berusaha beradaptasi dengan kehadiran Lia di rumah mereka, meskipun perasaan tidak nyaman itu terus menghantuinya. Setiap kali ia berpapasan dengan
ipenuhi oleh kebekuan, tak ada percakapan hangat, tak ada tawa, tak ada keintiman. Semua yang ada hanya rutinitas, hanya tugas-tugas yang harus diselesaikan. Bahkan
duduk di kursi yang sama, matanya kosong menatap layar ponsel. Tak ada lagi topik yang ingin dibicarakan dengan Nadine,
akhirnya bertanya, suaranya pec
af, Pak. Saya... saya hanya ingin memastikan semuanya bai
dalam-dalam. "Kau m
angan di wajahnya. "Ya, terima kas
tap Lia dengan tatapan yang lebih serius. "Nad
kerja di sini." Suaranya pelan, seperti sedang berusaha menjaga jarak, tapi Damien bisa mel
dak beres di sini, dan perasaan itu terus berkembang. Nadine mungkin terlihat sibuk, tetapi ada sesuatu y
ebih banyak, untuk menggali lebih dalam ke dalam kehidupan Nadine yang selama ini tampak begitu tertutup. Setelah ragu sejenak, ia akhirnya memutuskan untuk mem
sing bagi Damien. Seseorang dari perusahaan tempat Nadine bekerja, seorang pria bernama Adrian Hid
lanjut, mencoba mencari tahu lebih banyak. Satu email dari Adrian yang baru saja masuk membuat perasaan Damien
dalam pikiran Damien. Bertemu? Dengan siapa? Dan kenapa Nadi
ti, ia tidak bisa lagi menutup mata terhadap kenyataan. Ada sesuatu yang leyang panjang, Damien tidak bisa lagi menahan rasa curi
tapi tegas. "Ada yang ing
tampaknya terkejut.
t?" tanya Damien, su
n pandangannya. "Itu... itu hanya seorang k
a'. Ada yang ia sembunyikan, dan Damien merasa bahwa ia mulai memasuki area
ya semakin tajam. "Aku tahu ada sesuatu yang k
bertemu, dan Damien bisa melihat ketegangan di wajah Nadine. Beberapa
elan, suara penuh penyesalan. "Damien, aku sudah terjeba
Apa yang sebenarnya terjadi pada pernikahan mereka? Dan apakah ia sia
iki semuanya, atau apakah kenyataan yang baru s