam penderitaan sampai kematiannya. Da
banyak rahasia yang keluarganya sembunyikan. Tapi apa pun ke
n, Dylan?" suaranya
ya berbisik, "Aku memastikan kau tid
menusuk tu
h, Alaina. Atau mungkin, setelah ini ke
elawan. Tapi tubuhnya terlalu lemah, dan piki
pintu di belakangnya,
ak akan pern
-
inggu
siapa pun. Makanannya hanya disentuh sedikit, tubuhnya se
pernah muncul di hadapannya lagi. Seola
aina, ini ba
untuk keluar dari kamarnya dan menemui dokter keluar
l, Nona S
anya, menghancurkan setiap pert
mi
presi kosong, jari-jarinya mence
idak mungki
u bisa melakukan tes lain jika kau mau, tapi hasilnya sangat je
ya. Ada kehidupan di dalam dirinya-sesuatu yang seharusnya menjpaling me
u siapa ayah
ng di balkon. Tidak ada ingatan yang bisa dijadikan pegangan. Hanya ada k
h Dyl
ercaya pada apa. Tapi satu hal yang pas
h ponselnya. Hanya ada satu oralam tiga minggu terakhir, ia
a berdering dua ka
" suara Dylan terdengar di ujung
bibirnya, berusah
ham
ni
s. Tapi Alaina bisa mendengar
irnya, i
ang dingin da
irnya. "Itu berarti
ia di sekelilingn