ggak akan habis gue nikmatin sendiri. Gue cuma mau pulang."
enatap ke sekeliling yang tampak kosong. "Tempat apa ini Nay? Lo liat semua jendela sama balkon di tempat
dipasung terasa begitu kejam didengar. "E
eneran, tapi ini sama aja. Gue nggak ditaruh di RSJ tapi gue dipasung.
emarahan di dal
ar. Mereka takut gue tabrakin diri gue sendiri di jalanan. Kamar mandi gue nggak bisa dikunci. Mereka rusak pintu gue. Mereka takut gue jedoti
n lo. Mereka takut lo kenapa
tan obat di atas meja. "Ini makan
menjatuhkan diri sendiri. Mungkin Leon memang kecanduan menyakiti diri
Leon Rikkard y
ikah. Anak hasil zina. Lo nggak kenal gue. Yang lo tahu
kayak gini. Buat apa? Biar gue benci sama lo? Lo ngeludah di depan gue pun, nggak akan merubah a
a melihat, sebenarnya Leon hanya ing
gak akan biarin lo dikirim ke rumah sakit jiwa. Trust me! You can trust m
rasaan kuat meliputi hatinya. Nayla bersumpah akan menjadi wanita sepert
uruk lelaki itu. Jika ada perempuan lain yang pergi saat lelakinya terpuruk, ma
dan menjaga Leon saat lelaki itu sedang kehilangan dirinya sendiri seperti saat ini. Jika perempuan lain m
bas menjadi lelaki yang sedang meratapi nasib seperti saat ini. Tidak terlihat gagah, tetapi tidak
eaksi apa pun selain genggaman tangan Leon
eon menurunkan kedua ta
emiringkan kepala dengan raut skeptis. "Thanks Nay. Tapi gue udah mat
kin Leon sedang tidak i
alihkan tatapannya lurus ke depan,
eon tenggelam dal
on.
Leon tanpa menoleh.
ue daten
Duduk dalam waktu lama dan hanya diam di atas sofa. Tidak ingin melakukan ap
gin membeli sesuatu untuk membuat pikiran Leon teralihkan. Pilihannya jatuh pada buku gambar dan pewa
ihat tenggelam dalam aktivitas yang terlihat begitu menyenangkan bagi lelaki itu. Waktu i
rayon. Ia menghindari pensil karena berujung runcing. Ia tidak yakin Leon akan m
*